Analisis Sebaran Titik Panas Sebagai Indikasi Daerah Rawan Kebakaran Hutan Terhadap Perubahan Suhu Permukaan Tanah Menggunakan Data Landsat 8 (Studi Kasus: Kec. Tarano, Kab. Sumbawa Tahun 2019-2021)

Rahma, Rania Nur (2024) Analisis Sebaran Titik Panas Sebagai Indikasi Daerah Rawan Kebakaran Hutan Terhadap Perubahan Suhu Permukaan Tanah Menggunakan Data Landsat 8 (Studi Kasus: Kec. Tarano, Kab. Sumbawa Tahun 2019-2021). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5016201096-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5016201096-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Sumbawa merupakan wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat terletak antara Pulau Jawa dan Timor. Daerah ini terkenal dengan iklim tropisnya yang kering, sehingga suhu permukaan tanah menjadi parameter penting dalam pemantauan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran titik panas sebagai indikasi perubahan suhu permukaan tanah untuk mengidentifikasi daerah rawan kebakaran hutan pada musim kemarau periode Bulan Juni, Juli dan Agustus tahun 2019-2021. Pada tahun 2019 terdapat 125 kasus kebakaran hutan di Sumbawa. Tahun 2020 terdapat 118 kasus di Sumbawa. kemudian untuk tahun 2021 terdapat 65 kasus di Sumbawa. Salah satu penyebab kasus terjadinya kebakaran hutan dikarenakan pada musim kemarau suhu permukaan tanah mengalami kenaikan sehingga rawan terjadi kebakaran hutan di. Hal tersebut dapat diidentifikasi dengan memantau perubahan suhu permukaan tanah dan lokasi titik panas melalui pengolahan data citra satelit Landsat 8 menggunakan metode Mono Window Algorthm (MWA). Pengolahan ini menghasilkan bahwa suhu permukaan tanah mengalami pola perubahan naik turun dengan kecendurungan yang hampir sama. Bulan Juni 2019 memiliki suhu tertinggi 34 °C, Bulan Juli 2019 suhu tertinggi 38 °C, Bulan Agustus 2019 suhu tertinggi 38 °C. Bulan Juni 2020 memiliki suhu tertinggi 26 °C, Bulan Juli 2020 memiliki suhu tertinggi 40°C dan Bulan Agustus memiliki suhu tertinggi 37 °C. Bulan Juni 2021 memiliki suhu tertinggi 32 °C, Bulan Juli 2021 memiliki suhu tertinggi 38 °C dan Bulan Agustus 2021 memiliki suhu tertinggi 39 °C. Hasil suhu permukaan tanah dilakukan uji korelasi pearson dengan data suhu udara pengukuran di lapangan melalui BMKG didapatkan hasil 0,628 yang diartikan korelasi sedang dan untuk hasil uji korelasi rata-rata suhu permukaan tanah dan jumlah titik panas dengan selang kepercayaan High didapatkan hasil 0,931 yang diartikan korelasi sangat kuat. Sehingga hal tersebut membuktikan bahwa Suhu permukaan tanah yang memiliki wilayah non-vegetasi memiliki suhu permukaan tanah yang tinggi serta muncul sebaran titik panas dengan selang kepercayaan High untuk mengidentifikasi daerah rawan kebakaran hutan di Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa.
===================================================================================================================================
Sumbawa is a region in the West Nusa Tenggara Province situated between Java and Timor islands. Known for its dry tropical climate, the land surface temperature becomes a crucial parameter in environmental monitoring. This study aims to analyze the distribution of hotspots as an indication of changes in land surface temperature to identify forest fire-prone areas during the dry season in June, July, and August from 2019 to 2021. In 2019, there were 125 forest fire incidents in Sumbawa. In 2020, there were 118 incidents, and in 2021, there were 65 incidents. One of the causes of forest fires is the increase in land surface temperature during the dry season, making it prone to wildfires. This can be identified by monitoring changes in land surface temperature and the location of hotspots using Landsat 8 satellite imagery processed with the Mono Window Algorithm (MWA) method. The processing revealed that land surface temperature fluctuated with a similar trend of ups and downs. In June 2019, the highest temperature was 34°C, in July 2019 it was 38°C, and in August 2019 it was also 38°C. In June 2020, the highest temperature was 26°C, in July 2020 it was 40°C, and in August 2020 it was 37°C. In June 2021, the highest temperature was 32°C, in July 2021 it was 38°C, and in August 2021 it was 39°C. Pearson correlation analysis between land surface temperature and field-measured air temperature data from BMKG yielded a correlation coefficient of 0.628, indicating a moderate correlation. Additionally, the average correlation test between land surface temperature and the number of hotspots with a High confidence interval yielded a coefficient of 0.931, indicating a very strong correlation. This substantiates that non-vegetated areas with high land surface temperatures exhibit a high density of hotspots, thereby identifying forest fire-prone areas in the Tarano Subdistrict, Sumbawa Regency.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Landsat 8 Image, Land Surface Temperature, Hotspot, Citra Landsat 8,Suhu Permukaan Tanah, Titik Panas
Subjects: S Agriculture > SD Forestry > SD387.F52 Fire management
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Rania Nur Rahma
Date Deposited: 29 Jul 2024 08:30
Last Modified: 29 Jul 2024 08:30
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/109703

Actions (login required)

View Item View Item