Inversi Data Magnetik Menggunakan Algoritma Hybrid Generalized Normal Distribution Optimization-Rao

Maghfiroh, Firly (2024) Inversi Data Magnetik Menggunakan Algoritma Hybrid Generalized Normal Distribution Optimization-Rao. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5001201016-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5001201016-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Metode magnetik merupakan metode geofisika pasif yang digunakan untuk eksplorasi bawah permukaan tanah karena adanya perbedaan kontras suseptibilitas bawah permukaan. Untuk mengetahui parameter model anomali di bawah permukaan diperlukan pemodelan inversi. Pemodelan inversi ini menggunakan asumsi model badan ideal, yaitu: bola, silinder horizontal, dike tipis, dan lembaran tipis. Pada penelitian ini, pemodelan inversi dilakukan dengan menggunakan algoritma Hybrid Generalized Normal Distributuion Optimization – Rao (HGNDO-Rao), yaitu penggabungan algoritma Logistic Chaotic Rao (LCROA) dan GNDO. Untuk mengetahui performa HGNDO-Rao, data geomagnet sintetik (anomali tunggal dan jamak, tanpa noise dan dengan noise 10%) dan data lapangan di India (Odisha dan Purulia), Amerika Serikat (Arizona), dan Situs Tondowongso, Kediri. Kurva konvergensi menunjukkan statistik proses inversi yang dapat digunakan untuk menentukan nilai toleransi yang digunakan untuk menentukan Posterior Distribution Model (PDM). PDM digunakan untuk menentukan solusi parameter model (median PDM) dan ketidakpastian parameter model (interkuartil PDM). Hasil inversi data sintetik dengan algoritma HGNDO-Rao mendapatkan nilai parameter model yang mendekati parameter sebenarnya kecuali pada parameter amplitudo magnetisasi. Uji algoritma menggunakan data lapangan (daerah Odisha, Purulia, dan Arizona) memberikan hasil nilai parameter yang mirip dengan penelitian yang telah terpublikasi sebelumnya dan sesuai dengan kondisi geologi serta data bor. Begitu pula hasil inversi pada data geomagnetik di area Situs Tondowongso, Kediri, menunjukkan estimasi nilai parameter kedalaman berkisar antara 4-8 meter yang mendekati hasil ekskavasi di sekitar daerah penelitian sebelumnya. Nilai parameter faktor bentuk sebesar 1,5-2 mengindikasikan bentuk anomali tanah merupakan dike tipis dan silinder horizontal kemungkinan sesuai bentuk candi yang tersusun dari batu bata dan batuan andesit.
==============================================================================================================================
Magnetic method is a passive geophysical method used for subsurface exploration due to the difference in subsurface susceptibility contrast. To determine the parameters of the subsurface anomaly model, inversion modeling is required. This inversion modeling uses the assumption of an ideal body model, namely: sphere, horizontal cylinder, thin dike, and thin sheet. In this research, the inversion modeling is performed using the Hybrid Generalized Normal Distribution Optimization - Rao (HGNDO-Rao) algorithm, which is a combination of the Logistic Chaotic Rao (LCROA) and GNDO algorithms. To determine the performance of HGNDO-Rao, synthetic geomagnetic data (single and multiple anomalies, without noise and with 10% noise) and field data in India (Odisha and Purulia), the United States (Arizona), and the Tondowongso Site, Kediri. The convergence curve shows the statistics of the inversion process that can be used to determine the tolerance value used to determine the Posterior Distribution Model (PDM). The PDM is used to determine the model parameter solution (median PDM) and model parameter uncertainty (interquartile PDM). The results of synthetic data inversion with the HGNDO-Rao algorithm obtained model parameter values that were close to the actual parameters except for the magnetization amplitude parameter. Algorithm tests using field data (Odisha, Purulia, and Arizona areas) yielded parameter values similar to previously published studies and in accordance with geological conditions and drill data. Similarly, the inversion results on geomagnetic data in the area of the Tondowongso Site, Kediri, show an estimated depth parameter value ranging from 4-8 meters which is close to the results of excavations around the previous research area. The shape factor parameter value of 1,5-2 indicates that the shape of the soil anomaly is a thin dike and horizontal cylinder, possibly corresponding to the shape of the temple which is composed of bricks and andesite rocks.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Data Geomagnetik, HGNDO-Rao, Parameter Model, PDM, Magnetic Data, Model Parameters
Subjects: Q Science
Q Science > QA Mathematics > QA9.58 Algorithms
Q Science > QC Physics > QC765 Magnetic materials
Q Science > QE Geology > QE1.F557 Magnetic anomalies--Measurement.
Divisions: Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Physics > 45201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Firly Maghfiroh
Date Deposited: 19 Aug 2024 03:42
Last Modified: 19 Aug 2024 03:42
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/112298

Actions (login required)

View Item View Item