Pengembangan Model Mixed Integer Programming Untuk Penjadwalan Batch Proses Produksi Sorbitol Multi Grade (Studi Kasus PT X)

Christian, Mario (2008) Pengembangan Model Mixed Integer Programming Untuk Penjadwalan Batch Proses Produksi Sorbitol Multi Grade (Studi Kasus PT X). Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

[thumbnail of 9104201606-Master_Thesis.pdf] Text
9104201606-Master_Thesis.pdf - Accepted Version

Download (18MB)

Abstract

Semakin ketatnya persaingan dalam industri saat ini menuntut perusahaan berupaya optimal dalam melakukan langkah-langkah efisiensi. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan mengidentifikasi dan mengeliminasi pemborosan (waste) yang timbul sebagai gejala adanya masalah dalam suatu sistem produksi. Salah satu bentuk pemborosan tersebut adalah produksi berlebih (over production) dan meningkatnya persediaan (inventory). Dengan melakukan perencanaan dan penjadwalan proses produksi menggunakan model optimasi yang tepat maka diharapkan dapat mengurangi jenis pemborosan diatas sehingga efisiensi akan meningkat. Dengan efisiensi yang meningkat maka diharapkan dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model Mixed Integer Programming (MIP) untuk penjadwalan batch proses produksi dalam industri sorbitol di PT X yang mengacu pada model formulasi MIP untuk penjadwalan jangka pendek dari operasi batch (Kondili, 1993) dan menyelesaikan model tersebut menggunakan software optimasi LINGO sehingga dapat menghasilkan jadwal dan nilai persediaan yang optimum. Penjadwalan proses produksi ataupun manufaktur yang beroperasi secara batch belum banyak berkembang dikarenakan kompleksitas dari operasi yang terlibat dan sifat kontinyu dari material yang di proses. Pada penelitian ini terbagi atas tiga tahap yaitu pertama adalah pengolahan data yang terdiri atas penyusunan state-task network (STN), penetapan fungsi tujuan, batasan-batasan dan variabel keputusan, pembuatan model mixed interger programming (MIP) dan formulasi model MIP kedalam software optimasi. Tahap kedua adalah uji validasi model dengan software LINGO dan tahap akhir adalah analisa solusi optimal. Dari solusi optimal yang didapat akan ditransformasikan menjadi jadwal proses produksi dan profil penyimpanan produk pada masing-masing state. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model formulasi pada program LINGO memiliki 24469 variabel dan 7849 constraint. Hasil penyelesaian optimal diperoleh total nilai persediaan sebesar $US 152001.5 dalam waktu perencanaan horison selama 48 jam. Jadwal optimum operasional batch proses untuk reaktor :proses produksi line 1 : 13 batch, proses produksi line 2 : 22 batch dan proses produksi line 3 : 8 batch
====================================================================================================================================
The increasingly tight competition in industry today requires companies to make optimal efforts in carrying out efficiency measures. One step that can be taken is to identify and eliminate waste that arises as a symptom of a problem in a production system. One form of waste is overproduction and increasing inventory. By planning and scheduling the production process using an appropriate optimization model, it is hoped that the types of waste above can be reduced so that efficiency will increase. With increased efficiency, it is hoped that the company can maximize profits. This research aims to develop a Mixed Integer Programming (MIP) model for batch scheduling of production processes in the sorbitol industry at PT can produce optimum inventory schedules and values. Scheduling of production or manufacturing processes that operate in batches has not developed much due to the complexity of the operations involved and the continuous nature of the materials being processed. This research is divided into three stages, namely the first is data processing which consists of preparing a state-task network (STN), determining the objective function, constraints and decision variables, creating a mixed interger programming (MIP) model and formulating the MIP model into optimization software. . The second stage is a model validation test with LINGO software and the final stage is analysis of the optimal solution. The optimal solution obtained will be transformed into a production process schedule and product storage profile in each state. The research results show that the formulation model in the LINGO program has 24469 variables and 7849 constraints. The optimal solution results obtained a total inventory value of $US 152001.5 within a planning time horizon of 48 hours. Optimum batch process operational schedule for reactors: production process line 1: 13 batches, production process line 2: 22 batches and production process line 3: 8 batches

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: RTMT 658.53 Chr p-1 2008
Uncontrolled Keywords: waste, over production, inventory, mixed integer programming, batch, state-task network
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD30.28 Planning. Business planning. Strategic planning.
Divisions: 61101-Magister Management Technology
Depositing User: EKO BUDI RAHARJO
Date Deposited: 08 Jul 2024 01:40
Last Modified: 08 Jul 2024 02:03
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/108168

Actions (login required)

View Item View Item