Pemodelan 3D Pola Arus dan Sebaran Sedimen Akibat Adanya Breakwater (Studi Kasus: Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sudimoro Pacitan)

Pratama, Aldy Surya (2024) Pemodelan 3D Pola Arus dan Sebaran Sedimen Akibat Adanya Breakwater (Studi Kasus: Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sudimoro Pacitan). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5016201070-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5016201070-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (13MB) | Request a copy

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sudimoro Pacitan mempunyai pemecah gelombang (breakwater) yang berfungsi agar ombak di kolam labuh menjadi tenang sehingga tidak mengganggu proses sandar dan bongkar muat kapal batubara. Kondisi pola arus dan sebaran sedimen di perairan sangat rumit untuk dipelajari secara langsung, untuk memudahkan hal tersebut perlu adanya bantuan pemodelan hidrodinamika. Metode yang digunakan untuk melakukan pemodelan hidrodinamika adalah dengan menggunakan metode numerik software Delft3D. Validasi dilakukan untuk mengukur seberapa akurat model dengan data di lapangan dengan menggunakan RMSE dan MAE. Pada musim barat, nilai terkecil RMSE dan MAE terhadap pasang surut model dengan stasiun pasang surut Pacitan berturut-turut sebesar 0,008 m, 0,070 dan pada stasiun pasang surut Prigi didapatkan nilai terkecil RMSE dan MAE berturut-turut adalah 0,013 m, 0,092 m. Sedangkan, pada musim timur nilai terkecil RMSE dan MAE terhadap pasang surut model stasiun Pacitan berturut-turut sebesar 0,063 m, 0,210 m. dan pada stasiun pasang surut Prigi didapatkan nilai terkecil RMSE dan MAE berturut-turut adalah 0,227 m, 0,194 m. Hasil dari penelitian ini adalah dengan adanya bangunan breakwater mengakibatkan pola arus saat pasang menabrak breakwater dan mengarah ke dalam area kolam labuh di musim barat dan timur. Sebaliknya, pada saat surut di musim barat dan timur dari arah tenggara, pola arus berbelok ke kiri dan memutari breakwater ke arah barat dari kolam labuh. Kecepatan arus tereduksi akibat adanya bangunan breakwater dikarenakan arus yang cenderung berbelok dan mengalami penurunan kecepatan. Kecepatan arus rata-rata sebelum adanya breakwater saat pasang adalah 0,024 m/s dan saat surut adalah 0,036 m/s. Sedangkan, sesudah adanya breakwater kecepatan arus rata-rata pada saat pasang adalah 0,008 m/s dan saat surut adalah 0,012 m/s. Pada model sebaran sedimen, adanya bangunan breakwater mengakibatkan sedimentasi berkurang pada area kolam labuh. Sedimentasi pada kolam labuh, sebelum adanya breakwater pada musim barat adalah 0,005 m dan musim timur adalah 0,008 m. Sedangkan, sesudah adanya breakwater sedimentasi di kolam labuh pada musim barat mencapai 0,004 m dan musim timur mencapai 0,007 m.
=================================================================================================================================
Sudimoro Pacitan Steam Power Plant (PLTU) has a breakwater that functions to make the waves in the dock pool calm so as not to interfere with the process of berthing and loading and unloading coal ships. The condition of current patterns and sediment distribution in the waters is very complicated to study directly, to facilitate this it is necessary to have the help of hydrodynamic modelling. The method used to perform hydrodynamic modelling is by using the numerical method of Delft3D software. Validation is done to measure how accurate the model is with the data in the field using RMSE and MAE. In the west season, the smallest values of RMSE and MAE against the model tides with Pacitan tidal station are 0,008 m, 0,070 and at Prigi tidal station the smallest values of RMSE and MAE are 0,013 m, 0,092 m, respectively. Meanwhile, in the east season, the smallest values of RMSE and MAE against the Pacitan tidal station model are 0,063 m, 0,210 m. and at the Prigi tidal station the smallest values of RMSE and MAE are 0,227 m, 0,194 m, respectively. The result of this study is that the presence of breakwater buildings causes the current pattern at high tide to hit the breakwater and lead into the harbour area in the west and east seasons. Conversely, at low tide in the west and east seasons from the southeast, the current pattern turns to the left and circles the breakwater to the west of the berth pond. The current velocity is reduced due to the presence of breakwater buildings because the current tends to turn and experience a decrease in speed. The average current speed before the breakwater at high tide is 0,024 m/s and at low tide is 0.036 m/s. Meanwhile, after the breakwater the average current speed at high tide is 0.008 m/s and at low tide is 0,012 m/s. In the sediment distribution model, the presence of breakwater buildings results in reduced sedimentation in the berth pond area. Sedimentation in the dock pool, before the breakwater in the west season was 0,005 m and the east season was 0,008 m. Meanwhile, after the breakwater, sedimentation in the dock pool in the west season reached 0,004 m and the east season reached 0,007 m.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Pola Arus, Breakwater, Delft3D, Pemodelan 3D, Sebaran Sedimen, Current Pattern, 3D Modelling, Sediment Distribution
Subjects: T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC175.2 Sediment transport
T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC187 Dredging
T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC333 Breakwaters
T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC424 Water levels
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Aldy Surya Pratama
Date Deposited: 29 Jul 2024 03:55
Last Modified: 29 Jul 2024 03:55
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/109673

Actions (login required)

View Item View Item