Strategi Penangan Sampah Pasca Bencana Banjir Di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah

Maidi, Alif Firmansyah (2024) Strategi Penangan Sampah Pasca Bencana Banjir Di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6014212013-Master_Thesis.pdf] Text
6014212013-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2026.

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Bencana alam berpotensi menimbulkan korban jiwa, kerugian materi maupun berdampak pada kehidupan manusia. Banjir merupakan salah satu kategori bencana hidrotermologi yang sering terkait dengan musim hujan. Sampah yang dihasilkan pada pasca bencana banjir biasanya didominasi oleh sampah reruntuhan atau sampah konstruksi yang diakibatkan bencana.Penanganan sampah tidak hanya bisa diselesaikan oleh satu instansi namun melibatkan instansi terkait untuk berkolaborasi. Kabupaten Grobogan memiliki 17 dari 19 kecamatan yang masuk dalam potensi bencana banjir. Pasca bencana banjir menyisakan sampah yang harus ditangani. Untuk menyelesaikan hal tersebut diperlukan pola koordinasi yang baik antar instansi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diambil dengan melakukan mengukur jumlah sampah yang dihasilkan di 6 lokasi pengelolaan sampah sementara 3R di Kabupaten Grobogan dan melakukan wawancara kepada petugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Grobogan (DLH), BPBD, dan DPUPR. Sedangkan data sekunder berasal dari data jumlah sampah yang dihasilkan dalam kondisi normal serta analisis mengenai koordinasi dan pola kelembagaan dalam penanganan sampah pasca bencana. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa kenaikan sampah pada pasca bencana sebesar 15% dari kondisi normal. Strategi penanganan sampah yang dapat diterapkan memiliki 2 skema dimana skema 1 melakukan pemilahan di TPS 3R sedangkan skema 2 melakukan pemilahan di TPA. Penanganan sampah pasca bencana mengikuti SOP yang telah direncanakan. Pada pola koordinasi pasca bencana kembali dalam koordinasi internal dimana setiap instansi kembali bekerja sesuai tugas dan wewenang dari masing-masing instansi. Untuk pengadaan biaya yang diperlukan sebesar Rp 54.595.600, sedangkan biaya operasional yang dibutuhkan dalam penanganan satu kejadian bencana sebesar Rp. 2.435.000.
=================================================================================================================================
Natural disasters have the potential to cause casualties, material loss and impact human life. Floods are a category of hydrothermological disasters that are often associated with the rainy season. The waste produced after a flood disaster is usually dominated by rubble or construction waste resulting from the disaster. Waste handling cannot only be completed by one agency but involves related agencies to collaborate. Grobogan Regency has 17 of the 19 sub-districts that are included in the potential for flood disasters. After the flood disaster, there was trash that had to be handled. To resolve this, a good coordination pattern between agencies is needed. This research is descriptive research using primary and secondary data. Primary data was taken by measuring the amount of waste produced at 6 temporary 3R waste management locations in Grobogan Regency and conducting interviews with officers from the Grobogan Regency Environmental Service (DLH), BPBD, and DPUPR. Meanwhile, secondary data comes from data on the amount of waste produced under normal conditions as well as analysis of coordination and institutional patterns in handling post-disaster waste. The results of this research showed that the increase in waste after the disaster was 15% of normal conditions. The waste handling strategy that can be implemented has 2 schemes, where scheme 1 carries out sorting at TPS 3R while scheme 2 carries out sorting at TPA. Post-disaster waste handling follows planned SOPs. In the post-disaster coordination pattern, it returns to internal coordination where each agency returns to work according to the duties and authority of each agency. The costs required for procurement are IDR 54,595,600, while the operational costs required to handle a disaster event are IDR. 2,435,000.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: banjir, bencana, penanganan sampah, floods, disasters, waste management
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD171.75 Climate change mitigation
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD898.8.C67 Waste disposal
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Alif Firmansyah Maidi
Date Deposited: 01 Feb 2024 01:13
Last Modified: 01 Feb 2024 01:13
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/105844

Actions (login required)

View Item View Item