Perancangan Geometri Jalur LRT Jakarta Rute Velodrome - Halim

Arief, Muhammad Haidar (2024) Perancangan Geometri Jalur LRT Jakarta Rute Velodrome - Halim. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5012201111-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5012201111-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (13MB) | Request a copy

Abstract

Kota Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia yang kerap menjadi pusat kegiatan dan ekonomi. Hal tersebut menjadi daya tarik yang kuat bagi masyarakat untuk berkegiatan di Jakarta. Meningkatnya mobilisasi warga dalam kota maupun antarkota, ditambah dengan kebiasaan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi, menyebabkan kemacetan menjadi salah satu ciri khas kota Jakarta. Untuk mengatasi kepadatan di jalan, perlu adanya sistem transportasi publik yang dapat menunjang pergerakan warga. Salah satu moda transportasi umum yang bergerak di Jakarta adalah LRT (Light Rail Transit), atau kereta ringan. Ada dua sistem LRT yang beroperasi di Jakarta yaitu LRT Jakarta dan LRT Jabodebek. Saat ini LRT Jakarta hanya melayani satu rute, yaitu Pegangsaan Dua – Velodrome. Sedangkan LRT Jabodebek melayani rute Dukuh Atas – Jatimulya dan Dukuh Atas – Harjamukti. Hingga saat ini, belum ada titik integrasi di antara dua moda LRT tersebut. Salah satu titik integrasi yang ideal adalah Stasiun Halim, yang saat ini menjadi tempat pemberhentian LRT Jabodebek dan Whoosh, juga dekat dengan Bandara Halim Perdanakusuma. Untuk mewujudkan integrasi tersebut, perlu adanya desain rute LRT Jakarta Velodrome – Halim, yang merupakan perpanjangan dari rute Pegangsaan Dua – Velodrome, agar LRT Jakarta dapat mencapai Stasiun Halim.

Pada Tugas Akhir ini direncanakan rute LRT Jakarta elevated double track. Trase Jalur LRT ditentukan dengan pertimbangan ketersediaan lahan dan persimpangan dengan bangunan elevated lain. Perencanaan alinemen horizontal sangat ditentukan oleh ketersediaan lahan karena trase rencanan ada di wilayah perkotaan. Alinemen vertikal juga dipengaruhi oleh bertemunya jalur LRT rencana dengan bangunan eksisting. Lengkung horizontal dan vertikal direncanakan dengan mengikuti peraturan yang berlaku. Spesifikasi LRT yang direncanakan adalah sama dengan LRT Jakarta yang beroperasi saat ini.

Hasil yang diperoleh dari Tugas Akhir ini adalah trase rencana sepanjang 12,4 km yang menghubungkan Stasiun Velodrome dengan Stasiun Halim, dengan 11 stasiun pemberhentian lainnya. Terdapat beberapa titik yang mengharuskan untuk dilakukan pembebasan lahan karena tikungan yang cukup tajam. Terdapat dua titik persimpangan dengan jalan layang dan satu titik persimpangan dengan LRT Jabodebek. Jalur LRT Jakarta direncanakan untuk menyatu dengan jalur LRT Jabodebek di Stasiun Halim.
========================================================================================================================
Jakarta is the densest city in Indonesia. Being the epicenttrum of various affairs from recreational to economical, it attracts a large number of people to go there. The increase of traffic goint into and around Jakarta, coupled with th elifestyle of using private vehicle, makes traffic jams in Jakarta a common occurance. To combat dense traffic, the city needs a public transportation system that support the citizens’ movements. One of such public transport readily available in Jakarta is the Light Rail Transit or LRT for short. There are two LRT systems currently operational in Jakarta, LRT Jakarta and LRT Jabodebek. Currenly, LRT Jakarta only serves one route, that is Pegangsaan Dua – Velodrome. And LRT Jabodebek serves Dukuh Atas – Jatimulya and Dukuh Atas – Harjamukti. As of this moment, there is no integration point for those two LRT systems. One of the ideal spot for integration is Halim Station, which currently serves station for LRT Jabodebek and Whoosh, and is also located near Halim Perdanakusuma Airport. To make the integration between LRTs a reality, it is necessary to design a route for LRT Jakarta that serves Velodrome – Halim route, which is an extension of the Pegangsaan Dua – Velodrome route.

In this Final Project, the planned route uses the elvated double track system. Track design is very reliant on land availability and the number of other elevated buildings that intersects with the track. The horizontal alignment is determined by land availability since it is planned in a dense urban area. The vertical alignment is very much determined by focusing on the intersection with existing elevated structures. Horizontal and vertical curves are designed by folowing the applicable codes. The sepcifications for the LRT si the same as the currently operatinal LRT Jakarta.

The results from this Final Project is a 12,4 km track that connects Velodrome Station to Halim Station, with additional 11 stations along the route. There are a few spots where land acquisition is necessary because of sharp turns. The track intersects with two flyovers and on one instance with the LRT Jabodebek track. The LRT jakarta track is planned to be fused with the LRT Jabodebek track in Halim Station.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: LRT Jakarta, Elevated Track, Perencanaan Geometrik, Stasiun Pemberhentian, LRT Jakarta, Elevated Track, Geometric Design, Station.
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE311.I4 Urban transportation
T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE7 Transportation--Planning
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Muhammad Haidar Arief
Date Deposited: 05 Aug 2024 07:26
Last Modified: 05 Aug 2024 07:26
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/111982

Actions (login required)

View Item View Item