Nazali, Elfin (2020) Pengadaan Proactive Maintenance dan Maintenance Structural pada Departemen Peralatan di PT. Terminal Petikemas Surabaya. Project Report. [s.n], [s.l.]. (Unpublished)
Preview |
Text
10211710010094-Project_Report.pdf - Accepted Version Download (6MB) | Preview |
Abstract
PT. Terminal Petikemas Surabaya atau disingkat PT TPS adalah salah satu anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia/Pelindo III Persero. TPS memberikan layanan jasa terminal petikemas ekspor-impor dan domestik. PT. Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menjadi salah satu perusahaan jasa pelayanan pelabuhan telah dipercaya oleh berbagai perusahaan Indonesia maupun manca negara dalam pengelolaan petikemas internasional dan domestik maupun berbagai jasa bongkar muat penunjang lainnya. PT. TPS dalam memberikan pelayanan pengelolaan petikemas internasional diharuskan untuk menyesuaikan tingkat pelayanannya sesuai dengan standar internasional.
PT. TPS juga menyediakan jasa transportasi pengiriman barang secara efisien dan tepat waktu. Saat ini TPS mengantongi ISO 9001 (standar mutu), ISO 14001 (standar lingkungan), OHSAS 18001 (standar keselamatan dan kesehatan kerja), dan ISPS Code (standar keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan). TPS juga merupakan satusatunya terminal di Indonesia dan satu-satunya operator terminal di Indonesia yang memiliki sertifikat C-TPAT dan ISO 28000:2007 (sistem manajemen keamanan untuk rantai pasok) PT Terminal Petikemas Internasional di Surabaya didirikan pada tahun 1992, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Pelabuhan Indonesia III No.725/KPTS/BL.382.P.III-92 pada tanggal 22 September 1992. Berdirinya PT Terminal Petikemas ini ditandai dengan pemasangan Container Gatray Crane yang pertama pada dermaga petikemas sepanjang 500 meter. Sejak saat ini, PT Terminal Petikemas telah menunjukkan reputasinya sebagai terminal yang efisiendan biaya yang efektif yang mampu melayani kebutuhan para importer daneksportir di kawasan Indonesia Timur.Pada tahun 1997, disadari bahwa PT Terminal Petikemas di Surabaya iniharus melakukan pengembangan untuk memenuhi kebutuhan perdagangan yang terus meningkat,sehingga di buatlah suatu program untuk memperluas kapasitas menjadi dua kali lipat dari yang sudah ada pada saat ini. Pada tanggal 29 April 1999, Unit Terminal Petikemas (PT Persero) Pelabuhan Indonesia III telah berubah menjadi PT Terminal Petikemas Surabaya(TPS) yang di privatisasi dengan adanya penanaman saham sebesar 49% olehP&O Ports Australia.Pada tahun 2000, lapangan di Petikemas diperluas sehingga pada akhirtahun 2000 diharapkan akan memiliki daya tampung lebih dari 20.000 teus. Untukkeperluan tersebut, telah diadakan kesepakatan pembelian 4 unit Quay Crane dariIMPSA dan 12 unit RTG baru dari Konecranes. Dengan demikian diharapkan pada akhir tahun 2001. PT TPS akan mampu menangani 2 teus petikemas pertahun. Saatini PT TPS memiliki dua dermaga, yaitu jalur dermaga sepanjang 1000meter dengan kedalaman ke dua sisinya 10.5 meter dan satunya jalur dermagasepanjang 450 meter dengan kedalaman ke dua sisinya 7.5 meter. Dermaga-dermaga tersebut di lengkapi dengan Quay Crane dan 17 RTG serta bermacam -macam forklift yang diperlukan untuk penanganan petikemas.Sistem computer baru untuk operational terminal dan nota rampung,dibuat oleh Real Time Bussiness Solutions dari Sydney (Australia). Sistem ini telah beroperasi sejak bulan Desember 1999. Komisaris Perusahaan dan Direksiyang terdiri dari kedua pihak pemegang saham, saat ini telah bekerja ke arah peningkatan produktivitas dan pelayanan yang lebih baik dan mengacu pada praktek terminal terbaik di dunia.
Kata Kunci : Terminal Petikemas, Proactive Maintenance, Container Crane, RTG Crane
=======================================================================================================
PT. Terminal Petikemas Surabaya or abbreviated as PT TPS is one of the subsidiaries of PT Pelabuhan Indonesia/Pelindo III Persero. TPS provides export-import and domestic container terminal services. PT. Terminal Petikemas Surabaya (TPS) as a port service company has been trusted by various Indonesian and foreign companies in managing international and domestic containers as well as various other supporting loading and unloading services. PT. TPS in providing international container management services are required to adjust their service level in accordance with international standards.
PT. TPS also provides transportation services for shipping goods in an efficient and timely manner. Currently TPS has ISO 9001 (quality standard), ISO 14001 (environmental standard), OHSAS 18001 (occupational safety and health standard), and ISPS Code (ship safety standard and port facilities). TPS is also the only terminal in Indonesia and the only terminal operator in Indonesia that has C-TPAT certificate and ISO 28000:2007 (security management system for supply chain) PT Terminal Petikemas Internasional in Surabaya was established in 1992, in accordance with the Decree of the Board of Directors Public Company Pelabuhan Indonesia III No.725/KPTS/BL.382.P.III-92 on September 22, 1992. The establishment of PT Terminal Petikemas was marked by the installation of the first Container Gatray Crane on a 500 meter long container pier. Since now, PT Terminal Petikemas has demonstrated its reputation as an efficient and cost effective terminal capable of serving the needs of importers and exporters in the Eastern Indonesia region. , so a program was made to expand the capacity to double the current one. On April 29, 1999, the Container Terminal Unit (PT Persero) Pelabuhan Indonesia III was changed to PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) which was privatized with a 49% investment by P&O Ports Australia. by the end of 2000 it is expected to have a capacity of more than 20,000 TEUs. For this purpose, an agreement has been made to purchase 4 Quay Cranes from IMPSA and 12 new RTG units from Konecranes. Thus, it is hoped that by the end of 2001, PT TPS will be able to handle 2 TEUs of containers per year. Currently, PT TPS has two piers, namely a 1000-meter long wharf lane with a depth of 10.5 meters on both sides and a 450-meter long wharf line with a depth of 7.5 meters on both sides. These wharves are equipped with Quay Cranes and 17 RTGs as well as various forklifts needed for handling containers. A new computer system for terminal operations and completed notes was made by Real Time Bussiness Solutions from Sydney (Australia). This system has been in operation since December 1999. The Company's Commissioners and Directors, consisting of both shareholders, are currently working towards increasing productivity and better service and referring to the best terminal practices in the world.
Keywords : Container Terminal, Proactive Maintenance, Container Crane, RTG Crane
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci : Terminal Petikemas, Proactive Maintenance, Container Crane, RTG Crane ============================================================================================================================== Keywords : Container Terminal, Proactive Maintenance, Container Crane, RTG Crane |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ1363 Cranes, derricks, etc. T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ174 Maintenance and repair of machinery |
Divisions: | Faculty of Vocational > Mechanical Industrial Engineering (D4) |
Depositing User: | Elfin Nazali |
Date Deposited: | 14 Aug 2021 20:55 |
Last Modified: | 14 Aug 2021 20:55 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/85669 |
Actions (login required)
View Item |