Karakteristik Mikroplastik pada Ikan Demersal di Perairan Teluk Jakarta

Dewi, Shinta Cahyaning (2023) Karakteristik Mikroplastik pada Ikan Demersal di Perairan Teluk Jakarta. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 01311940000062-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2025. Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pencemaran di laut oleh plastik saat ini menjadi ancaman penting karena mengalami peningkatan secara signifikan hingga mencapai 47-85% tiap tahunnya. Sampah plastik dapat terurai menjadi lebih kecil atau disebut mikroplastik yang memiliki ukuran <5 mm. Permasalahan mikroplastik juga ditemukan di Indonesia salah satunya perairan Teluk Jakarta sebagai salah satu sumber perikanan tangkap ikan demersal. Spesies ikan demersal yang memiliki nilai ekonomis tinggi antara lain ikan kakatua anglu (Chlorurus sordidus) yang merupakan ikan herbivora dan ikan kurisi sirip pucat (Nemipterus thosaporni) yang merupakan ikan omnivora. Tujuan penelitian ini mengetahui dan membandingkan karakteristik fisik dan kimia mikroplastik pada insang, gastrointestinal, dan daging ikan dengan kebiasaan makan yang berbeda. Karakter fisik mikroplastik diamati menggunakan mikroskop stereo dengan bantuan optilab, sedangkan karakter kimia (polimer) dengan FTIR. Kelimpahan mikroplastik 10 ekor ikan kakatua anglu pada insang sebanyak 132,75 partikel/gram, pada gastrointestinal sebanyak 146,4 partikel/gram, dan pada daging sebanyak 32,2 partikel/gram. Bentuk paling dominan pada 3 organ adalah fragmen sebanyak 1.429 partikel dan warna paling dominan adalah hitam. Pada 10 ekor ikan kurisi sirip pucat, mikroplastik pada insang sebanyak 120,5 partikel/gram, pada gastrointestinal sebanyak 219,75 partikel/gram, dan pada daging sebanyak 27,7 partikel/gram. Bentuk paling dominan dalam sampel ini adalah fragmen sebanyak 1.363 partikel dan warna paling dominan adalah hitam. Ukuran kelas mikroplastik pada sampel kedua ikan ini didominasi pada rentang 20-40 μm. Polimer yang didapatkan pada sampel kedua ikan yang diuji berdasarkan bentuk-warna dominan adalah Polypropylene (PP) pada sampel fragmen hitam dan Polyamide (Nylon) pada sampel fiber biru. Berdasarkan uji Independent T-Test dengan nilai sig. = 0,173 (p>0,05) hasil ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelimpahan mikroplastik pada ikan kakatua anglu dan ikan kurisi sirip pucat.
======================================================================================================================================
Pollution in the sea by plastic is currently an important threat because it has increased significantly to reach 47-85% each year. Plastic waste can be decomposed into smaller pieces or called microplastics which have a size of <5 mm. Microplastic problems are also found in Indonesia, one of which is the Jakarta Bay waters as a source of demersal fishery. Demersal fish species that have high economic value include the anglu parrotfish (Chlorurus sordidus) which is a herbivorous fish and the palefin kurisi fish (Nemipterus thosaporni) which is an omnivore fish. The purpose of this study was to identify and compare the physical and chemical characteristics of microplastics in the gills, gastrointestinal tract and fish flesh with different eating habits. The physical characteristics of microplastics were observed using a stereo microscope with the help of optilab, while the chemical (polymer) characteristics were observed with FTIR. The abundance of microplastics in 10 anglu parrot fish was 132,75 particles/gram in the gills, 146,4 particles/gram in the gastrointestinal tract, and 32,2 particles/gram in the flesh. The most dominant form in the 3 organs is a fragment of 1,429 particles and the most dominant color is black. In 10 palefin kurisi fish, there were 120.5 microplastic particles/gram in the gills, 219,75 particles/gram in the gastrointestinal tract, and 27,7 particles/gram in the flesh. The most dominant form in this sample is a fragment of 1,363 particles and the most dominant color is black. The size of the microplastic class in the samples of these two fish was dominated in the range of 20-40 μm. The polymers obtained in the samples of the two fish tested based on the dominant color forms were Polypropylene (PP) in the black fragment sample and Polyamide (Nylon) in the blue fiber sample. Based on the Independent T-Test with a sig. = 0.173 (p>0.05) this result showed that there was no significant difference between the abundance of microplastics in anglu parrot fish and palefin kurisi fish.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Demersal, Herbivora, Mikroplastik, Omnivora, Teluk Jakarta Demersal, Herbivore, Jakarta Bay, Microplastics, Omnivore
Subjects:	Q Science > QH Biology > QH301 Biology Q Science > QH Biology > QH541 Ecology Q Science > QL Zoology
Divisions:	Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Biology > 46201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Shinta Cahyaning Dewi
Date Deposited:	08 Aug 2023 04:56
Last Modified:	08 Aug 2023 04:56
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/102646

Actions (login required)

View Item