Analisis Perbandingan Risiko Pressure Vessel pada Area Onshore dan Offshore PT. XYZ dengan Menggunakan Metode Risk-Based Inspection yang Dikustomisasi Menggunakan Analytical Hierarchy Process

Afandi, Miftah Hazuma (2024) Analisis Perbandingan Risiko Pressure Vessel pada Area Onshore dan Offshore PT. XYZ dengan Menggunakan Metode Risk-Based Inspection yang Dikustomisasi Menggunakan Analytical Hierarchy Process. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 5011201092-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Faktor operasional dan lingkungan merupakan pengaruh utama dalam kegagalan peralatan pada industri pengolahan minyak dan gas, termasuk pada PT XYZ. Analisis risiko kegagalan yang menyeluruh dan terstandarisasi dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi kemungkinan kegagalan peralatan, baik pada area operasi onshore maupun offshore. Proses analisis risiko melalui metode Risk-Based Inspecion (RBI) berdasarkan API 581 dirasa masih terlalu umum, sehingga diperlukan adanya penyesuaian berupa penggabungan pendekatan kuantitatif, kualitatif, serta semi-kuantitatif dengan mempertimbangkan kondisi aktual perusahaan melalui penilaian engineer ahli melalui metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Mekanisme kerusakan yang terjadi pada peralatan adalah thinning karena korosi CO2 dan korosi H2S, serta external corrosion. Analisis pada probabilitas kegagalan dilakukan dengan mempertimbangkan enam kriteria, yakni Remaining Life, Damage, Process, Mechanical Design, Inspection, dan Current Condition Factor. Sedangkan untuk analisis konsekuensi kegagalan dilakukan melalui perhitungan kuantitatif pada konsekuensi area dan finansial. Perhitungan kuantitatif pada damage factor menghasilkan nilai 0,1001 dan 0,1006 untuk bagian head dan shell V-111 serta 0,1019 dan 0,1009 untuk bagian head dan shell PV-9900. Sementara perhitungan konsekuensi menghasilkan nilai 2,1 m2 dan Rp 651.019.981 untuk PV-9900 serta 1,14 m2 dan Rp 818.432.262 untuk V-111. Metode kustomisasi yang dilakukan dengan metode AHP menghasilkan bobot faktor PoF senilai 0,091 (RLF), 0,173 (DF thinning), 0,125 (DF ext. corr), 0,123 (IF), 0,188 (CCF), 0,254 (PF), dan 0,046 (MDF), sementara faktor CoF senilai 0,273 (area) dan 0,727 (finansial). Perbandingan hasil metode kuantitatif dan metode kustomisasi yang dilakukan menunjukkan kategori risiko yang sama yaitu low namun dengan nilai yang berbeda yaitu skor 1 untuk PoF metode kuantitatif dan 0,173 untuk metode kustomisasi, serta skor 2 untuk CoF metode kuantitatif dan 1,72 untuk metode kustomisasi. Perbedaan kategori risiko pada hasil analisis ini kurang signifikan dikarenakan peralatan yang dianalisis merupakan peralatan dengan proses umum dan kondisi operasi normal, metode ini direkomendasikan untuk digunakan pada peralatan dengan proses ekstrim atau desain unik. Tanggal inspeksi yang direkomendasikan untuk kedua peralatan adalah pada tahun 2026.

==============================================================================================================================
Operational and environmental factors are major influences in equipment failure in the oil and gas processing industry, including at PT XYZ. A thorough and standardised failure risk analysis is conducted in an effort to reduce the possibility of equipment failure, both in onshore and offshore operation areas. The risk analysis process through the Risk-Based Inspection (RBI) method based on API 581 is still too general, so adjustments are needed in the form of combining quantitative, qualitative, and semi-quantitative approaches by considering the actual conditions of the company through expert engineer assessments through the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. The damage mechanism that occurs in the equipment is thinning due to CO2 corrosion and H2S corrosion, and external corrosion. The analysis on the probability of failure is carried out by considering six criteria, namely Remaining Life, Damage, Process, Mechanical Design, Inspection, and Current Condition Factor. Meanwhile, the consequence of failure analysis was carried out through quantitative calculations on area and financial consequences. Quantitative calculations on the damage factor produced values of 0.1001 and 0.1006 for the head and shell of V-111 and 0.1019 and 0.1009 for the head and shell of PV-9900. Meanwhile, the consequence calculation resulted in values of 2.1 m2 and Rp 651,019,981 for PV-9900 and 1.14 m2 and Rp 818,432,262 for V-111. The customization method conducted with AHP method resulted in PoF factor weights of 0.091 (RLF), 0.173 (DF thinning), 0.125 (DF Ext. corr), 0.123 (IF), 0.188 (CCF), 0.254 (PF), and 0.046 (MDF), while CoF factors of 0.273 (area) and 0.727 (financial). A comparison of the results of the quantitative method and the customization method shows the same risk category of low but with different values, namely a score of 1 for the PoF of the quantitative method and 0.173 for the customization method, and a score of 2 for the CoF of the quantitative method and 1.72 for the customization method. The difference in risk category in the analysis results is less significant because the analyzed equipment is equipment with common processes and normal operating conditions, this method is recommended for use on equipment with extreme processes or unique designs. The recommended inspection date for both equipment is in 2026.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Analytical Hierarchy Process, Offshore, Onshore, Pressure Vessel, RiskBased Inspection, Analytical Hierarchy Process, Offshore, Onshore, Pressure Vessel, RiskBased Inspection
Subjects:	T Technology > T Technology (General) > T174.5 Technology--Risk assessment.
Divisions:	Faculty of Industrial Technology > Material & Metallurgical Engineering > 28201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Miftah Hazuma Afandi
Date Deposited:	01 Aug 2024 05:26
Last Modified:	01 Aug 2024 05:26
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/110321

Actions (login required)

View Item