Perencanaan Saluran Penguras Kantong Lumpur Barat Pada Bendung Glapan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah

Indraswari, Ayunda Iga (2024) Perencanaan Saluran Penguras Kantong Lumpur Barat Pada Bendung Glapan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2036201096-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
2036201096-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Bendung Glapan dibangun untuk mengairi Daerah Irigasi Glapan yang berada di Grobogan dan Demak, Jawa Tengah. Bendung Glapan. Daerah Irigasi Glapan mendapatkan pasokan air dari Sungai Tuntang. Akan tetapi, bencana alam banjir sering terjadi di Sungai Tuntang. Banjir ini lebih sering terjadi akibat kiriman dari Anak Sungai Bringin dan Anak Sungai Bancak. Kondisi eksisting pada Kantong Lumpur Barat masih menggunakan struktur tanah. Hal ini menyebabkan fungsi dari kantong lumpur terhambat, karena terjadi kesulitan dalam proses pengurasan atau pemisahan sedimen dengan tanah. Apabila dibiarkan terus menerus maka kapasitas atau volume tampungan akan berkurang. Dalam perencanaan saluran penguras kantong lumpur barat, menggunakan metode Penman dalam mencari besarnya evapotranspirasi, yang mana nantinya akan digunakan dalam menghitung debit sungai dan debit kebutuhan air irigasi. Pada perhitungan debit sungai menggunakan metode FJ Mock, dan debit kebutuhan air menggunakan pola tanam padi-padi-palawija dengan periode 15 harian. Hasil debit kebutuhan air irigasi dikorelasikan dengan debit andalan 80% untuk mengetahui kondisi surplus dan defisit. Debit kebutuhan air tertinggi digunakan sebagai perhitungan laju sedimentasi dan perencanaan desain kantong lumpur. Perhitungan laju sedimentasi menggunakan metode Einstein untuk mendapatkan besarnya laju angkutan sedimen dasar (bed load) dan sedimen melayang (suspended load). Dengan begitu akan diketahui besarnya volume tampungan kantong lumpur yang dibutuhkan. Hal ini berguna dalam menganalisis dimensi kantong lumpur dan saluran penguras dengan memperhatikan kontrol terhadap pengaruh air turbulensi, efisiensi pengendapan, dan efisiensi pembilasan. Perencanaan kantong lumpur dan saluran penguras juga memperhatikan nilai safety factor (SF) dengan menggunakan metode Fellenius serta pada tebing dilakukan perkuatan tanah berupa FCSP (Flat Concrete Sheet Pile). Berdasarkan hasil analisis perhitungan debit andalan pada Sungai Tuntang dan debit kebutuhan air irigasi pada bulan Mei hingga November dalam kondisi defisit (kebutuhan air irigasi tidak tercukupi) dan dalam kondisi surplus (kebutuhan air irigasi tercukupi) pada bulan Desember hingga April. Dengan besar laju sedimentasi Kantong Lumpur Barat pada Bendung Glapan sebesar 12,31 m3/hari dengan rincian 0,339 m3/hari untuk sedimen melayang (suspended load) dan 11,98 m3/hari untuk sedimen dasar (bed load). Dengan dimensi panjang kantong lumpur (L) 60 m, lebar kantong lumpur (B) 12 m, kedalaman air (Hn) setinggi 0,1435m dengan kemiringan dasar dalam kondisi normal (In) adalah 0,0009. Bagian peralihan (z) 7 m. Sehingga volume tampungan sebesar 138 m3 dengan efisiensi pengendapan 88%. Pada Borehole 10 kondisi tebing kritis dengan nilai SF 1,3. Sehingga diberi perkuatan FCSP Tipe E dengan spesifikasi 50 x 32 besar bending moment 19,72 dan moment cracking 8,81. Maka nilai safety factor menjadi 5,5 atau tebing dalam kondisi aman.
==============================================================================================================================
The Glapan Weir, built to irrigate the Glapan Irrigation Area in Grobogan and Demak, Central Java, sources water from the Tuntang River. However, the Tuntang River frequently experiences flooding, exacerbated by inflows from the Bringin and Bancak tributaries. The existing condition of the West Sediment Basin relies on soil structures, impeding its function due to difficulties in sediment removal. If left unchecked, this will reduce the storage capacity of the basin. In planning the drainage channel for the West Sediment Basin, the Penman method is used to determine evapotranspiration, which is then utilized to calculate river discharge and irrigation water demand. River discharge is calculated using the FJ Mock method, and irrigation water demand is determined using a paddy-paddy-palawija cropping pattern with 15-day periods. The irrigation water demand is correlated with the 80% reliable discharge to determine surplus and deficit conditions. The highest water demand is used to calculate sedimentation rates and design the sediment basin. Sedimentation rates are calculated using the Einstein method to estimate the bed load and suspended load, determining the required storage volume for the sediment basin. This helps analyze the dimensions of the sediment basin and drainage channel while considering turbulence control, sedimentation efficiency, and flushing efficiency. The sediment basin and drainage channel design also considers the safety factor (SF) using the Fellenius method, with FCSP (Flat Concrete Sheet Pile) used for soil reinforcement on the embankments. Analysis results show that the reliable discharge of the Tuntang River and the irrigation water demand experience a deficit from May to November and a surplus from December to April. The sedimentation rate in the West Sediment Basin is 12.31 m³/day, with 0.339 m³/day for suspended load and 11.98 m³/day for bed load. The sediment basin dimensions are 60 m in length, 12 m in width, and 0.1435 m in water depth, with a normal slope gradient of 0.0009. The transition section is 7 m, resulting in a storage volume of 138 m³ with a sedimentation efficiency of 88%. At Bore Hole 10, the embankment is in a critical condition with an SF value of 1.36. It is reinforced with FCSP Type E, having a specification of 50 x 32, a bending moment of 19.72, and a cracking moment of 8.81, increasing the SF value to 5,5 indicating the embankment is in a safe condition.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Kantong Lumpur, Sedimentasi, Faktor Keamanan, FCSP (Flat Concrete Sheet Pile), Mud Bag, Sedimentation, Safety Factor, FCSP (Flat Concrete Sheet Pile)
Subjects: T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC175.2 Sediment transport
T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC812 Irrigation
Divisions: Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4)
Depositing User: Ayunda Iga Indraswari
Date Deposited: 21 Aug 2024 02:41
Last Modified: 21 Aug 2024 02:41
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/112548

Actions (login required)

View Item View Item