Deselularisasi Daun Tanaman Bidara (Ziziphus Mauritiana) Sebagai Alternatif Biomaterial Perancah

pratiwi, Desita Amalia (2024) Deselularisasi Daun Tanaman Bidara (Ziziphus Mauritiana) Sebagai Alternatif Biomaterial Perancah. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of ACCESS CLOSED BY AUTHOR] Text (ACCESS CLOSED BY AUTHOR)
5005201087-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[thumbnail of 5005201087-Surat_Permohonan.pdf] Text
5005201087-Surat_Permohonan.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (185kB) | Request a copy

Abstract

Teknik rekayasa jaringan marak dikembangkan sebagai pilihan dalam membantu perbaikan jaringan atau mengembalikan fungsi organ. Prinsip utama dari teknik tersebut terdiri dari sel, molekul pemberi sinyal, dan perancah (scaffold). Material perancah baru-baru ini dikembangkan dari berbagai jaringan tanaman. Salah satu metode pembuatan perancah yang berasal dari tanaman adalah dengan deselularisasi. Penelitian ini melakukan perbandingan hasil metode deselularisasi menggunakan detergen (SDS) dan non detergen (NaHCO₃) pada daun bidara (Ziziphus mauritiana). Perancah deselularisasi berbasis detergen dan non detergen menghasilkan warna perancah yang transparan. Pada metode detergen menghasilkan 97,48% penurunan DNA genomik sedangkan non detergen terjadi 97,80% penurunan DNA genomik. Kedua metode pembuatan perancah mampu mempertahankan matriks ekstraselulernya dan dikonfirmasi dengan analisis Fourier Transform InfraRed (FTIR) bahwa masih terdapat kandungan selulosa, lignin, dan hemiselulosa. Perancah yang dihasilkan mampu memfasilitasi penyerapan cairan dalam lingkungan kedalam dengan persentase pembengkakan 142% untuk metode detergen dan 127% untuk metode non detergen. Pada pengujian laju degradasi terdapat perbedaan hasil signifikan antara perancah metode detergen dan non detergen, dimana pada metode detergen perancah mampu berahan stabil hingga hari ke-30, sedangkan metode non detergen perancah terdegradasi dengan ekstrem pada 10 hari pertama. Pengujian perfusi safranin menunjukkan hasil yang serupa, dimana perancah metode detergen mampu mengalirkan pewarna safranin-O pada pembuluh vaskulernya sedangkan metode non detergen tidak terlihat aliran safranin. Sedangkan hasil pengamatan Scanning Electrone Microscope (SEM) yang menunjukkan bahwa jaringan vaskuler perancah metode non detergen utuh sedangkan metode detergen terdapat kerusakan pada jaringan vaskulernya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pembuatan perancah berbasis detergen memiliki hasil yang lebih baik dalam menunjang teknik rekayasa jaringan, sedangkan pada metode non detergen, perlu dilakukan optimasi ulang terkait persentase larutan dan juga suhu yang digunakan dalam pembuatan perancah.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Decellularization, Detergent, Non detergent, Method, Scaffold, Ziziphus Mauritiana Deselularisasi, Detergen, Non detergen, Metode, Perancah, Ziziphus mauritiana
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QK Botany
Divisions: Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Biology > 46201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Desita Amalia Pratiwi
Date Deposited: 01 Aug 2024 03:15
Last Modified: 30 Aug 2024 07:43
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/109577

Actions (login required)

View Item View Item