Perencanaan Perbaikan Tanah Dasar Dan Analisa Stabilitas Tanggul Pada Area Reklamasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Peti Kemas Belawan, Medan (Tahap II)

Sutra, Nila (2014) Perencanaan Perbaikan Tanah Dasar Dan Analisa Stabilitas Tanggul Pada Area Reklamasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Peti Kemas Belawan, Medan (Tahap II). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3110100057_Undergraduate_Thesis.pdf] Text
3110100057_Undergraduate_Thesis.pdf

Download (8MB)

Abstract

Perluasan Pelabuhan Peti Kemas Belawan dilaksanakan karena jumlah kargo yang terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu dilaksanakan proyek pengembangan bertahap untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan Belawan. Peningkatan kapasitas dimulai dengan perluasan lapangan penumpukan. Lebar perluasan berupa area reklamasi sepanjang 400 m dan lebar 405 m pada pengembangan tahap II.. Dari hasil penyelidikan tanah (geotechnical survey) yang dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indonesia I pada tahun 2009 didapatkan hasil bahwa tanah dasar pada area reklamasi tersebut merupakan tanah lempung yang cenderung lunak. Maka akan sulit untuk melaksanakan reklamasi karena rendahnya daya dukung tanah dasar dan besarnya pemampatan yang mungkin terjadi. Sehingga diperlukan perbaikan tanah dasar dan percepatan waktu konsolidasi. Selain itu diperlukan struktur pelindung berupa tanggul untuk melindungi timbunan dari terjangan arus dan gelombang air laut. Perbaikan tanah dasar dalam Tugas Akhir ini dilakukan dengan metode preloading sistem surcharge. Sedangkan percepatan waktu pemampatan konsolidasi digunakan prefabricated vertical drain (PVD). Selain itu dalam Tugas akhir ini juga direncanakan turap baja dan perkuatan tanggul dengan menggunakan geotextile untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar di bawah tanggul. Dari analisa data tanah, disimpulkan bahwa tanah pada reklamasi harus dibagi dalam tiga zona. Zona 1 yang diwakili oleh BH-1, Zona 2 oleh BH-2 dan Zona 3 oleh BH-3. Dengan elevasi timbunan final setinggi +3,5 m LWS, diperoleh elevasi Hinisial untuk Zona 1 sebesar +16 m LWS, Zona 2 sebesar +21,1 m LWS dan Zona 3 sebesar +21,1 m LWS. Hinisial tersebut sudah termasuk timbunan surcharge yang akan dibongkar sebesar 5,5 m. Penimbunan diakukan secara bertahap dengan kecepatan 50 cm/ minggu. Untuk perkuatan tanah timbunan digunakan geotextile pada Zona 1, Zona 2 dan Zona 3 masing-masing sebanyak 34 lapis, 53 lapis dan 42 lapis. PVD pola segitiga pada Zona 1 dipasang dengan jarak 1,75 m, sedangkan pada Zona 2 dan Zona 3 dipasang dengan jarak 1,5 m. Untuk perkuatan lereng digunakan sheetpile baja dengan dua alternatif yaitu dengan angker dan tanpa angker. Turap baja dengan angker dipancang sedalam 9,5 m, dengan panjang angker 17,75 m berdiameter 10 cm. Angker dipasang setiap 3 m dengan dimensi blok angker 1,5 m x 2,65 m. Turap baja tanpa angker dipancang sedalam 13 m
====================================================================================================================================
The expansion of the Port of Belawan Container implemented because of the increasing number of cargo each year. Due to the gradual development project that is implemented to increase the capacity of the port of Belawan. The capacity increasing begins with the expansion of the container yard. Expansion of the reclamation area along 400 m and 405 m wide on phase II. From the results of ground investigations (geotechnical survey) conducted by PT. Pelabuhan Indonesia I in 2009 showed that the area of reclaimed land base is a soft clay that tends. It will be difficult to implement due to the low bearing capacity of reclaimed land base and the amount of settlement that may occur. So required soil improvement and acceleration of consolidation. Also required protective structures such as shore protection to protect the embankment from the brunt of ocean currents and waves. Soil improvement in this final project performed with surcharge preloading method. While the acceleration time consolidation used prefabricated vertical drain (PVD). Also in this final project is also designed geotextilet to increase the bearing capacity of soil beneath the embankment. From the analysis of soil data, it was concluded that the reclamation of land should be divided into three zones. Zone 1 is represented by the BH-1, BH-2 is represented by Zone 2 and Zone 3 is represented by BH-3. With the final embankment height elevation +3.5 m LWS, gained elevation Hinisial for Zone 1 at +16 m LWS, at +21.1 m Zone 2 and Zone 3 for LWS +21.1 m LWS. The Hinisial includes surcharge which will be demolished embankment of 5.5 m. Hoarding transactions are carried out in stages with the speed of 50 cm / week. For soil embankment strengthening geotextile used in Zone 1, Zone 2 and Zone 3 each of 34 layers, 53 layers and 42 layers. PVD triangle pattern in Zone 1 with 1.75 m, in Zone 2 and Zone 3 with 1.5 m spacing between PVD. Used for slope reinforcement steel sheet pile with two alternatives, with and without anchor. Steel sheet pile without anchor is drilled 9,5 m deep with a length of 17.75 m diameter anchor 10 cm. Anchor mounted every 3 m blocks with dimensions of 1.5 m x 2.65 m haunted. Steel sheet pile without anchor is drilled 13 m deep.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSS 624.151 363 Sut p-2014
Uncontrolled Keywords: Pelabuhan Belawan, Peti Kemas, Reklamasi, Tanggul, Preloading Sistem Surcharge, Prefabricated Vertical Drain, Turap Baja, Angker, Geotextile, Belawan Port, Container, Reclamation, Embankment, Preloading Surcharge System, Prefabricated Vertical Drain, Steel Sheet Pile, Anchor, Geotextile
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA749 Soil stabilization
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Mr. Marsudiyana -
Date Deposited: 21 Jun 2023 06:54
Last Modified: 21 Jun 2023 06:54
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/98169

Actions (login required)

View Item View Item