Faris, Satya Naufal and Fakhira, Amira (2024) Design of a Pharmaceutical Salt Factory From Folk Salt Using the Recrystallization Method. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5008201071_5008201065-Undergratuated_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia is a maritime country that has a water area of 3.25 km2 and a coastline of 95,181 km. However, Indonesia still imports salt in very large quantities. Local salt production is not able to meet domestic salt needs, apart from that, the length of the coast also has great potential for the development of the salt business which then leads to salt imports from other countries. Salt is a chemical that is widely needed in the chemical, pharmaceutical, food, and daily necessities industries. Salt has the main components in the form of sodium chloride (NaCl), water compounds, magnesium ions, calcium ions, and sulfate ions. By building several new pharmaceutical salt factories, we can reduce dependence on imported pharmaceutical salt while utilizing K-3 quality local salt which is very abundant in Indonesia. This factory will be established in Pati Regency with a capacity of 3000 tons/year. To obtain pharmaceutical salts with high concentrations, the salts are purified by the recrystallization method using a Circulating Magma Crystallizer using a temperature of 105oC with a pressure of 0,098 atm. In purifying salt by removing contaminants from people's salt, using chemical components such as NaOH, BaCl, and also Soda Ash by separating the impurities. The resulting pharmaceutical salt has a NaCl concentration of 99.9. In the raw material refining unit, people's salt which has a NaCl content of 88.39% will be reduced in size with a miller and dissolved using the air process. The solution will be filtered so that the Maisha components do not dissolve in the air. Next, a flocculation coagulation process is carried out to bind the impurity components contained in traditional salt with additional raw materials. NaOH which dissolves in water will be neutralized with the raw material HCl. The solution is then put into the evaporation and drying unit, where the evaporation process will be carried out at a temperature of 120℃ to evaporate the air. The results of the evaporation process will produce a NaCl solution with a purity of 28.12%. The evaporation results will be channeled to the crystallizer which has a vacuum pressure at a temperature of 80 -105℃. The NaCl solution that comes out of the crystallizer has a purity of 37%. Next, centrifugation is carried out to separate the crystals from the mother liquor, where the mother liquor will be fed back to the holding tank. The crystals then enter the product drying and handling unit, where they are driedusing a rotary dryer using air at a temperature of 120℃ and a re-curing processafter the drying process is complete with a rotary cooler using dry air at a certain temperature20℃. Salt crystals have a purity of 99.9% after the drying process is complete and the size will be reduced with a ball mill to 325 mesh as a final product.
==================================================================================================
Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki luas perairan 3,25 km2 dan garis pantai sepanjang 95.181 km. Namun, Indonesia masih mengimpor garam dalam jumlah yang sangat besar. Produksi garam lokal tidak mampu memenuhi kebutuhan garam dalam negeri, selain itu panjangnya pantai juga memiliki potensi yang besar untuk pengembangan bisnis garam yang kemudian berujung pada impor garam dari negara lain. Garam merupakan bahan kimia yang banyak dibutuhkan dalam industri kimia, farmasi, makanan, dan kebutuhan sehari-hari. Garam memiliki komponen utama berupa natrium klorida (NaCl), senyawa air, ion magnesium, ion kalsium, dan ion sulfat. Dengan membangun beberapa pabrik garam farmasi baru, kita dapat mengurangi ketergantungan terhadap garam farmasi impor sekaligus memanfaatkan garam lokal berkualitas K-3 yang sangat melimpah di Indonesia. Pabrik ini akan didirikan di Kabupaten Pati dengan kapasitas 3000 ton/tahun. Untuk mendapatkan garam farmasi dengan konsentrasi tinggi, garam dimurnikan dengan metode rekristalisasi menggunakan Circulating Magma Crystallizer dengan menggunakan suhu 105oC dengan tekanan 0,098 atm. Dalam memurnikan garam dengan cara menghilangkan kontaminan dari garam rakyat, menggunakan komponen kimia seperti NaOH, BaCl, dan juga Soda Ash dengan cara memisahkan pengotornya. Garam farmasi yang dihasilkan memiliki konsentrasi NaCl sebesar 99,9. Pada unit pemurnian bahan baku, garam rakyat yang memiliki kandungan NaCl sebesar 88,39% akan diperkecil ukurannya dengan miller dan dilarutkan dengan menggunakan proses udara. Larutan tersebut akan disaring agar komponen-komponen Maisha tidak ikut larut dalam udara. Selanjutnya dilakukan proses koagulasi flokulasi untuk mengikat komponen pengotor yang terkandung dalam garam tradisional dengan bahan baku tambahan. NaOH yang larut dalam air akan dinetralkan dengan bahan baku HCl. Larutan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam unit penguapan dan pengeringan, dimana proses penguapan akan dilakukan pada suhu 120℃ untuk menguapkan udara. Hasil dari proses evaporasi akan menghasilkan larutan NaCl dengan kemurnian 28,12%. Hasil penguapan akan disalurkan ke crystallizer yang memiliki tekanan vakum pada suhu 80-105℃. Larutan NaCl yang keluar dari crystallizer memiliki kemurnian 37%. Selanjutnya dilakukan sentrifugasi untuk memisahkan kristal dari larutan induk, dimana larutan induk akan diumpankan kembali ke tangki penampungan. Kristal kemudian masuk ke unit pengeringan dan penanganan produk, di mana kristal dikeringkan dengan menggunakan rotary dryer menggunakan udara pada suhu 120℃ dan proses pengeringan ulang setelah proses pengeringan selesai dengan rotary cooler menggunakan udara kering pada suhu tertentu. Kristal garam memiliki kemurnian 99,9% setelah proses pengeringan selesai dan ukurannya akan diperkecil dengan ball mill menjadi produk garam farmasi berukuran 325 mesh sebagai produk akhir.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pharmaceutical Salt, Folk Salt, Recrystallization |
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine T Technology > TP Chemical technology T Technology > TP Chemical technology > TP155.5 Chemical plants--Design and construction T Technology > TP Chemical technology > TP155.7 Chemical processes. |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Satya Naufal Faris |
Date Deposited: | 26 Jul 2024 06:13 |
Last Modified: | 26 Jul 2024 07:28 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/109057 |
Actions (login required)
View Item |