Musthafa, Muhammad Husein (2024) Analisis Bahaya Arc Flash Menggunakan Kurva Syarat Batasan Energi Pada PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban II. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5022201016-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bahan bangunan dengan produk utama adalah semen Portland. Dalam dunia industri dengan kapasitas produksi yang besar diperlukan sistem kelistrikan yang bekerja secara handal dan optimal, guna meminimalisir dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya gangguan. Salah satu fenomenanya adalah arc flash. Arc flash menurut National Fire Protection Association (NFPA) 70E-2015 merupakan kondisi berbahaya yang berkaitan dengan pelepasan energi yang disebabkan timbulnya busur listrik. Karena adanya bahaya tersebut, diperlukan analisa busur api untuk keselamatan pekerja yang berfungsi untuk mengurangi bahaya dari busur api (arc flash) terhadap para pekerja. Analisa terhadap arc flash dilakukan untuk menentukan level Personal Protective Equipment (PPE) sebagai pelindung yang berpotensi membahayakan pekerja saat berada di lingkungan tersebut, sesuai standar IEEE 1584-2002. Analisa pada arc flash untuk menentukan kategori PPE ditinjau dari setiap bus pada sistem kelistrikan. Metode yang dapat digunakan pada analisa ini menggunakan kurva Batasan energi karena sistem kelistrikan pada PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk pabrik Tuban II mempunyai banyak bus, sehingga diperlukan metode alternatif yang lebih efektif dan perhitungan yang di lakukan lebih sederhana, serta tidak membutuhkan banyak parameter seperti pada metode yang sesuai standar IEEE 1584-2002. Dimana karakteristik dari kurva pengaman pada bus yang dianalisa akan memotong kurva batasan energi, sehingga dapat ditentukan kategori (PPE) dari potongan kurva tersebut. Pada metode kurva batasan energi perhitungan untuk jarak batas aman, nilai insiden energi, dan fault clearing time tidak dilakukan secara detail dan hanya dilakukan perhitungan maksimum dari nilai energi insiden yang ada pada setiap kategori PPE sesuai NFPA 70E-2015. Sehingga nilai jarak aman yang didapatkan adalah nilai maksimal dari masing-masing kategori PPE yang telah ditentukan. Hasil akhir dari analisa tugas akhir ini didapatkan kondisi sistem proteksi yang terkoordinasi dengan baik dan didapatkan nilai energi busur api dengan standar IEEE 1584-2002 dan PPE standar NFPA-70E dibawah level 4 untuk sistem tegangan dibawah 15kV dan diatas level 4 untuk sistem tegangan 20kV. Tugas akhir ini juga membuktikan bahwa metode kurva batasan energi memiliki hasil level yang sama dan proses penentuan kategori (PPE) dapat dilakukan secara cepat dan lebih efisien dari metode standard IEEE 1584-2002.
========================================================================================================================
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk is a company engaged in the production of building materials, with its main product being Portland cement. In the industrial world with large production capacities, a reliable and optimal electrical system is necessary to minimize the impacts caused by disruptions. One such phenomenon is arc flash. According to the National Fire Protection Association (NFPA) 70E-2015, an arc flash is a hazardous condition associated with the release of energy caused by an electric arc. Due to this danger, arc flash analysis is required for worker safety, aiming to reduce the risks of arc flash to workers. Arc flash analysis is conducted to determine the level of Personal Protective Equipment (PPE) needed to protect workers in such environments, according to IEEE 1584-2002 standards. The analysis to determine PPE categories is reviewed from each bus in the electrical system. A method that can be used in this analysis involves the energy boundary curve, as the electrical system at PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk Plant Tuban II plant has many buses. Therefore, an alternative method that is more effective and involves simpler calculations, and does not require many parameters as in the IEEE 1584-2002 standard method, is needed. The characteristics of the protection curve on the analyzed bus will intersect with the energy boundary curve, allowing the determination of the PPE category from the intersection of these curves. In the energy boundary curve method, the calculations for the safe boundary distance, incident energy value, and fault clearing time are not carried out in detail, and only the maximum incident energy value for each PPE category according to NFPA 70E-2015 is calculated. Therefore, the safe distance obtained is the maximum value for each specified PPE category. The final result of this thesis analysis is a well-coordinated protection system and the obtained arc energy value with the IEEE 1584-2002 standard and NFPA-70E PPE standards is below level 4 for systems below 15kV and above level 4 for 20kV systems. This thesis also proves that the energy boundary curve method yields the same level results, and the determination process for the PPE category can be done quickly and more efficiently than the IEEE 1584-2002 standard method.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Arc Flash, Kurva batasan energi, PT. Semen Indonesia pabrik Tuban II. ; Arc flash, Energy boundary curves, PT. Semen Indonesia Tuban II plant.. |
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK152.A75 Electrical engineering--Safety measures |
Divisions: | Faculty of Intelligent Electrical and Informatics Technology (ELECTICS) > Electrical Engineering > 20201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Muhammad Husein Musthafa |
Date Deposited: | 31 Jul 2024 05:44 |
Last Modified: | 31 Jul 2024 05:44 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/110923 |
Actions (login required)
View Item |