Kajian Pengelolaan Lumpur Tinja di Kota Kediri

Laili, Lutfiana Nur (2024) Kajian Pengelolaan Lumpur Tinja di Kota Kediri. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text (ACCESS CLOSED BY AUTHOR) 5014201032-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Kota Kediri merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Timur yang belum memiliki Instalasi Pengolahan Lumpur Ti]nja (IPLT). Permasalahan ini menjadi isu darurat yang harus diatasi karena kota ini menerapkan sistem pengolahan limbah domestik secara on-site (setempat) dengan menggunakan tangki septik yang berfungsi untuk menampung dan mengolah black water untuk sementara. Penerapan sistem sanitasi on-site menimbulkan permasalahan dikarenakan sistem sanitasi ini memerlukan pengolahan lumpur tinja lebih lanjut berupa IPLT. Permasalahan ini menyebabkan penduduk di Kota Kediri sejumlah 298.820 jiwa tidak melakukan pengurasan tangki septik mereka. Risiko tangki septik yang tidak dikuras dapat berdampak kepada lingkungan dan kesehatan manusia. Pemerintah pusat membuat target penanganan masalah sanitasi ini dengan menetapkan target akses sanitasi layak sebesar 90% dan akses sanitasi aman 15%. Capaian akses sanitasi layak di Kota Kediri sebesar 91,20%, dengan target akses sanitasi aman yang belum dapat terpenuhi. Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan Kajian Pengelolaan Lumpur Tinja di Kota Kediri dengan mempertimbangkan aspek teknis dan finansial. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Data primer yang digunakan pada kajian ini diperoleh dari hasil wawancara kepada masyarakat di seluruh kecamatan dan perusahaan yang beroperasi di Kota Kediri. Data sekunder didapatkan dari pihak instansi terkait dan literatur. Tahapan pengambilan data primer dimulai dari perizinan, survei lapangan, pengambilan data dengan metode kuesioner, wawancara kepada perusahaan sedot tinja yang beroperasi di Kota Kediri dan wawancara kepada pengelola IPLT Kota Blitar. Selanjutnya pengambilan data sekunder berawal dari perizinan kemudian pengambilan data kepada Bappeda, Dinas Kesehatan, dan Dinas PUPR Kota Kediri. Literatur lainnya yang terkait didapatkan dari penelitian terdahulu. Data yang telah didapatkan kemudian dianalisis terkait aspek teknis bertujuan untuk menentukan target pelayanan, kapasitas IPLT dan skema pelayanan. Kajian aspek finansial digunakan untuk menghitung biaya investasi, biaya operasional dan pemeliharaan, biaya retribusi, dan kelayakan investasi. Hasil Kajian Pengelolaan Lumpur Tinja di Kota Kediri pada aspek teknis didapatkan jumlah penduduk yang terlayani dengan kapasitas 15 m3/hari sebesar 37500/hari dan pada tahap pembangunan kedua dengan kapasitas 30 m3/hari mampu melayani penduduk 75000 orang/hari. Upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi kapasitas pengolahan tersebut dengan melakukan program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT). Selain hal tersebut mayoritas penduduk di Kota Kediri belum pernah melakukan pengurasan dan umur lumpur yang sudah puluhan tahun berpotensi menyebabkan terjadinya pencemaran ke tanah dan air tanah yangii menjadi sumber air bersih masyarakat. Aspek finansial, IPLT direncanakan biaya pembangunan sebesar Rp 7.128.242.000,00.-. IPLT dapat berjalan secara efisien dalam segi pembiayaan operasional dan pemeliharaan dengan biaya retribusi sebesar Rp750.000,00.- dan bantuan subsidi oleh pemerintah. Analisis kelayakan ekonomi nilai Net Present Value (NPV) IPLT menunjukkan nilai negatif sebesar (-) 93.965.158,45-, sedangkan NPV perusahaan bernilai positif (+) RP 692.566.978,17-. Anlisis kelayakan investasi Benefit Cost Ratio (BCR) pada IPLT bernilai 0,41, sedangkan BCR perusahaan bernilai bernilai 1,75. IPLT adalah usaha nonprofit pemerintah, sehingga meskipun pembangunannya dinilai tidak layak secara finansial dan tidak memiliki keuntungan namun tetap dilaksanakan dengan subsidi yang diberikan pemerintah
====================================================================================================================================
Kediri is one of the cities in East Java Province that does not yet have a Septage Treatment Plant (STP). This problem is an emergency issue that must be addressed because this city implements an on-site (local) domestic waste processing system using septic tanks which function to temporarily store and process black water. The implementation of the sanitation system in the field causes problems caused by the sanitation system which requires further processing of fecal sludge in the form of STP. This problem causes the population of 298,820 people in Kediri City not to drain their septic tanks. The risk of septic tanks not being drained can have an impact on the environment and human health. The central government has set a target for handling this sanitation problem by setting a target of access to adequate sanitation at 90% and access to safe sanitation at 15%. Achievement of access to proper sanitation in Kediri City is 91.20%, with the target of access to safe sanitation not yet being met. Based on these problems, a Fecal Sludge Processing Study was carried out in the City of Kediri by considering technical and financial aspects. The data used in this research are primary and secondary data. Primary data used in this study was obtained from interviews with people in all subdistricts and companies operating in Kediri City. Secondary data was obtained from related agencies and literature. The primary data collection stages started with permits, field surveys, data collection using the questionnaire method, interviews with desludging companies operating in Kediri City and interviews with Blitar City STP managers. Next, secondary data collection starts with permits and then data collection from Bappeda, the Health Service, and the Kediri City PUPR Service. Other related literature was obtained from previous research. The data that has been obtained is then analyzed regarding technical aspects aimed at determining service targets, STP capacity and service schemes. Financial aspect studies are used to calculate investment costs, operational and maintenance costs, levy costs, and investment feasibility. The results of the Fecal Sludge Management Study in Kediri City in the technical aspect showed that the number of people served with a capacity of 15 m3/day was 37,500/day and in the second development stage with a capacity of 30 m3/day it was able to serve a population of 75,000 people/day. Efforts can be made to fulfill this processing capacity by implementing the Scheduled Sludge Services (SSS) program. Apart from this, the majority of residents in Kediri City have never had the mud drained and the age of mud that has been around for decades has the potential to cause pollution to the soil and groundwater which is the source of clean water for the community. From a financial perspective, STP plans construction costs of Rpiv 7,128,242,000.00.-. STP can run efficiently in terms of operational and maintenance financing with a levy fee of Rp 750,000.00 and subsidy assistance from the government. The feasibility analysis of STP's Net Present Value (NPV) economic value shows a negative value of (-) 93,965,158.45-, while the company's NPV has a positive value (+) Rp 692,566,978.17-. Analysis of the feasibility of investing in the Benefit Cost Ratio (BCR) in STP is worth 0.41, while the company's BCR is worth 1.75. STP is a non-profit government business, so even though its construction is considered financially unfeasible and has no profit, it is still carried out with subsidies provided by the government

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	finansial, IPLT, Kota Kediri, sanitasi, teknis financial, Kediri City, sanitation, STP, technical
Subjects:	T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD767.7 Sewage sludge treatment and disposal
Divisions:	Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Lutfiana Nur Laili
Date Deposited:	02 Aug 2024 03:44
Last Modified:	26 Aug 2024 06:46
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/109592

Actions (login required)

View Item