Azmi, Muhammad Ali (2020) Desain Modifikasi Struktur Gedung Apartemen Arundaya Menggunakan Sistem Balok Pratekan pada Lantai 5 sebagai Ballroom dan Menggunakan Metode Beton Pracetak. Other thesis, Insitut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03111640000038-Undergraduate_Thesis.pdf Download (24MB) | Preview |
Abstract
Ketersediaan lahan untuk hunian semakin sedikit akibat kebutuhan terhadap hunian yang terus meningkat. Hal ini yang menjadikan hunian vertikal seperti apartemen menjadi salah satu alternatif dari permasalahan tersebut. Pada saat ini sebagian besar masyarakat di kota-kota besar, salah satunya di kota Surabaya sering menggunakan ballroom sebagai tempat penyelenggaraan acara besar, seperti Wedding party, Birthday party, dan acara besar lainnya, karena kapasitasnya yang besar. Maka dari itu, kebutuhan masyarakat akan apartemen yang memiliki banyak fasilitas umum semakin meningkat. Akan tetapi, pembangunan apartemen memiliki masalah terhadap waktu yaitu pembangunannya yang relatif lama. Dengan perkembangan teknologi konstruksi, apartemen dan struktur gedung bertingkat lainnya dapat didirikan dengan waktu yang lebih singkat dan relatif lebih ekonomis dengan menggunakan metode beton pracetak.
Struktur bangunan beton merupakan struktur gedung yang paling banyak digunakan karena memiliki sifat yang awet dan minim perawatan. Pada Gedung Apartemen The Arundaya terdapat 3 tower yang masing-masingnya terdiri dari 47 lantai dan 3 lantai basement. Apartemen The Arundaya didirikan dengan struktur utama menggunakan beton bertulang melalui metode cor in-situ. Gedung ini akan direncanakan ulang dimana pada lantai 5 difungsikan sebagai gedung pertemuan atau ballroom untuk penyelenggaraan acara-acara formal. Struktur balok prategang akan digunakan pada lantai 5 agar dapat menahan beban yang ada tanpa adanya kolom di tengah ruangan. Serta menggunakan beton pracetak pada elemen pelat dan balok. Perlu ada perlakuan khusus pada sambungan antar elemen-elemen pracetak agar dapat bersifat monolit.
Pada perhitungan struktur gedung ini mengacu pada Standar Perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung SNI 1726:2019, Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung SNI 2847:2019, Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain SNI 1727:2013, Peraturan pembebanan indonesia untuk bangunan gedung PPIUG 1983. Dalam menganalisis struktur dan desain bangunan penulis menggunakan ETABS sebagai program bantu. Pada tugas akhir ini akan membahas perancangan struktur gedung Apartemen Arundaya Surabaya, sehingga akan menghasilkan perencanaan yang berisikan spesifikasi dan gambar yang sesuai dengan perencanaan struktur yang mengacu pada peraturan dan standarisasi yang berlaku.
=========================================================
The availability of land for housing is decreasing due to the increasing need for housing. This makes vertical residence such as apartments one alternative to the problem. At this time most people in big cities, often uses ballrooms as a venue for large events, such as Wedding parties, Birthday parties, and other large events, because of their large capacity. Therefore, the community's need for apartments with many public facilities is increasing. However, the construction of apartments has a problem which is the construction time is relatively long. With the development of construction technology, apartments and other multi-storey building structures can be built in a shorter and relatively more economical time using the precast concrete method.
Concrete building structure is the most widely used building structure because it has the properties of a durable and minimal maintenance. In The Arundaya Apartment Building there are 3 towers, each consisting of 47 floors and 3 basement floors. The Arundaya Apartment was built using reinforced concrete through the in-situ cast method. This building will be re-planned where on the 5th floor functioned as a meeting hall or ballroom for organizing formal events. The prestressed beam structure will be used on the 5th floor in order to be able to withstand the existing load without a column in the middle of the room. And using precast concrete on slab and beam elements. There needs to be special treatment in the connection between precast elements so that they can be monolithic.
In the calculation of this building structure refers to the earthquake resistance planning standards for building structures SNI 1726:2019, structural concrete requirements for buildings SNI 2847:2019, minimum load for building design and other structures SNI 1727:2013, Indonesian loading regulations for buildings PPIUG 1983. In order to get the structural analysis and design of the building, the writer uses ETABS as the engineering software. In this final project will discuss the design of the Surabaya Arundaya Apartment building structure, so that it will produce a plan that contains specifications and drawings in accordance with the structural planning that refers to the applicable regulations and standardization.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Balok Prategang, Beton Pracetak, Gempa, Monolit, Sambungan. |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Muhammad Ali Azmi |
Date Deposited: | 07 Aug 2020 06:01 |
Last Modified: | 27 May 2023 15:18 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/77173 |
Actions (login required)
View Item |