Aditya, Bima Tridaffa (2023) Analisis Banjir Akibat Keruntuhan Bendungan Bagong Kabupaten Trenggalek Menggunakan HEC-RAS 2D. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
10111910020074-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 September 2025. Download (14MB) | Request a copy |
Abstract
Bendungan Bagong Kabupaten Trenggalek dibangun dengan tujuan sebagai pengendali banjir, pemenuhan kebutuhan air irigasi dan penyedia kebutuhan air baku. Di samping bermanfaat bagi kebutuhan manusia sehari-hari, bendungan juga memiliki potensi bahaya yang sangat besar apabila terjadi kesalahan pada saat proses pembangunan dan pengelolaannya. Keruntuhan bendungan (dam break) merupakan suatu peristiwa dimana suatu bendungan runtuh secara struktur yang otomatis akan menyebabkan air yang semula dibendung menjadi mengalir dan mengakibatkan banjir dengan skala yang besar di daerah hilir bendungan. Ada beberapa faktor penyebab dam break yaitu dikarenakan terjadinya overtopping dan piping. Metode dalam analisis hidrologi yang adalah Metode Polygon Thiessen untuk curah hujan rerata daerah, Metode normal, Log Pearson Type III dan Gumbel untuk analisis frekuensi dan menggunakan Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu untuk perhitungan hidorgraf banjir. Metode analisis keruntuhan Bendungan Bagong ini dilakukan dengan menggunakan program HEC-RAS 2D. Hasil perhitungan debit banjir kala ulang PMF adalah sebesar 382,783 m³/detik. Tinggi maksimum genangan banjir adalah sebesar 32,911 m. Terdapat 20 desa di 3 kecamatan pada Kabupaten Trenggalek yang tergenang banjir akibat keruntuhan Bendungan Bagong yaitu Desa Sengon, Srabah, Sambirejo, Sumberdadi, Sumbergedong, Surodakan, Ngares, Ngantru, Tamanan, Kelutan, Rejowinangun, Ngadirenggo, Ngetal, Pogalan, Gembleb, Bendorejo, Wonocoyo, Sukorame, Krandegan dan Melis. Genangan banjir akibat keruntuhan Bendungan Bagong Kabupaten Trenggalek memiliki jangkauan ± 36 km. Jumlah penduduk terdampak banjir adalah 21.607 orang. Sesuai dengan tabel jumlah penduduk yang terkena genangan banjir, maka Bendungan Bagong Kabupaten Trenggalek termasuk bendungan dengan klasifikasi bahaya tingkat sangat tinggi.
====================================================================================================================================
Bagong Dam in Trenggalek Regency was built with the aim of controlling floods, meeting irrigation water needs and providing raw water needs. In addition to being useful for daily human needs, dams also have enormous potential hazards if something goes wrong during the construction and management process. Dam collapse (dam break) is an event where a dam collapses structurally which will automatically cause water that was originally dammed to flow and cause large-scale flooding in the downstream area of the dam. There are several factors that cause dam breaks, namely due to overtopping and piping. Methods in hydrological analysis are the Polygon Thiessen Method for regional average rainfall, the normal method, Log Pearson Type III and Gumbel for frequency analysis and using the Nakayasu Synthetic Unit Hydrograph for flood hydrograph calculation. The Bagong Dam collapse analysis method was carried out using the HEC-RAS 2D program. The result of the PMF return period flood discharge calculation is 382.783 m³/second. The maximum flood inundation height is 32.911 m. There are 20 villages in 3 sub-districts in Trenggalek Regency that were flooded due to the Bagong Dam collapse, namely Sengon Village, Srabah, Sambirejo, Sumberdadi, Sumbergedong, Surodakan, Ngares, Ngantru, Tamanan, Kelutan, Rejowinangun, Ngadirenggo, Ngetal, Pogalan, Gembleb, Bendorejo, Wonocoyo, Sukorame, Krandegan, and Melis. The flood inundation caused by the Bagong Dam collapse in Trenggalek Regency has a reach of ± 36 km. The number of people affected by flooding is 21,607 people. In accordance with the table of the number of people affected by flood inundation, the Bagong Dam in Trenggalek Regency is a dam with a very high level of hazard classification.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bendungan Bagong Banjir, Keruntuhan Bendungan, Bendungan; Piping, HEC-RAS |
Subjects: | T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC167 Dams, reservoirs |
Divisions: | Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4) |
Depositing User: | Bima Tridaffa Aditya |
Date Deposited: | 11 Aug 2023 01:55 |
Last Modified: | 11 Aug 2023 01:55 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/103880 |
Actions (login required)
View Item |