Ketahanan Beton Kuat Tekan Tinggi Dengan Kandungan Fly Ash Kelas C Terhadap Abrasi Dan Tumbukan

Magenda, Annisa Maulina (2008) Ketahanan Beton Kuat Tekan Tinggi Dengan Kandungan Fly Ash Kelas C Terhadap Abrasi Dan Tumbukan. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3104100121-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
3104100121-Undergraduate_Thesis.pdf

Download (28MB)

Abstract

Penggunaan beton untuk perkerasan selalu rentan terhadap kerusakan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar. Kerusakan yang lebih sering terjadi adalah keausan permukaan perkerasan yang diakibatkan oleh gesekan roda kendaraan pada perkerasan jalan raya (rigid pavements) dan alat-alat berat pada lapangan penumpukan (container yard). Selain itu, juga terjadi kerusakan akibat gaya-gaya vertikal yang bekerja pada permukaan beton yang disebabkan terjadinya tumbukan antara permukaan beton dengan bagian kendaraan, misalnya pergerakan kaki crane, serta akibat barang yang terjatuh di lapangan penumpukan. Resistansi beton terhadap abrasi dan tumbukan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu mutu beton, komposisi agregat, dan proses pembuatan beton. Dalam pembuatan beton yang memiliki ketahancm yang tinggi terhadap abrasi diperlukan material yang cukup keras pada lapisan permukaannya, juga pasta yang memiliki porositas rendah dengan kekuatan tinggi. Dari beberapa studi yang ada, didapatkan bahwa fly ash merupakan material yang dapat menyebabkan beton memiliki porositas rendah.Penelitian ini menganalisa tingkat abrasi beton yang menggunakan fly ash tipe C dengan mencari hubungan kuat tekan, tingkat abrasi dan tumbukan, serta densitas dengan berbagai variasi mutu dan kandungan fly ash. Fly ash yang digunakan dalam penelitian ini adalah fly ash tipe C dari pembangkit listrik PT Jawa Power di Paiton. Kuat tekan beton yang digunakan adalah 45 MPa dan 50 MPa sesuai dengan kuat tekan minimum beton untuk lantai kendaraan maupun lapangan penumpukan (container yard) yaitu sebesar 40 MPa. Perbandingan penggantian semen dengan fly ash dimulai dari 0%, 15%, 30%, 40%, dan 50%. Untuk pengujian beton akan dilakukan pada umur beton dari mulai hari ke-14, hari ke-21, dan hari ke-28. Selanjutnya metode mix design ditetapkan menggunakan metode ACI. Dari hasil penelitian berdasarkan tingkat abrasi dan tumbukan terkecil, dapat disimpulkan bahwa batas penggantian semen dengan fly ash adalah sebesar 30%. Namim, bila persentase penggantian semen dengan fly ash ditingkatkan, akan menurunkan ketahanan abrasi maupun tumbukan beton. Selain itu ketahanan abrasi dan tumbukan berbanding lurus dengan densitas beton. Faktor distribusi agregat dan kuat tekan juga turut mendukung ketahanan abrasi dan tumbukan beton.
============================================================================================================================
The utilization of concrete for pavements is always vulnerable from damage whether it is caused by internal or external factor. The most common damage occurred is abrasion on the pavement's surface caused by friction between the rigid pavement and vehicle tires and heavy equipment at container yard. Beside that, damage is also caused by vertical loads which occurred at the surface as the result of impact load from crane stagger movement or fallen freight at container yard. Concrete resistant against abrasion and impact is depend on some factor such as strength, composition of aggregates, and mixing process. On the mixing process of high abrasion resistant concrete, hard material and also a low porosity mortar with high strength are needed. From the recent research, concluded that fly ash can be used to make a low porosity concrete. The purpose of this research is to analyze the abrasion and impact level of concrete containing class C fly ash by connecting the relation between compresive strength, abrasion and impact level, and density of sample from some variation of compressive strength and fly ash content. Fly ash used on this research is type C fly ash from power plant owned by PT Jawa Power at Paiton. The concrete strength used is 45 MPa and 50 Mpa based on the minimum strength required for rigid pavements or container yard of 40 MPa. The cement to fly ash replacement started from 0%,15%,30%,40% and 50%. And the compressive strength test of the samples is conducted at the age of 14th days, 21st days and 28? days. Hence the mix design method is using ACI method. Based on the abrasion resistant and lowest impact result, can be concluded that the maximum limit of cement to fly ash replacement is about 30%. If the replacement percentage is increased higher than 30%, the abrasion resistance and impact resistance of concrete will be decreased. Hence, the abrasion resistance and impact resistance of concrete is linearly equal to the concrete density. Aggregate distribution and compressive strength factor of concrete are also affecting the abrasion
resistance and impact resistance of concrete.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSS 620.136 Mag k 2008
Uncontrolled Keywords: keausan, rigid pavements, container yard, abrasi, tumbukan, fly ash kelas C, kuat tekan, rasio airsemen, mix design, penggantian semen dengan fly asd, distribusi agregat, densitas, abrasion resistance, impact resistance, class c fly ash, compressive strength, water-cement ratio, replacements, aggregate distribution, density
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA440 Concrete--Cracking.
T Technology > TH Building construction > TH1461 Concrete construction.
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Anis Wulandari
Date Deposited: 18 Nov 2022 02:34
Last Modified: 18 Nov 2022 02:34
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/95106

Actions (login required)

View Item View Item