Rancang Bangun Sistem Kontrol dan Monitoring Pengering Hibrida pada Bawang Putih

Darussalam, Diaz Firdaus (2024) Rancang Bangun Sistem Kontrol dan Monitoring Pengering Hibrida pada Bawang Putih. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2042201007-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
2042201007-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Bawang putih segar memiliki kadar air sekitar 80%. Kadar air yang tinggi dapat menyebabkan bawang putih mudah rusak akibat kontaminasi dan pertumbuhan mikroba. Untuk menjaga kualitas bawang putih antara lain dapat dilakukan dengan cara pengeringan. Metode pengeringan yang sering digunakan yaitu metode pengeringan konvensional. Namun pengeringan konvensional membutuhkan waktu yang lama karena bergantung pada satu energi yaitu energi manatahari dan kualitas hasil pengeringan yang tidak higienis. Salah satu solusinya yaitu menggunakan pengering metode hibrida. Pengeringan hibrida menggunakan 2 sumber energi yaitu cahaya matahari sebagai sumber energi primer dan heater sebagai energi sekunder. Pengeringan ini mengontrol temperarure menggunakan sensor DHT22 dengan rentang set point 48 – 50 oC. Indikator untuk menentukan tingkat kekeringan pada bawang putih menggunakan sensor load cell. Alat pengering hibrida memiliki efisiensi pengeringan untuk menghilangkan kadar air pada bawang putih sekitar 98,36%. Sedangkan pengeringan konvensional memiliki efisiensi 50.05%. Alat pengering hibrida lebih efisien dan efektif terhadap waktu dalam menghilangkan kadar air pada bawang putih. Hal ini menujukkan alat pengering hibrida memiliki performa lebih baik dibandingkan dengan pengeringan konvensional. Laju pengeringan selama proses pengeringan bawang putih pada pengujian pertama yaitu pada rak 1 yaitu 34,79 gram/jam. Pada rak 2 yaitu 44,8 gram/jam. Pada rak 3 yaitu 79,95 gram/jam. Pada pengujian kedua menunjukkan rak 1 memiliki laju pengeringan 35 gram/jam, rak 2 yaitu 45 gram/jam, dan rak 3 79,3 gram/jam. Hal ini menunjukkan laju pengeringan tercepat terjadi pada rak 3 karena posisi yang dekat dengan sumber panas yaitu heater, sedangkan laju pengering terendah pada rak 1.
==============================================================================================================================
Fresh garlic has a water content of approximately 80%. The high water content can cause garlic to spoil easily due to contamination and microbial growth. To maintain the quality of garlic, drying methods can be used. The conventional drying method is commonly employed. However, direct or conventional drying takes a long time because it depends on the weather and the quality of the drying process is not hygienic, relying only on one energy source, namely solar energy. One solution is to use a hybrid drying method. Hybrid drying uses two energy sources: sunlight as the primary energy source and a heater as the secondary energy source. This drying method controls the temperature using a DHT22 sensor with a setpoint range of 48 – 50 °C. The indicator to determine the level of dryness in the garlic uses a load cell sensor. The hybrid dryer has a drying efficiency of approximately 98.36% in removing the water content from the garlic. In contrast, conventional drying has an efficiency of 50.05%. The hybrid dryer is more efficient and effective in terms of time in removing the water content from garlic. This shows that the hybrid dryer performs better compared to conventional drying. The drying rate during the garlic drying process in the first test was 34.79 grams/hour on rack 1, 44.8 grams/hour on rack 2, and 79.95 grams/hour on rack 3. The second test showed that rack 1 had a drying rate of 35 grams/hour, rack 2 had 45 grams/hour, and rack 3 had 79.3 grams/hour. This shows that the fastest drying rate occurred on rack 3 due to its proximity to the heat source, the heater, whereas the lowest drying rate was on rack 1.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Garlic, Conventional Drying, Hybrid Dryer, Bawang Putih, Pengeringan Konvensional, Pengering Hibrida
Subjects: T Technology > TS Manufactures
T Technology > TS Manufactures > TS176 Manufacturing engineering. Process engineering (Including manufacturing planning, production planning)
Divisions: Faculty of Vocational > Instrumentation Engineering
Depositing User: Diaz Firdaus Darussalam
Date Deposited: 14 Aug 2024 07:16
Last Modified: 14 Aug 2024 07:20
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/110949

Actions (login required)

View Item View Item