Analisa Pengaruh Penambahan Minyak Terpentin Pada B50 Minyak TKelapa Sawit Terhadap Performa Dan Emisi Mesin Diesel

Fitrah, Dito Putra Anugerah (2023) Analisa Pengaruh Penambahan Minyak Terpentin Pada B50 Minyak TKelapa Sawit Terhadap Performa Dan Emisi Mesin Diesel. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 04211940000027-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 September 2025. Download (3MB) | Request a copy

Abstract

"Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari lemak hewani atau minyak nabati. Bahan bakar ini memiliki beberapa keunggulan, termasuk tidak beracun, ramah lingkungan karena mampu mengurangi emisi gas buang karbon monoksida dan karbon dioksida. Meskipun demikian, biodiesel juga memiliki beberapa kelemahan, seperti densitas yang tinggi, nilai kalor yang rendah, konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi, dan tingginya emisi nitrogen oksida (NOx). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan minyak terpentin pada bahan bakar biodiesel B50 yang terbuat dari minyak kelapa sawit terhadap performa dan emisi mesin diesel. Penambahan minyak terpentin diharapkan dapat memperbaiki karakteristik bahan bakar, meningkatkan performa mengurangi emisi yang dihasilkan oleh mesin diesel. Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan performa dan emisi Nox menggunakan bahan bakar biodiesel B50 kelapa sawit dan B50 yang telah ditambahkan variasi minyak terpentin 5%, 10%, 15%, dan 20%. Metode penelitian yang digunakan berbasis eksperimen dengan menggunakan bahan bakar B50 Kelapa sawit sebagai pembanding. Dari hasil penelitian didapatkan penggunaan minyak terpentin dalam campuran bahan bakar B50 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik bahan bakar. Dalam hal densitas, penambahan minyak terpentin sebesar 10% pada B50 menghasilkan densitas yang lebih rendah sekitar 2,3% dibandingkan dengan B50 murni. Viskositas B50 dengan penambahan 10% minyak terpentin juga lebih rendah sebesar 3,49% dibandingkan dengan B50 murni. Namun, nilai kalor B50 dengan penambahan minyak terpentin 10% lebih rendah 0,79% dibandingkan dengan B50 murni Dalam hal performa, bahan bakar B50 murni memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan B50 dengan penambahan minyak terpentin. Bahan bakar B50 murni menghasilkan daya dan torsi yang lebih baik. Namun, dalam SFOC, bahan bakar dengan penambahan minyak terpentin memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan B50 murni. Dalam hal emisi, penambahan minyak terpentin dalam B50 dapat mengurangi kadar emisi NOx. Bahan bakar B50 dengan penambahan minyak terpentin 20% mampu mengurangi kadar emisi NOx sekitar 20,3%. Sedangkan pada variasi 5%, 10%, dan 15%, emisi NOx mengalami
penurunan masing-masing sebesar 3,07%, 14,72%, dan 15,05%."
==================================================================================================================================
"Biodiesel is an alternative fuel derived from animal fats or vegetable oils. This fuel has several advantages, including being non-toxic and environmentally friendly, as it reduces emissions of carbon monoxide and carbon dioxide. However, biodiesel also has some drawbacks, such as high density, low calorific value, higher fuel consumption, and high nitrogen oxide (NOx) emissions. This study aims to analyze the effects of adding turpentine oil to B50 biodiesel made from palm oil on the performance and emissions of diesel engines. The addition of turpentine oil is expected to improve the fuel characteristics, enhance performance, and reduce emissions produced by the diesel engine. The study compares the performance and NOx emissions of palm oil-based B50 biodiesel with various additions of turpentine oil (5%, 10%, 15%, and 20%). The research methodology is based on experimental methods using B50 palm oil biodiesel as the reference fuel. The results of the study show that the addition of turpentine oil to the B50 fuel significantly affects its characteristics. Adding 10% turpentine oil to B50 reduces the density by approximately 2.3% compared to pure B50. The viscosity of B50 with 10% turpentine oil is also lower by 3.49% compared to pure B50. However, the calorific value of B50 with 10% turpentine oil is 0.79% lower than that of pure B50. In terms of performance, pure B50 fuel performs better than B50 with the addition of turpentine oil, providing higher power and torque. However, in terms of specific fuel oil consumption (SFOC), the fuel with turpentine oil addition has a better value than pure B50. Regarding emissions, the addition of turpentine oil to B50 can reduce NOx emissions. B50 fuel with 20% turpentine oil can reduce NOx emissions by approximately 20.3%. Similarly, variations of 5%, 10%, and 15% turpentine oil additions result in reductions in NOx emissions of 3.07%, 14.72%, and 15.05%, respectively"

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Biodiesel, Minyak Terpentin, Performa, NOx; Biodiesel, Turpentine Oil, Performance, NOx
Subjects:	T Technology > TP Chemical technology > TP359.B46 Biodiesel fuels.
Divisions:	Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Dito Putra Anugerah Fitrah
Date Deposited:	06 Oct 2023 03:55
Last Modified:	06 Oct 2023 03:55
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/102221

Actions (login required)

View Item