Faladhan, Rifqi and Leander, Gaudensius Nicholas (2024) Desain Pabrik Natrium Karbonat dari Flue Gas PLTU Paiton Melalui Metode Karbonasi dengan NaOH untuk Mengurangi Emisi CO2. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5008201010_5008201161-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Kebutuhan energi di Indonesia rata-rata bertambah sekitar 4% per tahun dan diprediksi angka ini masih akan terus meningkat, sejalan dengan pertumbuhan populasi, kemajuan teknologi, dan perkembangan pendidikan di Indonesia, yang berefek pada peningkatan emisi gas, terutama CO2, dengan pembangkit listrik dan perusahaan gas menyumbang lebih dari 50% emisi nasional selama 2017-2021. Secara bersamaan, permintaan dalam negeri untuk natrium karbonat, yang penting dalam berbagai industri, masih sangat bergantung pada impor, sehingga membutuhkan didirikannya pabrik produksi dalam negeri. Pasar natrium karbonat global bernilai $19,79 miliar pada tahun 2021, dengan Asia-Pasifik memimpin. Industri kaca mendominasi konsumsi natrium karbonat, dengan sektor lain memanfaatkannya dalam industri kimia, sabun, deterjen, serta kayu dan kertas. Menanggapi tantangan dan peluang ini, penulis mencoba mengkaji kelayakan pembangunan pabrik natrium karbonat di Paiton, Probolinggo, Indonesia, dengan memanfaatkan gas buang dari pembangkit listrik terdekat dan NaOH padat sebagai bahan baku melalui metode karbonasi. Desain ini mencakup perancangan diagram alur proses (PFD), diagram instrumentasi dan perpipaan (P&ID) sederhana, studi bahaya dan operabilitas (HAZOP) awal, spesifikasi peralatan, dan analisis ekonomi. Pabrik ini dirancang untuk memproduksi 400.000 ton natrium karbonat per tahun pada kapasitas penuh. Dengan periode konstruksi selama 2 tahun dan masa ekonomis pabrik yang diperkirakan selama 25 tahun, studi kelayakan menunjukkan bahwa pabrik ini layak untuk didirikan, dengan proyeksi tingkat pengembalian internal (IRR) sebesar 15,32%. Investasi ini tidak hanya dapat memenuhi permintaan domestik akan natrium karbonat tetapi juga sejalan dengan tujuan strategis Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan swasembada industri. Integrasi produksi natrium karbonat dengan pembangkit listrik ini dapat mengatasi tantangan ganda dari peningkatan emisi dan kebutuhan produksi natrium karbonat lokal, yang pada akhirnya mendukung tujuan industri dan lingkungan Indonesia.
=================================================================================================================================
Energy demand in Indonesia is increasing by an average of about 4% per year, a trend that is expected to continue due to population growth, technological advancements, and educational development. This growth has led to a rise in gas emissions, especially CO2, with power plants and gas companies contributing over 50% of the national emissions during 2017-2021. Concurrently, domestic demand for sodium carbonate, a critical component in various industries, remains heavily dependent on imports, highlighting the necessity for establishing domestic production facilities. The global sodium carbonate market was valued at $19.79 billion in 2021, with the Asia-Pacific region leading in consumption. The glass industry is the largest consumer of sodium carbonate, followed by sectors such as chemicals, soap, detergents, and the wood and paper industries. In response to these challenges and opportunities, this capstone design project proposes the construction of a sodium carbonate plant located in Paiton, Probolinggo, Indonesia. This plant will utilize flue gas from a nearby power plant and solid NaOH as raw materials, integrating production with industrial facilities to reduce emissions, enhance energy efficiency, and contribute to global energy sustainability efforts. The project encompasses the completion of the process flow diagram (PFD), preliminary piping and instrumentation diagram (P&ID), hazard and operability study (HAZOP), equipment specification, and economic analysis. The plant is designed to produce 400,000 tons of sodium carbonate per year at full capacity. With a construction period of 2 years and an expected economic lifespan of 25 years, the feasibility study indicates that the plant is economically viable, projecting an internal rate of return (IRR) of 15.32%. This investment not only promises to meet domestic sodium carbonate demand but also aligns with Indonesia's strategic goals of reducing carbon emissions and enhancing industrial self-sufficiency. Integrating sodium carbonate production with power plants or other industrial facilities can reduce emissions, enhance energy efficiency, and contribute to global energy sustainability efforts. This project aims to address the dual challenges of rising emissions and the need for local sodium carbonate production, thereby supporting Indonesia's industrial and environmental goals.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | impor natrium karbonat, keberlanjutan energi, reduksi emisi CO2, CO2 emissions reduction, energy sustainability, soda ash imports |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology > TP155.5 Chemical plants--Design and construction |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Rifqi Faladhan |
Date Deposited: | 30 Jul 2024 02:58 |
Last Modified: | 30 Jul 2024 02:58 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/109222 |
Actions (login required)
View Item |