Puspitasari, Cindy Leovinita (2024) Analisis Pemodelan Bahaya Aliran Lahar Terhadap Tutupan Lahan Menggunakan Perbandingan DEM dari Sentinel-1 dan Improved DEM lokal Tahun 2023 (Studi Kasus: Gunung Semeru, Kab. Lumajang, Jawa Timur). Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5016201016-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (17MB) | Request a copy |
Abstract
Kepulauan Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng yaitu Lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik. Keberadaan ini menyebabkan Indonesia rawan akan terjadinya bencana alam yaitu letusan gunung api. Gunung Semeru termasuk gunung aktif tipe-A yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang artinya Gunung ini mempunyai erupsi dari tahun 1818 sampai sekarang dan tetap mengeluarkan aktivitas vulkanik setiap tahun. Letusan terakhir tercatat yaitu terjadi 12 Desember 2022. Untuk mengetahui dampak aliran lahar yang disebabkan oleh Gunung Semeru, maka dilakukan penelitian guna memodelkan aliran lahar untuk berbagai volume yang pernah terjadi di lapangan maupun volume dengan skenario terburuk. Pemodelan ini menggunakan tools di ArcGIS yaitu LAHARZ dengan metode H/L Cone dan Confidence Level. Dengan perhitungan area penampang (A) dan area planimetris (B) dihasilkan inundasi lahar untuk setiap volume inputan. Metode H/L Cone membuat aliran lahar dengan mengidentifikasi titik potensi awal terjadinya lahar dengan 4 skenario volume yaitu 5.000.000 m3, 10.000.000 m3, 15.000.000 m3, dan 20.000.000 m3. Metode Confidence Level digunakan untuk menguji level kepercayaan aliran lahar di Sungai Besuk Kobokan dengan volume input yaitu 6.000.000 m3. Peta KRB juga digunakan untuk mengetahui keseuaian dengan pemodelan lahar. Hasil overlay peta KRB dengan model lahar menggunakan improved DEM lokal memvisualisaikan kesesuaian yang lebih baik daripada model lahar dari DEM SRTM karena terdapat penyimpangan aliran. Kondisi tutupan lahan tahun 2020, 2022, dan 2023 di kawasan Gunung Semeru mengalami perbedaan akibat bencana aliran lahar dan aktivitas manusia. Aliran lahar sangat merusak berbagai jenis tutupan lahan baik pemukiman, hutan, dan ladang. Hutan memiliki area paling luas yang rusak akibat aliran ahar sebesar 1.537,113 ha untuk volume 5.000.000 m3, 2.572,647 ha untuk volume 10.000.000 m3, 3.341,200 ha untuk volume 15.000.000 m3, dan 4.031,016 ha untuk volume 20.000.000 m3. Perbedaan luasan area terdampak lahar memberikan konsekuensi bahwa masyarakat serta pemerintah perlu adanya mitigasi yang tepat dalam mengurangi dampak bahaya lahar dan penanggulangannya. = The Indonesian archipelago is located at the confluence of three plates: the Eurasian, Indo-Australian, and Pacific plates. This makes Indonesia prone to natural disasters, namely volcanic eruptions. Mount Semeru is an active type-A mountain located in Lumajang Regency, East Java, which means that this mountain has erupted from 1818 to the present and continues to emit volcanic activity every year. The last recorded eruption occurred on December 12, 2022. To determine the impact of lava flow caused by Mount Semeru, a study was conducted to model lava flow for various volumes that have occurred in the field and volumes with the worst scenario. This modeling uses tools in ArcGIS, namely LAHARZ with H/L Cone and Confidence Level methods. By calculating the cross-sectional area (A) and planimetric area (B), lava inundation is generated for each input volume. The H/L Cone method creates lava flow by identifying the initial potential point of lava occurrence with 4 volume scenarios namely 5.000.000 m3, 10.000.000 m3, 15.000.000 m3, and 20.000.000 m3. Confidence Level method is used to test the confidence level of lahar flow in Besuk Kobokan River with input volume of 6.000.000 m3. The KRB map is also used to determine the conformity with lahar modeling. The result of overlaying KRB map with lahar model using local improved DEM visualizes a better fit than lahar model from SRTM DEM because there is flow deviation. Land cover conditions in 2020, 2022, and 2023 in the Mount Semeru area are different due to lava flow disasters and human activities. Lava flow severely damages various types of land cover including settlements, forests, and fields. Forests have the largest area damaged by lava flows of 1.537,113 ha for a volume of 5.000.000 m3, 2.572,647 ha for a volume of 10,000,000 m3, 3.341,200 ha for a volume of 15.000.000 m3, and 4.031,016 ha for a volume of 20,000,000 m3. The difference in the area affected by lava has a consequence that the community and government need appropriate mitigation in reducing the impact of lava hazard and its countermeasures.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | DEM, Gunung Semeru, Lahar, LAHARZ, DEM, Lahar, LAHARZ, Semeru Mountain |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems. |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Cindy Leovinita Puspitasari |
Date Deposited: | 31 Jul 2024 00:54 |
Last Modified: | 31 Jul 2024 00:54 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/110679 |
Actions (login required)
View Item |