Priyanto, Hilwa Tisa (2023) Pemetaan Persebaran Karbon Monoksida (CO) dari Kebakaran Hutan dan Lahan Non Gambut Menggunakan Citra Sentinel-5P di Kalimantan Selatan Tahun 2019-2021. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
03311940000101-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2025. Download (36MB) | Request a copy |
Abstract
Pencemaran udara menjadi salah satu masalah yang selalu terjadi setiap tahunnya. Kebakaran hutan dan lahan menjadi salah satu penyebab pencemaran udara terbesar sebagai yang disebabkan oleh manusia. Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang selalu mengalami kebakaran hutan dan lahan di setiap tahun. Menurut Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan kebakaran hutan di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2019, 2020, 2021 berturut – turut seluas 6737,91 ha ,337,41 ha dan 361 ha. Berdasarkan jenis lahan, luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia pada tahun 2019 yaitu 1.645.701 ha untuk area non gambut dan 465.961 untuk area gambut. Salah satu gas yang dihasilkan dari kebakaran adalah Karbon Monoksida (CO). Perlu adanya informasi persebaran Karbon Monoksida (CO) akibat kebakaran hutan dan lahan non gambut untuk menyeimbangkan karbon di bumi serta prediksi Karbon Monoksida pada tahun yang akan datang. Penelitian ini memetakan persebaran Karbon Monoksida (CO) berdasarkan kebakaran hutan dan lahan non gambut dengan memanfaatkan citra Sentinel-5P, data vektor format shapefile untuk persebaran area hutan dan lahan terbakar, persebaran gambut dan tutupan lahan tahun 2019-2021 di Kalimantan Selatan. Selain itu, penelitian ini akan memprediksi pencemaran udara oleh Karbon Monoksida (CO) menggunakan Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). Pengolahan Karbon Monoksida (CO) menggunakan citra Sentinel-5P dengan platform Google Earth Engine. Hasil dari penelitian ini yaitu berupa peta sebaran Karbon Monoksida (CO) berdasarkan kebakaran hutan dan lahan non gambut di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2019-2021 dengan jumlah 23 bulan dengan rata-rata Karbon Monoksida yang hasilkan berklasifikasi tinggi dan sedang, hubungan korelasi yang kuat antara kebakaran hutan dan lahan non gambut dengan gas Karbon Monoksida (CO) dengan koefisien uji korelasi Pearson sebesar 0,8665976 dan prediksi pencemaran udara oleh Karbon Monoksida (CO) di Kalimantan Selatan tahun 2023 akan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 0,77%, sedangkan pada tahun 2024 terdapat sedikit penurunan 2,03%, dan pada tahun 2025 terdapat penurunan kembali 2,10%.
=================================================================================================================================
Air pollution has become one of the problems that occur every year. Forest and land fires are significant causes of air pollution caused by humans. South Kalimantan is one of the provinces in Indonesia that consistently experiences forest and land fires every year. According to the South Kalimantan Forestry Office, the forest fires in the province of South Kalimantan in 2019, 2020, and 2021 amounted to 6,737.91 ha, 337.41 ha, and 361 ha, respectively. Based on the type of land, the extent of forest and land fires in Indonesia in 2019 was 1,645,701 ha for non-peatland areas and 465,961 ha for peatland areas. One of the gases produced by fires is Carbon Monoxide (CO). There is a need for information on the distribution of Carbon Monoxide (CO) due to forest and non-peatland fires to balance carbon on Earth and predict Carbon Monoxide levels in the future. This study maps the distribution of Carbon Monoxide (CO) based on forest and non-peatland fires using Sentinel-5P imagery, vector data in shapefile format for the distribution of burned forest and land areas, peatland distribution, and land cover for the years 2019-2021 in South Kalimantan. Additionally, this study will predict air pollution from Carbon Monoxide (CO) using the Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) model. Carbon Monoxide (CO) processing uses Sentinel-5P imagery with the Google Earth Engine platform. The results of this study include a map showing the distribution of Carbon Monoxide (CO) based on forest and non-peatland fires in South Kalimantan for the years 2019-2021, covering a total of 23 months with the average concentration of Carbon Monoxide classified as high and moderate. There is a strong correlation between forest and non-peatland fires and Carbon Monoxide (CO) gas with a Pearson correlation coefficient of 0.8665976. The prediction for air pollution from Carbon Monoxide (CO) in South Kalimantan in 2023 shows an increase of 0.77% from the previous year, while in 2024, there is a slight decrease of 2.03%, and in 2025, there is a further decrease of 2.10%.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | RSG 363.738 7 Pri p-1 2023 |
Uncontrolled Keywords: | Carbon Monoxide, Forest Fires, Non-Peatlands, Karbon Monoksida, Kebakaran Hutan dan Lahan Non Gambut, Sentinel-5P, Google Earh Engine |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GA Mathematical geography. Cartography > GA102.4.R44 Cartography--Remote sensing |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Hilwa Tisa Priyanto |
Date Deposited: | 04 Aug 2023 07:11 |
Last Modified: | 15 Dec 2023 06:45 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/100694 |
Actions (login required)
View Item |