Dinamika Spasiotemporal dan Rasionalitas Ekspansi Aglomerasi Perkotaan Menuju Metropolitan di Pulau Jawa pada 1993-2023

Farras, Muhammad Hilmy (2024) Dinamika Spasiotemporal dan Rasionalitas Ekspansi Aglomerasi Perkotaan Menuju Metropolitan di Pulau Jawa pada 1993-2023. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5015201055-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5015201055-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (25MB) | Request a copy

Abstract

Urbanisasi dan ekspansi perkotaan menyebabkan ancaman degradasi lingkungan dan ketahanan pangan melalui alih fungsi lahan yang terjadi. Pulau Jawa, khususnya, telah mengalami urbanisasi masif sejak dekade 1990, yang menghasilkan wilayah aglomerasi perkotaan baru, yaitu Cirebon Raya, Solo Raya, dan Malang Raya. Faktor sosioekonomi seringkali dijadikan justifikasi akan ekspansivitas wilayah aglomerasi perkotaan yang terjadi. Namun, belum adanya penelitian terkait menjadikan pentingnya penelitian ini untuk memahami tren ekspansi perkotaan wilayah aglomerasi dan rasionalitasnya terhadap aspek sosioekonomi (nilai PDRB dan populasi). Analisis dilakukan dengan menggunakan data penginderaan jauh selama periode 30 tahun (1993–2023). Indeks Ekspansi Perkotaan digunakan untuk membandingkan pola dan jenis ekspansi di tiga wilayah aglomerasi perkotaan yang diteliti. Kemudian, Standard Deviational Ellipse digunakan untuk mempelajari koevolusi ekspansi perkotaan, nilai ekonomi, dan pertumbuhan penduduk. Indeks elastisitas dan efisiensi ekspansi perkotaan juga digunakan untuk memahami rasionalitas ekspansi perkotaan terhadap nilai ekonomi dan populasi penduduknya. Penelitian menunjukkan bahwa perkembangan perkotaan wilayah aglomerasi perkotaan di Pulau Jawa terjadi secara ekspansif serta mengakibatkan alih fungsi 67 ribu hektare lahan agrikultur dan deforestasi hutan. Ekspansi perkotaan yang disebabkan oleh faktor yang berbeda memiliki pola yang berbeda pula. Diketahui bahwa distribusi lahan terbangun lebih berkaitan dengan distribusi populasi dibandingkan ekonominya. Akan tetapi, ekspansi perkotaan yang terjadi lebih rasional secara ekonomi. Laju pertambahan ekonomi lebih tinggi dibandingkan laju ekspansi perkotaannya, sedangkan laju pertambahan penduduk lebih rendah dibandingkan laju ekspansinya. Akibatnya, efisiensi ekonomi lahan meningkat dengan kompensasi kebutuhan lahan per kapita yang juga semakin besar atau makin inefisien. Hal ini menunjukan bahwa ekspansi perkotaan yang terjadi di wilayah aglomerasi perkotaan di Pulau Jawa lebih optimal dalam mengakomodasi pertumbuhan perekonomian daerah, dibandingkan populasi penduduknya.
=======================================================================================================================================
Rapid urbanization and urban expansion pose significant threats to the environment and food security. Specifically, Java Island has experienced massive urbanization since the 1990s, resulting in the emergence of new urban agglomerations: Cirebon Raya, Solo Raya, and Malang Raya. Socioeconomic factors are often used as justification for the urban expansion that occurs in urban agglomeration areas. However, the lack of related research makes this study important in understanding the trends of urban expansion in agglomeration regions and its rationality in terms of socioeconomic aspects (such as GRDP and population). We conducted an analysis using remote sensing data spanning a 30-year period (1993–2023). The Urban Expansion Index was employed to compare patterns and types of expansion across the three studied urban agglomerations. Additionally, the Standard Deviational Ellipse method was used to explore the co-evolution of urban expansion, economic value, and population growth. Elasticity and efficiency indices of urban expansion were analyzed to understand its economic rationality. This research reveals that urban development in these three agglomerations occurs expansively, resulting in the conversion of 67 thousands hectares of agricultural land and deforestation of forests. Urban expansion is driven by various factors, leading to diverse patterns. While the distribution of built-up land correlates closely with population distribution, the relationship with economic distribution is less consistent. However, economically, urban expansion is rational: the growth rate of economic value exceeds that of urban expansion, while the population growth rate lags behind. Consequently, land use efficiency improves, even as per capita land requirements increase. This suggests that urban expansion in Java’s urban agglomerations primarily accommodates regional economic growth rather than population growth.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Ekspansi perkotaan, Sosioekonomi, Penginderaan jauh, Koevolusi spasial, Rasionalitas ekspansi, Urban expansion, Socioeconomics, Remote sensing, Spatial coevolution, Expansion rationality
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems.
G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing
G Geography. Anthropology. Recreation > GF Human ecology. Anthropogeography
H Social Sciences > HA Statistics > HA30.3 Time-series analysis
H Social Sciences > HA Statistics > HA30.6 Spatial analysis
H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT133 City and Towns. Land use,urban
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Regional & Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Muhammad Hilmy Farras
Date Deposited: 03 Aug 2024 04:58
Last Modified: 03 Aug 2024 04:58
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/111862

Actions (login required)

View Item View Item