Perbandingan Multitemporal Multifrekuensi Multibeam Echosounder NORBIT iWBMS: Analisis Kedalaman dan Laju Sedimentasi Waduk Selorejo Tahun 2022-2023

Nuradi, Ikhsan (2024) Perbandingan Multitemporal Multifrekuensi Multibeam Echosounder NORBIT iWBMS: Analisis Kedalaman dan Laju Sedimentasi Waduk Selorejo Tahun 2022-2023. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5016201007_-Undergraduated_Thesis.pdf] Text
5016201007_-Undergraduated_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Waduk Selorejo merupakan waduk yang dibangun guna menampung pasokan aliran air dari beberapa sungai diantaranya adalah Kali Konto, Lahar Kletak, Kali Kwayangan dan beberapa sungai kecil lainnya. Tantangan terbesar dari sebuah waduk dimana sumber air utamanya berasal dari sungai adalah pendangkalan yang diakibatkan oleh penumpukan sedimen di dasar perairan. Tercatat terjadi pendangkalan yang cukup masif di Waduk Selorejo terutama pada area labuh perahu pada tahun 2019. Kedalaman awal yang berkisar 20 hingga 25 meter berubah menjadi 7 hingga 9 meter, hal tersebut disebabkan kiriman limbah dan material dari Pujon yang terbawa saat musim hujan melalui sungai. Pemantauan dan kontrol kedalaman waduk dapat dilakukan dengan survei batimetri menggunakan multibeam echosounder. Dalam penggunaan multibeam echosounder terdapat beberapa hal yang wajib dipertimbangkan terkait spesifikasi alat sebelum melakukan akuisisi data salah satunya adalah terkait frekuensi yang digunakan. Perbedaan frekuensi menghasilkan kemampuan penetrasi dan kualitas data yang berbeda pula. Dalam penelitian ini akan dilakukan perhitungan estimasi laju sedimentasi pada Waduk Selorejo dengan data multitemporal serta meneliti efek dari penggunaan beberapa nilai frekuensi yang berbeda terhadap hasil pengukuran kedalaman yang didapatkan. Disamping itu, dilakukan analisis terkait frekuensi yang paling akurat dalam merepresentasikan kondisi aktual kedalaman dan topografi perairan Waduk Selorejo. Metode euclidean distance dan total vertical uncertainty (TVU) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam meninjau kedekatan dan akurasi dari suatu model. Hasil menunjukkan bahwa frekuensi yang menghasilkan kedekatan model dan akurasi yang paling baik adalah 700 kHz dengan nilai euclidean distance sebesar 0,565 meter serta hasil TVU yang memenuhi orde eksklusif untuk keseluruhan data. Laju sedimentasi diketahui cukup tinggi dengan rentang 0,380 hingga 0,634 meter dalam kurun waktu satu tahun. Diketahui pula semakin tinggi nilai frekuensi multibeam echosounder, hasil bacaan kedalaman yang didapatkan akan semakin dangkal namun menghasilkan kemampuan pendeteksian objek yang semakin baik.
=================================================================================================================================
Selorejo Reservoir is a dam constructed to store the water supply from several rivers, including Konto River, Lahar Kletak, Kwayangan River, and several smaller streams. The greatest challenge for a reservoir whose main water source from a rivers is sedimentation caused by the accumulation of sediment at the bottom of the water body. Significant sedimentation was recorded in Selorejo Reservoir, particularly in the boat docking area, in 2019. The initial depth, ranging from 20 to 25 meters, changed to 7 to 9 meters due to the influx of waste and materials from Pujon carried by the rivers during the rainy season. Monitoring and controlling the reservoir depth can be done through bathymetric surveys using a multibeam echosounder. In case of multibeam echosounder, several considerations regarding the equipment specifications must be taken into before data acquisition, one of which is the frequency that be used. Different frequencies result in different penetration capabilities and data quality. This study will estimate the sedimentation rate in Selorejo Reservoir using multitemporal data and examine the effect of using different frequency values on the depth measurement results obtained. Additionally, an analysis will be conducted on the most accurate frequency in representing the actual depth and topography conditions of Selorejo Reservoir. The Euclidean distance and total vertical uncertainty (TVU) methods are among the methods that can be used to assess the proximity and accuracy of a model. The results show that the frequency that produces the best model proximity and accuracy is 700 kHz, with an euclidean distance value of 0.565 meters and TVU results fulfill of exclusive order for all data. The sedimentation rate is found to be quite high, ranging from 0,380 to 0,634 meters within one year. It is also known that the higher frequency of the multibeam echosounder got the shallower of depth readings. However, higher frequencies provide better representation in object detection capabilities.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Multibeam Echosounder, Bathymetry, Multifrequency, Multitemporal, Sedimentation Rate, Multifrekuensi, Batimetri, Laju Sedimentasi.
Subjects: T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC167 Dams, reservoirs
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Ikhsan Nuradi
Date Deposited: 29 Jul 2024 03:57
Last Modified: 29 Jul 2024 03:57
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/109657

Actions (login required)

View Item View Item