Santoso, Rahmad Putra (2023) Analisis Rembesan di Bawah Struktur Spillway Bendungan Bagong, Kabupaten Trenggalek. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
10111910020055-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 September 2025. Download (14MB) | Request a copy |
Abstract
Bendungan Bagong ini terletak di Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur. Pembangunan Bendungan Bagong diharapkan dapat mereduksi banjir Kota Trenggalek secara signifkan dan mempunyai potensi multiguna yaitu sebagai penyedia kebutuhan air irigasi dan kebutuhan domestik, konservasi sumber daya air, dan sebagai tempat wisata. Ada beberapa komponen penunjang dalam bendungan dan salah satunya adalah bangunan pelimpah. Bangunan pelimpah sangat penting untuk mengatur debit yang berada di tampungan dan untuk mengeluarkan air jika terjadi debit banjir sehingga bangunan pelimpah harus aman terhadap tekanan yang ada supaya tidak mengalami kegagalan konstruksi. Tekanan yang mengakibatkan kegagalan konstruksi adalah tekanan hidrostatis, tekanan air yang diterima, dan tekanan dari geometrik pelimpah itu sendiri. Bangunan pelimpah harus direncanakan berdiri di atas batuan yang keras sehingga dapat difungsikan sebagai pondasi. Persyaratan pondasi agar bangunan pelimpah aman adalah aman terhadap erosi akibat rembesan. Rembesan merupakan aliran yang secara terus menerus mengalir dari hulu menuju hilir. Aliran air ini merupakan aliran dari air waduk melalui material yang lulus air (permeable). Rembesan dapat menimbulkan gejala sufosi (piping) yang sangat membahayakan keamanan bangunan pelimpah. Analisis rembesan pada proyek akhir ini menggunakan program GeoStudio. Selain itu stabilitas bangunan pelimpah juga ditinjau dari stabilitas guling dan geser. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, didapatkan hasil panjang rembesan yang melewati bangunan pelimpah adalah 268.86 m untuk kondisi MAN dan 268.86 m untuk kondisi MAB. Perhitungan stabilitas untuk kondisi MAN terhadap gaya guling adalah 8.9 > 1.5 dan gaya geser 2.21 > 1.5, untuk kondisi MAB 11.6 > 1.5 dan gaya geser 2.20 > 1.5. Berdasarkan hasil GeoStudio, diperoleh panjang rembesan 308.44 m untuk kondisi MAN dan 313.55 m untuk kondisi MAB. Panjang rembesan yang diijinkan adalah 164.39 m untuk kondisi MAN dan 175.28 untuk kondisi MAB. Debit rembesan yang terjadi adalah 2.98××10^-3 m/detik untuk kondisi MAN dan 3.79×10^-3 m/detik untuk kondisi MAB. Dua kondisi tersebut sudah memenuhi syarat debit rembesan yaitu 6.79×10^-3 m/detik.
======================================================================================================================================
Bagong Dam is located in Trenggalek Regency, East Java Province. The construction of Bagong Dam is expected to reduce flooding in Trenggalek City significantly and has multipurpose potential, namely as a provider of irrigation water and domestic needs, conservation of water resources, and as a tourist spot. There are several supporting components in the dam and one of them is the spillway building. The spillway building is very important to regulate the discharge in the reservoir and to release water in the event of a flood discharge so that the spillway building must be safe against existing pressures so as not to experience construction failure. The pressures that cause construction failure are hydrostatic pressure, received water pressure, and pressure from the spillway geometry itself. The spillway must be planned to stand on hard rock so that it can function as a foundation. The foundation requirement for a safe spillway is to be safe against erosion due to seepage. Seepage is a continuous flow from upstream to downstream. It is the flow of reservoir water through permeable materials. Seepage can cause symptoms of sufosi (piping) which greatly endangers the safety of the spillway building. Seepage analysis in this final project uses the GeoStudio program. In addition, the stability of the spillway building is also reviewed from the stability of overturning and sliding. From the results of the analysis that has been done, the results obtained the length of seepage passing through the spillway building is 268.86 m for MAN conditions and 268.86 m for MAB conditions. Stability calculations for MAN conditions against rolling forces are 8.9 > 1.5 and shear forces 2.21 > 1.5, for MAB conditions 11.6 > 1.5 and shear forces 2.20 > 1.5. Based on the GeoStudio results, a seepage length of 308.44 m was obtained for the MAN condition and 313.55 m for the MAB condition. The allowable seepage length is 164.39 m for MAN condition and 175.28 for MAB condition. The seepage discharge is 2.98×10^-3 m/s for the NWL condition and 3.79×10^-3 m/s for the FWL condition. These two conditions have met the seepage discharge requirement of 6.79×10^-3 m/s.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pelimpah, Rembesan, Faktor Keamanan |
Subjects: | T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC167 Dams, reservoirs |
Divisions: | Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4) |
Depositing User: | Rahmad Putra Santoso |
Date Deposited: | 15 Aug 2023 07:01 |
Last Modified: | 15 Aug 2023 07:01 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/103926 |
Actions (login required)
View Item |