Studi Karakteristik Bawah Permukaan Daerah Geotermal Patuha Berdasarkan Analisis Metode HVSR

Elviani, Ela (2024) Studi Karakteristik Bawah Permukaan Daerah Geotermal Patuha Berdasarkan Analisis Metode HVSR. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5001201087_Undergraduate Thesis.pdf] Text
5001201087_Undergraduate Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2026.

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan potensi geotermal terbesar ke-2 dunia. Kementerian ESDM (2020) menyebutkan bahwa hanya 9,3% dari potensi tersebut yang sudah dimanfaatkan. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk memaksimalkan potensi tersebut adalah dengan membangun WKP (Wilayah Kerja Panas Bumi) di lokasi potensi. Kawasan Patuha merupakan salah satu daerah dengan potensi geotermal di Indonesia yang telah dimanfaatkan dengan beroperasinya PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Patuha dibawah arahan PT. Geo Dipa Energi. Dalam pengoperasiannya, dibutuhkan survei 3G (Geologi, Geokimia dan Geofisika) untuk keperluan proses eksplorasi. Survei geofisika dapat dimanfaatkan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan dari suatu lokasi. Sehubungan dengan pentingnya survei pendahuluan tersebut, dilakukan penelitian dengan memanfaatkan survei geofisika untuk mengetahui karakteristik bawah permukaan di kawasan Geotermal Patuha. Penelitian dilakukan dengan pengolahan data pengukuran mikrotremor yang tersebar di 31 titik daerah Gunung Urug, dekat PLTP Patuha. Sinyal mikrotremor yang diperoleh, dianalisis menggunakan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) untuk memperoleh parameter frekuensi dominan (f0) dan faktor amplifikasi (A0). Selanjutnya, hasil HVSR diinversi menggunakan metode ellipticity curve pada software Dinver untuk memperoleh profil Vs (kecepatan gelombang geser). Profil Vs yang diperoleh memiliki estimasi yang cukup baik dilihat dari perolehan misfit yang cukup kecil dengan rentang 0,63 hingga 3,57. Melalui informasi profil Vs, dihitung nilai Vs30 untuk memperoleh nilai kecepatan gelombang geser di kedalaman 30 meter diatas permukaan. Hasil dari f0, A0 dan Vs30 yang telah diperoleh selanjutnya dipetakan untuk mempermudah analisis hasil. Dari penelitian ini, nilai frekuensi dominan berkisar pada rentang 0,21 – 10,75 Hz. Wilayah penelitian didominasi oleh endapan aluvial dengan sedimen yang sangat tebal didaerah Barat Laut dan Tenggara daerah penelitian yang diindikasikan telah mengalami alterasi. Adapun, nilai amplifikasi tinggi berasosiasi dengan nilai frekuensi dominan rendah didaerah barat laut sehingga diindikasikan sebagai zona rawan kerusakan. Adapun, nilai Vs30 tersebar dengan 4 macam klasifikasi dari klasifikasi tanah lunak (SE) hingga klasifikasi berupa Batuan (SB) dikawasan geotermal daerah penelitian.
=============================================================================================================================
Indonesia is a country with the world's second-largest geothermal potential. The Ministry of Energy and Mineral Resources (2020) states that only 9.3% of this potential has been utilized. One of the efforts made by the government to maximize this potential is by building WKP (geothermal working areas) in potential locations. The Patuha area is one of the areas with geothermal potential in Indonesia that has been exploited by the operation of the Patuha PLTP (Geothermal Power Plant) under the direction of PT. Geo Dipa Energy. In operation, a 3G survey (Geology, Geochemistry, and Geophysics) is required for the purposes of the exploration process. Geophysical surveys can be used to determine the subsurface conditions of a location. In connection with the importance of this preliminary survey, research was carried out using a geophysical survey to determine the subsurface characteristics of the Patuha geothermal area. The research was carried out by processing microtremor measurement data spread across 31 points in the Mount Urug area, near the Patuha PLTP. The microtremor signal obtained was analyzed using the HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) method to obtain the dominant frequency parameters (f0) and amplification factor (A0). Next, the HVSR results were inverted using the ellipticity curve method in Dinver software to obtain the Vs (shear wave velocity) profile. The Vs profile obtained has a fairly good estimate, as seen by the fairly small misfit obtained with a range of 0.63 to 3.57. Through the Vs profile information, the Vs30 value is calculated to obtain the shear wave velocity value at a depth of 30 meters above the surface. The results of f0, A0, and Vs30 that have been obtained are then mapped to facilitate analysis of the results. From this research, the dominant frequency value ranges from 0.21 to 10.75 Hz. The study area is dominated by allvial deposition, with very thick sediments in the northwest and southeast areas of the study area, which are indicated to have undergone changes. Thus, high amplification values are associated with low dominant frequency values in the northwest area, so it is indicated as a damage-prone zone. Therefore, the Vs30 value is used with 4 types of classification, from soft soil classification (SE) to rock classification (SB), in the geothermal area of the research area.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Geotermal, HVSR, Mikrotremor, Patuha, Geothermal
Subjects: Q Science > QC Physics
Q Science > QC Physics > QC20.7.F67 Fourier transformations
Q Science > QE Geology > QE471 Sedimentary rocks. Sedimentology
Q Science > QE Geology > QE538.5 Seismic tomography; Seismic waves. Elastic waves
Q Science > QE Geology > QE538.8 Earthquakes. Seismology
Q Science > QE Geology > QE539.2 Seismic traveltime inversion
Divisions: Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Physics > 45201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Ela Elviani
Date Deposited: 19 Feb 2024 04:24
Last Modified: 19 Feb 2024 04:24
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/107443

Actions (login required)

View Item View Item