Marbun, Joseph Frederick (2024) Analisis Dampak Kekeringan Terhadap Produksi Padi Dengan Metode Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus: Kabupaten Lamongan). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5016201082-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (14MB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia sedang mengalami fenomena kemarau dengan jangka panjang akhir-akhir ini. Menurut Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) menyebut kabupaten Lamongan termasuk dalam zona merah (sangat rawan) kekeringan di musim kemarau panjang atau El Nino di tahun 2023. Pada Kabupaten Lamongan merupakan salah satu penyumbang padi terbesar di Provinsi Jawa Timur. Kemarau panjang dapat memberi dampak buruk bagi sektor pertanian, dimana sektor pertanian berkontribusi besar dalam sektor ekonomi dengan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 13,28%. Untuk mengurangi dampak buruk dari kekeringan terhadap hasil padi maka perlu dilakukan analisis pola kekeringan pada Kabupaten Lamongan, sehingga dapat dipersiapkan upaya mitigasi sebelum kekeringan melanda. Tujuan pada penelitian ini mengetahui pola kekeringan serta hubungan antara kekeringan terhadap produksi padi yang terjadi pada Kabupaten Lamongan. Pemanfaatan penginderaan jauh terhadap pembuatan peta pola kekeringan memanfaatkan Citra Landsat 8 Level 2 akuisisi bulan April dan Agustus pada tahun 2018-2022. Untuk mendapatkan pola sebaran kekeringan menggunakan algoritma Normalized Difference Water Indeks (NDWI), Normalized Difference Vegetation Indeks (NDVI) dan Normalized Deffrence Drought Indeks (NDDI). Kekeringan berat memiliki tren dengan fluktuansi yang signifikan setiap tahunnya, dimana peningkatan besar terjadi pada semester kedua dan turun pada semester pertama secara signifikan. Hal tersebut dapat terjadi akibat debit curah hujan pada bulan april lebih tinggi dibandingkan bulan agustus, dan pada Kabupaten Lamongan terdapat sawah irigasi. Tingkat kekeringan berat paling luas terjadi pada tahun 2020 bulan agustus seluas 93186,08 Ha. Hubungan antara nilai indeks kekeringan terhadap produksi padi yang terdapat pada Kabupaten Lamongan memiliki korelasi negatif, dimana ketika nilai NDDI semakin besar yang artinya tingkat kekeringan semakin tinggi maka produksi padi di Kabupaten Lamongan akan menurun. Kecamatan dengan hubungan berbanding terbalik antara lain Kecamatan Bluluk, Kembangbahu, Lamongan, Laren, Mantup, Ngimbang, Pucuk, Sambeng, Sarirejo, dan Sekaran, dimana kecamatan lainnya memiliki hubungan berbanding lurus. Sehingga dapat dilihat bahwa parameter NDDI tidak dapat menjadi parameter yang kuat untuk menganalisis produksi padi. Berdasarkan perhitungan maka kesesuaian antara hasil pengolahan nilai NDDI terhadap penampakan pada Google Earth Pro menghasilkan nilai akurasi keseluruhan sebesar 73,9% dan nilai kappa sebesar 67,3%.
=================================================================================================================================
Indonesia has been experiencing a prolonged drought phenomenon lately. According to the Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), Lamongan Regency is included in the red zone (highly prone) to drought during the long dry season or El Nino in 2023. Lamongan Regency is one of the largest rice producers in East Java Province. Prolonged droughts can have a negative impact on the agricultural sector, which contributes significantly to the economic sector with a Gross Domestic Product (GDP) of 13.28%. To mitigate the negative impact of drought on rice production, it is necessary to analyze drought patterns in Lamongan Regency so that mitigation efforts can be prepared before drought strikes. The purpose of this study is to determine the drought pattern and the relationship between drought and rice production in Lamongan Regency. Remote sensing data and the Normalized Difference Drought Index (NDDI) algorithm are used to create a drought pattern map. Landsat 8 Level 2 imagery acquired in April and August of 2018-2022 is utilized. The Normalized Difference Water Index (NDWI), Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), and NDDI algorithms are employed to identify the distribution pattern of drought. Severe drought exhibits a trend with significant fluctuations each year, with a substantial increase in the second semester and a significant decrease in the first semester. This could be attributed to the higher rainfall in April compared to August, and the presence of irrigated rice fields in Lamongan Regency. The most extensive area of severe drought occurred in August 2020, covering an area of 93186.08 Ha. The relationship between drought index values and rice production in Lamongan Regency has a negative correlation, implying that as the NDDI value increases, indicating a higher level of drought, rice production in Lamongan Regency will decrease. Sub-districts with an inverse relationship include Bluluk, Kembangbahu, Lamongan, Laren, Mantup, Ngimbang, Pucuk, Sambeng, Sarirejo, and Sekaran, while other sub-districts have a direct relationship. Therefore, it can be observed that the NDDI parameter is not a robust parameter for analyzing rice production. Based on the calculations, the overall accuracy of the NDDI value processing results compared to the appearance on Google Earth Pro is 73.9%, and the kappa value is 67.3%.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Drought, Lamongan Regency, Remote Sensing, Agriculture, Kekeringan, Kabupaten Lamongan, Penginderaan Jauh, Pertanian |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems. G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Joseph Frederick Marbun |
Date Deposited: | 29 Jul 2024 01:06 |
Last Modified: | 29 Jul 2024 01:06 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/109328 |
Actions (login required)
View Item |