Mujiantono, Arif (2024) ANALISIS PERBANDINGAN SELF CENTERING CHUCK DENGAN INDEPENDENT CHUCK TERHADAP DIMENSI BENDA KERJA PADA PEMBUATAN POROS EKSESNTRIK MENGGUNAKAN MESIN CNC TURNING. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
2038201049_Undergraduated_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Pembuatan poros eksentrik dapat dilakukan menggunakan mesin bubut dengan bantuan independent chuk yang biasanya memiliki 4 rahang chuck maupun menggunakan self centering chuck yang memiliki 3 rahang chuck. Inti dari pembuatan poros eksentrik yaitu pergeseran sumbu poros. Penggunaan chuck ini lah yang akan membantu dalam pergeseran sumbu poros. Setiap pemilihan chuck untuk pembuatan poros eksentrik memiliki konsekuensi. Jika menggunakan independent chuck membutuhkan kemampuan mengoperasikan dial indicator dan mengatur rahang pada independent chuck. Namun, penggunaan independent chuck untuk pembuatan poros eksentrik di lapangan banyak diminati dengan alasan hanya membutuhkan perhitungan yang ringkas.
Pembuatan poros eksentrik sebenarnya bisa juga menggunakan self centering chuck dengan konsekuensi membutuhkan ganjal (packing) dan tentunya untuk menentukan ukuran ganjal tersebut memerlukan perhitungan. Dalam penelitian ini sesuai model poros eksentrik yang ditentukan dibutuhkan pergeseran sumbu poros eksentrik sebesar 5,5 mm dengan posisi sumbu eksentrik yang simetri. Jika dikerjakan menggunakan self centering chuck membutuhkan ganjal (packing) sebesar 7,47 mm, dimana hasil tersebut diperoleh dari perhitungan trigonometri.
Pembuatan poros eksentrik menggunakan self centering chuck jika dibandingkan ketika menggunakan independent chuck dapat mempercepat proses produksi secara keseluruhan waktu produksi sebesar 6% (676,2 detik). Hal tersebut karena pencekaman menggunakan self centering chuck dapat mempercepat pada proses pencekaman pertama sebesar 53% (386,6 detik) dan pencekaman ketiga sebesar 60% (271,6 detik). Kemudahan encekaman ketiga ketika menggunakan self centering chuck cukup memakai pencekaman netral chuck. Pada saat proses pemesinan pembuatan poros eksentrik hanya bisa menggunakan parameter disekitar daerah lower, dengan ketentuan untuk proses P1 (Tengah) menggunakan peck groove menggunakan radial depth of cut 0,020 mm, sedangkan sisi samping (proses P2 dan P3) menggunakan through groove menggunakan axial depth of cut 0,1 mm . Untuk hasil ukuran khususnya jarak sumbu antar poros menggunakan independent chuck simpangan terjauh dari nilai tengah area toleransi sebesar 0,0045 mm, sedangkan jika menggunakan self centering chuck 0,0035 mm. Untuk hasil ukur kesejajaran sumbu poros menggunakan self centering chuck menyentuh batas toleransi (0,02 mm) satu kali, sedangkan independent chuck menyentuh batas toleransi dua kali . Untuk kesimetrisan sumbu menggunan self centering chuck menyenteh batas toleransi (0,02 mm) dua kali, sedangkan independent chuck hanya satu kali. Untuk hasil ukur dimensi ISO menggunakan self centering chuck menyentuh batas atas toleransi (15,000 mm) dua kali dan batas bawah toleransi (14,982 mm) satu kali, sedangkan jika menggunakan independent chuck menyentuh batas atas toleransi dua kali.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Poros eksentrik, Mesin bubut, Pergeseran sumbu, Chuck An eccentric shaft, Lathe machine, Shaft shifting, Chuck |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ1185 Metal-cutting--Problems, exercises, etc. T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ1186 Metal-cutting tools. T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ1225 Milling machines numerically controlled |
Divisions: | Faculty of Vocational > Mechanical Industrial Engineering (D4) |
Depositing User: | Arif Mujianto |
Date Deposited: | 06 Aug 2024 02:06 |
Last Modified: | 25 Sep 2024 02:40 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/112038 |
Actions (login required)
View Item |