Analisis Potensi Hinterland Terhadap Pengembangan Pelabuhan di Kawasan Industri: Studi Kasus Batang, Jawa Tengah

C Dayu Murti, Cahaya Dayu (2017) Analisis Potensi Hinterland Terhadap Pengembangan Pelabuhan di Kawasan Industri: Studi Kasus Batang, Jawa Tengah. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04411740000016_Undergraduate_Theses.pdf] Text
04411740000016_Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2023.

Download (7MB) | Request a copy
[thumbnail of 04411740000016_Undergraduate_Theses.pdf] Text
04411740000016_Undergraduate_Theses.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, akan ada rencana pembangunan Kawasan Industri baru di Batang seluas 4.300 hektare yang terbagi atas 3 kluster. Dengan adanya pembangunan tersebut, pemerintah berencana mengembangkan Pelabuhan Batang sebagai salah satu fasilitas penunjang kebutuhan kawasan industri. Wilayah batang sendiri berdekatan dengan Pelabuhan Tanjung Emas yang mana setiap tahunnya mengalami peningkatan arus kunjungan kapal. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung kapasitas pelabuhan Tanjung Emas sekaligus mencari muatan yang diihasilkan dari kawasan industri Batang. Berdasarkan perhitungan kapasitas, dermaga petikemas Pelabuhan Tanjung Emas mengalami maksimum BOR pada tahun 2035 sebesar 84%, dan BOR maksimum dermaga curah cair mencapai 84% di tahun 2038. Ketika ditambah dengan muatan dari KITB, Pelabuhan Tanjung Emas akan mengalami kapasitas maksimum pada tahun 2026 sehingga Pelabuhan Batang akan beroperasi di tahun tersebut. Kontribusi muatan yang akan masuk ke Pelabuhan Batang terdiri dari 86% petikemas dan 14% curah cair dari Tanjung Emas, sedangkan untuk general cargo dan curah kering 100% dihasilkan dari Kawasan Industri Batang. Berdasarkan perbandingan biaya satuan pengiriman petikemas dan curah cair antara Pelabuhan Tanjung Emas dan Pelabuhan Batang menghasilkan hinterland baru untuk Pelabuhan Batang yaitu Kab. Banyumas, Kab. Brebes, Kab. Cilacap, Kab. Pekalongan, Kab. Pemalang, Kab. Purbalingga, dan Kab. Tegal. Dari adanya hinterland dan muatan dari KITB, Pelabuhan Batang perlu melakukan pengembangan yang terdiri dari dermaga petikemas seluas 14.870 m2, general cargo seluas 17.905 m2, curah cair seluas 8.172 m2, dan curah kering seluas 9.983 m2
======================================================================================================
To support Indonesia's economic growth, there are plans to build a new Industrial Estate in Batang to an area of 4,300 hectares divided into 3 clusters. Through the development plan, the government plans to develop Batang Port as one of the supporting facilities the needs of industrial estates. the batang region itself is adjacent to Tanjung Emas Port which annually gets an increase in the flow of ship call. This research aims to calculate the port capacity of Tanjung Emas while estimating the cargo of the based on capacity calculations, the container load of Tanjung Emas Port will reach the maximum BOR in 2035 by 84%, and the maximum BOR for liquid bulk cargo reaches 84% in 2038. With the addition of cargo from KITB, Tanjung Emas Port will reach maximum capacity in 2026 so that Batang Port will operate in that year. The contribution of cargo to be loaded to Batang Port consists of 86% container load and 14% liquid bulk load from Tanjung Emas, while for general cargo and dry bulk 100% is generated from Batang Industrial Estate. Based on the comparison of unit costs of container shipments and liquid bulk shipments between Tanjung Emas Port and Batang Port resulted in a new hinterland area for Batang Port consisting of Kab. Banyumas, Kab. Brebes, Kab. Cilacap, Kab. Pekalongan, Kab. Pemalang, Kab. Purbalingga, and Kab. Tegal. From the existence of a new hinterland area and cargo from KITB, Batang Port needs to carry out development that includes development for a container berth covering an area of 14,870 m2, a general cargo berth of 17,905 m2, a liquid bulk berth of 8,172 m2, and a dry bulk berth of 9,983 m2.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Hinterland, Perbandingan Biaya Satuan, BOR Maksimum
Subjects: T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC357 Harbor Engineering. Piers, quays, and wharves
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Transportation Engineering > 21207-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: C Dayu Murti
Date Deposited: 26 Aug 2021 07:35
Last Modified: 26 Aug 2021 07:35
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/89803

Actions (login required)

View Item View Item