Ciptadewi, Nadila Sevitria (2020) Penyebab Kegagalan Pelaksanaan Pengecoran Beton pada Bored Pile dan Perencanaan Alternatif Pondasi Sumuran beserta Dinding Penahan Tanah Studi Kasus: Apartemen Klaska Residence Surabaya. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03111640000050-Undergraduate_Thesis.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Berkurangnya ketersediaan lahan kosong di Surabaya membuat pembangunan hunian secara vertikal mulai dilakukan. Salah satunya yaitu pembangunan apartemen Klaska Residence yang terletak di tepi Jalan Jagir Wonokromo. Proyek tersebut berada di kawasan ruko dan dekat pemukiman padat penduduk. Apartemen ini terdiri dari 41 lantai dan 1 lantai basement. Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan metode bottom-up. Kondisi tanah pada lokasi proyek dominan lempung dan muka air tanah berada pada kedalaman -1,00 m. Pada perencanaan eksisting, digunakan bored pile sebagai pondasi dan dinding beton bertulang sebagai dinding penahan tanah pada basement. Namun, saat pelaksanaan pengecoran pondasi bored pile terjadi permasalahan dimana material beton tidak mengisi bored pile hingga penuh. Agar daya dukung pondasi yang mengalami kegagalan tersebut dapat mencukupi dilakukan modifikasi dengan menambah tiang pancang baja yang terisi material pada susunan bored pile yang gagal.
Pada Tugas Akhir ini dipelajari penyebab kegagalan pengecoran beton tersebut dan dianalisis daya dukung pondasinya setelah modifikasi. Kemampuan lantai basement untuk menahan uplift dan stabilitas dinding penahan pada basement juga dianalisis. Selain itu, direncanakan juga pondasi sumuran sebagai alternatif pondasi untuk pembangunan tower selanjutnya serta diaphragm wall dan tangent pile sebagai alternatif dinding penahan tanah pada basement. Metode pelaksanaan basement sistem top-down juga akan dibahas.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan diduga bahwa penyebab terjadinya kegagalan pada saat pengecoran pondasi adalah adanya lubang bekas aktivitas pengeboran untuk kilang minyak yang pernah dilakukan pada masa lampau. Pondasi sumuran yang direncanakan sebagai pondasi alternatif ternyata lebih efisien ditinjau dari segi biaya volume material dibandingkan dengan pondasi eksisting yang dimodifikasi. Stabilitas dinding basement eksisting ternyata tidak memenuhi nilai SF kritis bahkan akan mengalami keruntuhan sebelum tahapan konstruksi selesai. Sebagai perencanaan alternatif didapatkan bahwa diaphragm wall lebih efisien dibandingkan dengan tangent pile sebagai dinding penahan pada basement. Pelat lantai basement setebal 40 cm masih mampu menahan gaya uplift yang terjadi. Konstruksi lantai basement dilaksanakan dengan metode top-down diawali dengan pemasangan dinding penahan tanah, pemasangan pondasi yang sudah ditambah dengan king post, lalu dilanjutkan pekerjaan galian yang dilakukan bersamaan dengan pekerjaan struktur atas.
===========================================================================================
The number of empty area in Surabaya has gone down and people start building a vertical house such as apartment. One of many examples is Klaska Residence located at Jagir Wonokromo Surabaya. The location is close to a shopping centre and a residential area. This apartment has 41 floor and one floor for the basement. The construction method for this project is using bottom-up method. Soil condition in project location is clay and ground water level located at -1,00 m below ground level. The planning of this project is using bored pile as a foundation and concrete wall with 250 mm thickness as a retaining wall at the basement. But there is a problem when they concreting the bored pile, it doesn’t show up to the ground level. For the axial load capacity of bored pile is acceptable it will be modificated using steel foundation.
On this study will be discussed cause of the problem when concreting the bored pile and the axial load carrying capacity of a existing pile. Capability of basement floor for resisting uplift and stability of existing retaining wall will be analyze too. Furthermore, there will be designing alternative foundation using drilled shaft foundation and designing diaphragm wall and tangent pile for alternative retaining wall. And how this project construction if using top-down method.
Result from investigation, the bored pile failure can caused by the cavity on project location from oil and gas activity in Surabaya back then and affect bored pile concreting process. Existing pile group with rejected bored pile have been modificated using steel pile and the axial load capacity still acceptable. After analyzing volume material costs of the foundation, known that drilled shaft foundation for alternative is cheaper than existing foundation with modification. For basement stability known that safety factor of existing retaining wall is not acceptable for critical condition and collapse. While the slab of basement with 40 cm thickness can resist the uplift force from the bottom of the floor. After analyzing volume material costs of the retaining wall alternative, known that diaphragm wall is cheaper than tangent pile. With top-down method, the construction will be start with installation of the diaphragm wall, after that the bored pile will be installed with king post, and the excavation of basement floor can start with upper construction.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | basement, bored pile, diaphragm wall, Klaska Residence, pondasi sumuran, tangent pile, uplift ==== basement, bored pile, diaphragm wall, drilled shaft foundation, Klaska Residence, tangent pile, uplift |
| Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA760+ Retaining walls T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA775 Foundations. |
| Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis |
| Depositing User: | Nadila Sevitria Ciptadewi |
| Date Deposited: | 19 Aug 2020 08:12 |
| Last Modified: | 05 Jun 2023 13:58 |
| URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/78380 |
Actions (login required)
 |
View Item |