Resiliensi Hunian dalam Siklus Banjir Rob pada Perancangan Kampung Nelayan Bandengan, Kendal, Jawa Tengah

Surya, Arlinda (2024) Resiliensi Hunian dalam Siklus Banjir Rob pada Perancangan Kampung Nelayan Bandengan, Kendal, Jawa Tengah. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08111940000050-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
08111940000050-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (29MB) | Request a copy

Abstract

Tapak menjadi hal yang pasti bersinggungan dengan arsitektur dan seharusnya diposisikan sebagai elemen utama pembentuk rancangan. Tapak bersifat kontekstual dan dinamis, tetapi tapak kerap dilihat sebagai elemen stagnan pada suatu masa. Untuk mendalami konsep sifat tapak yang lekat akan perubahan, teori resiliensi hunian pada kawasan rawan bencana menjadi dasar perancangan. Hunian, terlebih pada kawasan rawan bencana, menjadi tempat kehidupan manusia yang harus siap akan perubahan. Konteks tapak mempertimbangkan bencana dengan kejadian dan siklus rutin tinggi, dalam perancangan ini yaitu banjir rob di kawasan pesisir Bandengan, Kendal, Jawa Tengah. Banjir rob pada tapak memiliki siklus bulanan yang berdampak pada penurunan level muka tanah. Respon menimbun tanah setelahnya menyebabkan hunian semakin terkubur. Ketahanan masyarakat di Bandengan untuk menetap saat banjir merumuskan pemahaman terkait perlunya akomodasi kehidupan yang berdampingan dengan banjir. Hal tersebut tentunya dengan tidak mengesampingkan kenyamanan dan kultur masyarakatnya. Perancangan berfokus pada siklus pra, saat, dan pasca banjir rob untuk membentuk formal rancangan dan menghadirkan resiliensi hunian dengan memperhatikan pola banjir dan respon penghuni di dalamnya. Kerangka force-based framework digunakan untuk membantu merincikan elemen tapak yang kompleks sebagai pembentuk rancang dengan pola banjir rob sebagai force utama. Overlay peta kawasan, skenario ketinggian air, dan pola aktivitas penghuni diintegrasikan untuk menentukan area genangan dan resapan, penerapan struktur dan tata ruang adaptif, serta pengaplikasian material dan sistem teknologi yang meminimalkan risiko banjir. Rancangan kampung nelayan dihadirkan sebagai area yang dapat mengurangi dan mengantarkan limpasan banjir. Hal tersebut meliputi lanskap dengan area resapan dan jalur air, serta bangunan yang berdampingan dengan banjir dengan fungsi penuh pada setiap siklus banjir.
==============================================================================
Site becomes the foremost part that correlates to architecture and it should be considered as the central force in the design process. The site is contextual and dynamic, but the architect frequently regarded it as dormant components at a time. The theory of resilient housing, especially in disaster-prone areas, is identified as the theory base for the design. It aids in deepening the notion of the site's inherent nature of change. Living in high-risk regions compel human to acclimate to the prospect of natural disaster and transformation. The context of the site deems disasters with heightened recurring events and cycles, significantly the tidal flood in the coastal region of Bandengan, Kendal, Central Java. The tidal flood holds a monthly cycle that majorly impacts land subsidence. The method to elevate the ground and floor level without raising the other elements causes the house to retain the low ceiling and diminishes the convenience of occupancy. The durability of the people to stay as the flood arises delivers a comprehension of the necessity for adjacent housing to the flood. The amenity and culture of its people should always be considered. The design centralizes on the pre-, current, and post-tidal flood cycles to construct formal architecture and develop resilient circumstances by flood patterns and the response of the residents within. The force-based framework assists in defining the complex forces in tidal flood cycle framing. Overlaying the maps, identifying water level scenarios, and systematizing activity patterns define the absorption area, the use of adaptive structures, layout, materials, and technology systems that minimize flood risk. Resilient fishing villages were proposed as areas that would lessen flow runoff floods. It embraces the landscape with pathways, waterways, and fully-functioned buildings adjacent to a flood in each flood cycle.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Banjir Rob, Kampung Nelayan, Resiliensi Hunian, Fishing Village, Housing Resilient, Tidal Flood
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
N Fine Arts > NA Architecture > NA2750 Architectural design.
N Fine Arts > NA Architecture > NA9051 Residential areas. Site planning
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Arlinda Surya
Date Deposited: 05 Aug 2024 01:45
Last Modified: 05 Aug 2024 01:45
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/112289

Actions (login required)

View Item View Item