Alkoiri, M.Fariz (2024) Analisis Spasio-Temporal Tingkat Kekritisan Lingkungan dengan Algoritma Environmental Criticality Index (ECI) terhadap Tingkat Kepadatan Penduduk(Studi Kasus : Kota Surabaya Tahun 2019-2023). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5016201031-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (8MB) | Request a copy |
Abstract
Surabaya merupakan kota dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi se-Jawa Timur mencapai 8958 jiwa per km2 pada tahun 2023 menurut data Badan Pusat Statistik. Padatnya penduduk di kota tersebut menyebabkan semakin sempitnya ruang gerak dan mendorong peningkatan kebutuhan akan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjan kehidupan, industri, dan lain sebagainya. Akibatnya, banyak pohon yang harus ditebang untuk memenuhi kebutuhan tersebut sehingga memberikan dampak pada kerusakan lingkungan hidup dan mengganggu keseimbangan lingkungan. Environmental Criticality Index (ECI) merupakan salah satu algoritma dalam penginderaan jauh yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi tingkat kekritisan lingkungan di suatu wilayah akibat peningkatan suhu permukaan tanah sebab terjadinya alih fungsi lahan dari lahan bervegetasi menjadi area terbangun. Pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi tingkat kekritisan lingkungan di Kota Surabaya dengan algoritma ECI menggunakan beberapa variabel berupa indeks NDBI, NDVI, MNDWI, dan LST dengan memanfaatkan citra satelit Landsat 8 dalam rentang tahun 2019-2023. Secara umum, area yang tergolong lingkungan kritis hampir menyeluruh di Kota Surabaya dengan pola yang cenderung sama yaitu tingkat kekritisan lingkungan akan semakin tinggi pada pusat kota dan akan semakin menurun jika menuju pinggiran kota, khususnya bagian timur dan barat Kota Surabaya berdasarkan hasil pengolahan data. Pada tahun 2019-2022, diketahui bahwa area yang tergolong kritis terus mengalami penurunan luas hingga mencapai 2862,18 ha, khususnya pada tahun 2022 dimana terjadi penurunan luas yang sangat signifikan yaitu sebesar 2212,74 ha. Selama rentang tahun tersebut, area dengan tingkat kekritisan tinggi terus mengalami penurunan dibandingkan dengan kelas kekritisan rendah dan sedang yang mengalami kenaikan luas. Akan tetapi, pada tahun 2023 area tergolong kritis mengalami penambahan luas area yang besar yaitu sebanyak 2812 ha, khususnya pada kelas kekritisan sedang dan tinggi. Selanjutnya, hubungan antara tingkat kekritisan lingkungan dengan tingkat kepadatan penduduk dianalisis pada penelitian ini dan menghasilkan koefisien sebesar 0,58. Sama halnya pada uji korelasi tiap-tiap tahun, dimana didapatkan koefisien korelasi sebesar 0,54 , 0,72 , 0,71 , 0,63 , dan 0,68. Berdasarkan hasil yang didapatkan, diketahui bahwa korelasi keduanya searah dan tergolong sedang hingga kuat. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa angka kepadatan penduduk yang tinggi berkorelasi dengan tingkat kekritisan lingkungan yang tinggi pula.
=================================================================================================================================
Surabaya is a city with the highest population density in East Java, reaching 8,958 people per km2 in 2023, according to Badan Pusat Statistik. The dense population in the city causes a constriction of space and encourages an increase in the need for land, both land for housing, life support facilities, industry, and so on. As a result, many trees must be cut down to fulfill these needs, which has an impact on environmental damage and disrupts environmental balance. The Environmental Criticality Index (ECI) is one of the algorithms in remote sensing that can be used to identify the level of environmental criticality in an area due to an increase in land surface temperature due to land conversion from vegetated land to built-up land. This research will identify the level of environmental criticality in Surabaya City with the ECI algorithm using several variables in the form of NDBI, NDVI, MNDWI, and LST indices by utilizing Landsat 8 satellite imagery in the years 2019–2023. In general, areas classified as critical environments are almost whole in Surabaya City with a similar pattern, namely that the level of environmental criticality will be higher in the city center and will decrease towards the suburbs, especially the eastern and western parts of Surabaya City based on data processing results. In 2019–2022, it is known that the area classified as critical continues to decrease until it reaches 2862.18 ha, especially in 2022, where there is a very significant decrease in area of 2212.74 ha. During that year, the area of high criticality continued to decrease compared to the low and medium criticality classes, which increased in area. However, in 2023, the area classified as critical increased by a large area of 2812 ha, especially in the medium and high criticality classes. Furthermore, the relationship between the level of environmental criticality and the population density level will be analyzed in this study, resulting in a coefficient of 0.58. The same is applied to the correlation test for each year, where the correlation coefficient is 0.54, 0.72, 0.71, 0.63, and 0.68. Based on the results, it is known that the correlation between the two is in the same direction and is classified as medium to strong. Therefore, it can be said that a high population density rate correlates with a high level of environmental criticality.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tingkat Kekritisan Lingkungan, Algoritma Environmental Criticality Index (ECI), Kepadatan Penduduk Environmental Criticality Level, Environmental Criticality Index (ECI) Algorithm, Population Density |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems. G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.217 Geospatial data G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD171.75 Climate change mitigation |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | M.Fariz Alkoiri |
Date Deposited: | 15 Jul 2024 06:45 |
Last Modified: | 15 Jul 2024 06:45 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/108293 |
Actions (login required)
View Item |