Desain Pabrik Garam Farmasi Dari Garam Olahan Berkapasitas 1500 Ton/Tahun dengan Metode Rekristalisasi

Widaningsih, Widaningsih and Widyasti, Lintang Dian (2024) Desain Pabrik Garam Farmasi Dari Garam Olahan Berkapasitas 1500 Ton/Tahun dengan Metode Rekristalisasi. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5008201136_5008201146-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5008201136_5008201146-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Salah satu bahan baku obat yang banyak dibutuhkan tetapi masih sangat bergantung dengan impor adalah garam farmasi. Dalam industri farmasi, garam olahan ini digunakan untuk bahan baku infus, bahan tambahan pembuatan produksi tablet, sirup, oralit, cairan pencuci darah dan minuman kesehatan. Meninjau dari banyaknya bahan baku untuk pembuatan garam farmasi yang seharusnya dimaksimalkan manfaatnya agar Indonesia tidak bergantung dengan bahan impor. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan membangun garam farmasi. Selain membantu mengurangi angka impor garam farmasi, pembangunan ini juga dapat meningkatkan penyerapan bahan baku garam olahan yang tersedia banyak di Indonesia. Kapasitas Pabrik yang akan didirikan sebesar 1500 ton/tahun dengan bahan baku garam olahan yang diperoleh dari PT Garam. Lokasi dimana akan didirikannya pabrik yaitu di Kecamatan Manyar, Gresik satu lokasi dengan Pabrik Garam Olahan PT Garam . Proses produksi garam farmasi yang terpilih adalah rekristalisasi karena proses ini lebih unggul dalam kemurnian hasil produknya. Produk yang dihasilkan antara lain garam farmasi dengan produk samping Mg(OH)2 dan CaCO3 yang juga memiliki manfaat dan nilai jual. Pabrik beroperasi secara semi batch-continue dengan per hari dilakukan 2 kali operasi batch. Garam olahan sebagai bahan baku akan dilakukan pre-tretment kemudian dilakukan filtrasi dengan membrane guna mengantisipasi ion kesadahan yang masih lolos dari proses chemical treatment. Kemudian, dikristalkan di evaporative crystallizer dengan sumber energi panasnya dari flue gas. Sentrifugasi selanjutnya dilakukan untuk memisahkan kristal dengan mother liquor. Kristal NaCl masuk proses pengeringan di fluidized bed dryer dengan hasil akhirnya adalah NaCl dengan konsentrasi 99,5%. Pabrik garam farmasi ini memiliki kapasitas produksi sebesar 1500 ton/tahun dengan waktu operasi 330 hari kerja. Dengan laju pengembalian modal atau IRR sebesar 16,9% didapatkan waktu pengembalian modal (POT) selama 3,3 tahun; dan NPV positif sebesar Rp29.548.416.658 yang menunjukkan bahwa pabrik garam farmasi ini layak untuk didirikan.
=================================================================================================================================
One of the much-needed but still highly import-dependent medicinal raw materials is pharmaceutical salt. In the pharmaceutical industry, this processed salt is used as raw material for infusions, additives for the production of tablets, syrups, ORS, blood washing fluids and health drinks. Reviewing the many raw materials for the manufacture of pharmaceutical salt, the benefits should be maximized so that Indonesia does not depend on imported materials. One solution that can be applied is to build pharmaceutical salt. In addition to helping reduce the number of pharmaceutical salt imports, this development can also increase the absorption of processed salt raw materials that are widely available in Indonesia. The capacity of the factory to be established is 1500 tons / year with processed salt raw materials obtained from PT Garam. The location where the factory will be established is in Manyar District, Gresik, one location with the PT Garam Processed Salt Factory. The selected pharmaceutical salt production process is recrystallization because this process is superior in the purity of the product. The products produced include pharmaceutical salt with by-products Mg(OH)2 and CaCO3 which also have benefits and selling value. The plant operates in batches with twice operations in a day. Processed salt as raw material will be pre-treated and then filtrated with a membrane to anticipate hardness ions that still escape from the chemical treatment process. Then, it is crystallized in an evaporative crystallizer with its heat energy source from flue gas. Further centrifugation is carried out to separate the crystals with mother liquor. NaCl crystals enter the drying process in a fluidized bed dryer with the final result being NaCl with a concentration of 99.5%. This pharmaceutical salt plant has a production capacity of 1500 tons/year with an operating time of 330 working days. With a payback rate or IRR of 16,9%, a payback period (POT) of 3,3 years is obtained; and a positive NPV of Rp29.548.416.658,11 which shows that this pharmaceutical salt factory is feasible to establish.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Garam Farmasi, Garam Olahan, Rekristalisasi Pharmaceutical Salt, Processed Salt, Recrystallization
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
T Technology > TP Chemical technology > TP155.5 Chemical plants--Design and construction
T Technology > TP Chemical technology > TP155.7 Chemical processes.
T Technology > TP Chemical technology > TP156 Crystallization. Extraction (Chemistry). Fermentation. Distillation. Emulsions.
T Technology > TP Chemical technology > TP159.M4 Membranes (Technology)
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Lintang Dian Widyasti
Date Deposited: 18 Jul 2024 01:00
Last Modified: 18 Jul 2024 01:00
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/108403

Actions (login required)

View Item View Item