Pemetaan Tingkat Kebisingan Pada Kawasan Sekolah Dasar Di Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan

Kurniawan, Kandita Putri (2024) Pemetaan Tingkat Kebisingan Pada Kawasan Sekolah Dasar Di Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of ACCESS CLOSED BY AUTHOR] Text (ACCESS CLOSED BY AUTHOR)
5014201111-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[thumbnail of 5014201111-Surat_permohonan.pdf] Text
5014201111-Surat_permohonan.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (383kB) | Request a copy

Abstract

Bertambahnya jumlah kendaraan pada tiap tahunnya menyebabkan kemacetan lalu lintas semakin meningkat. Saat dioperasikan, kendaraan menghasilkan bunyi yang memiliki intensitas yang tinggi, seperti suara knalpot, suara mesin, klakson, dan lain-lain. Salah satu area lingkungan yang turut berpengaruh oleh kebisingan adalah area pendidikan terutama sekolah. Sekolah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Dampaknya, lokasi sekolah yang berada didekat jalan raya rentan terdampak oleh kebisingan dan dapat mempengaruhi proses belajar mengajar. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kebisingan serta pola tingkat kebisingan di kawasan pendidikan dan untuk mengetahui persepsi tingkat penerima kebisingan yang berada di kawasan sekolah. Penelitian ini dilakukan selama 7 hari di 6 titik setiap harinya dan membagikan 60 sampel kuisioner kepada siswa dan guru/karyawan yang berada di Sekolah Dasar terpilih. Metode pengukuran yang digunakan mengacu kepada KepMenLH No. 48 tahun 1996, alat yang digunakan adalah Sound Level Meter. Pengukuran tingkat kebisingan (Leq) dilakukan selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolah yaitu pukul 06.00 WIB – 12.00 WIB. Data yang didapatkan kemudian diolah dan menghasilkan 1 data yang mewakili kebisingan tiap titik. Setelah didapatkan data pengukuran kemudian diinterpretasikan melalui software surfer untuk menghasilkan peta pola sebaran kebisingan. Hasil Nilai kebisingan di SDN Jombang 1, SDN Jombang 4, dan SDI Abu Dzar memiliki nilai kebisingan yang melebihi baku mutu tingkat kebisingan, tingkat kebisingan rata-rata tertinggi sebesar 70,6 dBA pada titik F SDN Jombang 1, 70,9 dBA pada titik D SDN Jombang 4, dan 70,4 pada titik A SDI Abu Dzar. Tingginya nilai kebisingan dapat memberikan dampak negatif terhadap penerimanya sebesar 51% responden dari SDN Jombang 1 dan 47% responden dari SDN Jombang 4, yang mana responden merasa terganggu dilingkungan sekolah akibat kebisingan transportasi. Responden mengalami gangguan konsentrasi sebesar 66% dan 54%. Kebisingan juga dapat mempengaruhi emosi seseorang dengan hasil survey sebesar 49% responden dan 41% responden. Aplikasi surfer yang digunakan untuk pemetaan pola sebaran kebisingan menunjukkan bahwa semakin jauhnya jarak dari sumber kebisingan jalan, maka semakin terjadi penurunan nilai tingkat kebisingan. Upaya reduksi kebisingan yaitu pembuatan peredam kebisingan berupa pagar tembok dan penanaman tanaman perdu/bersemak seperti pucuk merah dan asoka.
=================================================================================================================================
The increase in the number of vehicles each year has led to increased traffic congestion. When operated, vehicles generate high-intensity noise, such as exhaust sounds, engine noises, horns, and more. One of the environmental areas affected by noise is educational areas, especially schools. Schools are places where teaching and learning activities take place. Consequently, schools located near highways are vulnerable to noise pollution, which can affect the teaching and learning process. Therefore, this study was conducted to determine the noise levels and noise patterns in educational areas and to understand the perception of noise levels among those in school environments. This research was conducted over seven days at six different points each day, and 60 questionnaires were distributed to students, teachers, and staff at selected elementary schools. The measurement method used refers to KepMenLH No. 48 of 1996, and the tool used is a Sound Level Meter. Noise level measurements (Leq) were taken during school hours from 06.00 AM to 12.00 PM. The collected data was then processed to produce a single representative noise level for each point. After obtaining the measurement data, it was interpreted using Surfer software to produce a noise distribution pattern map. The results showed that the noise levels at SDN Jombang 1, SDN Jombang 4, and SDI Abu Dzar exceeded the noise quality standards. The highest average noise levels were 70.6 dBA at point F of SDN Jombang 1, 70.9 dBA at point D of SDN Jombang 4, and 70.4 dBA at point A of SDI Abu Dzar. The high noise levels negatively impacted 51% of respondents from SDN Jombang 1 and 47% of respondents from SDN Jombang 4, who felt disturbed by transportation noise in the school environment. Respondents experienced concentration disturbances by 66% and 54%. Noise also affected the emotions of 49% of respondents and 41% of respondents. The Surfer application used for mapping the noise distribution pattern showed that the farther the distance from the noise source (the road), the lower the noise level. Noise reduction efforts include constructing noise barriers such as walls and planting shrubs like red shoots and asoka.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Kebisingan, Pemetaan, Sekolah, Surfer Mapping, Noise, School, Surfer
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD892 Noise control
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Kandita Putri Kurniawan
Date Deposited: 01 Aug 2024 03:08
Last Modified: 09 Sep 2024 06:13
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/109522

Actions (login required)

View Item View Item