Analisis dan Pemodelan Inversi 3D Struktur Sesar Gunung Pandan Berdasarkan Data Gravitasi dan Aktivitas Seismik

Angeline, Krystallyn Gracella (2024) Analisis dan Pemodelan Inversi 3D Struktur Sesar Gunung Pandan Berdasarkan Data Gravitasi dan Aktivitas Seismik. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5001201146-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5001201146-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (31MB) | Request a copy

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki aktivitas vulkanik dan tektonik yang tinggi. Aktivitas vulkanik dan tektonik ini disebabkan oleh posisi kepulauan Indonesia yang terletak pada 6°LU - 11°LS dan 95°BT - 141°BT dan berada di daerah pertemuan antar lempeng tektonik. Secara fisiografi, Gunung Pandan terletak di daerah busur sunda modern dalam Antiklinorium atau Zona Kendeng. Penelitian yang dilakukan (Nugraha et al., 2016) mencatat bahwa pernah terjadi gempa kecil di tahun 2015. Peristiwa tersebut mengindikasikan bahwa tektonik dari Zona Kendeng yang masih aktif dan terdapat hubungan terkait aktivitas submagmatik yang ditemukan di beberapa sumber air panas di Banyukuning, Jari, dan Selogajah. Hubungan aktivitas tektonik dan magmatik diidentifikasikan melalui pemodelan inversi 3D struktur bawah permukaan dengan metode gravitasi. Analisis tersebut dikorelasikan dengan Fault Fracture Density (FFD) untuk permukaan yang terdapat sesar atau rekahan. Penentuan focal mechanism dilakukan untuk mengetahui model patahan dari sumber gempa bumi. Aktivitas tektonik di sepanjang sesar Kendeng mempengaruhi aktivitas magmatis dengan adanya anomali densitas rendah dan manifestasi sub magmatik seperti mata air panas. Gempa bumi di sekitar gunung dengan magnitudo dibawah 4 SR mengindikasikan hubungan antara pergerakan sesar strike-slip dan sesar Oblique Reverse dengan naiknya magma ke atas. Pemodelan 3D inversi menunjukan beberapa lapisan yaitu lapisan pada kedalaman 0 − 0.46 km dengan estimasi rentang densitas 1.9 g/cm3 hingga 2.69 g/cm3 diinterpretasikan sebagai caprock dengan jenis batuan andesit piroksen. Lapisan pada kedalaman 0.46 − 1.14 km dengan rentang densitas 1.31 g/cm3 hingga 2.23 g/cm3 diinterpretasikan sebagai reservoir dengan jenis batuan pasir dan lempung. Lapisan pada kedalaman 1.14 − 1.59 km dengan rentang densitas 2.4 g/cm3 hingga 2.8 g/cm3 diinterpretasikan sebagai caprock dan intrusi (sesar akif) dengan jenis batuan andesit dan breksi gunung api. Lapisan pada kedalaman 1.59 − 2.43 km dengan rentang densitas densitas 1.43 − 3.45 g/cm3 diinterpretasikan sebagai heat source dengan jenis batuan basalt dan kandungan magma di dalamnya.
=================================================================================================================================
Indonesia is a country with high volcanic and tectonic activity. This volcanic and tectonic activity is caused by the position of the Indonesian archipelago which is located at 6°N - 11°S and 95°BT - 141°BT and is in the meeting area between tectonic plates. Physiographically, Mount Pandan is in the modern Sunda arc area in the Anticlinorium or Kendeng Zone. Research conducted (Nugraha et al., 2016) noted that a small earthquake had occurred in 2015. The event indicates that the tectonics of the Kendeng Zone is still active and there is a relationship related to submagmatic activity found in several hot springs in Banyukuning, Jari, and Selogajah. The relationship between tectonic and magmatic activity is identified through 3D inversion modeling of subsurface structure with gravity method. The analysis was correlated with Fault Fracture Density (FFD) for surfaces with faults or fractures. Determination of the focal mechanism is carried out to determine the fault model of the earthquake source. Tectonic activity along the Kendeng fault affects magmatic activity with low density anomalies and submagmatic manifestations such as hot springs. Earthquakes around the mountain with magnitudes below 4 SR indicate a connection between the movement of strike-slip and oblique reverse faults and the rise of magma to the surface. 3D inversion modeling shows several layers, namely the layer at a depth of 0 − 0.46 km with an estimated density range of 1.9 g/cm3 hingga 2.69 g/cm3 interpreted as caprock with pyroxene andesite rock types. The layer at a depth of 0.46 − 1.14 km with a density range of 1.31 g/cm3 hingga 2.23 g/cm3 is interpreted as a reservoir with sand and clay rock types. The layer at a depth of kedalaman 1.14 − 1.59 km with a density range of 22.4 g/cm3 hingga 2.8 g/cm3 interpreted as caprock and intrusion (active fault) with andesite and volcanic breccia rock types. The layer at a depth of 1.59 − 2.43 km with a density range of 1.43 − 3.45 km is interpreted as a heat source with basalt rock types and magma content inside.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Data Gravitasi, Gempa Bumi, Gunung Pandan, Sesar Kendeng, Earthquake, Gravity Data, Kendeng Fault, and Pandan’s Mountain
Subjects: Q Science > QE Geology > QE538.8 Earthquakes. Seismology
Q Science > QE Geology > QE601 Geology, Structural
Divisions: Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Physics > 45201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Krystallyn Gracella Angeline
Date Deposited: 17 Jul 2024 06:09
Last Modified: 17 Jul 2024 06:09
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/108397

Actions (login required)

View Item View Item