Rancang Bangun Alat Penetas Telur Ayam Berbasis Arduino Di Rumah Telur Karah Surabaya

Surin, Arista Tri Kurnia (2024) Rancang Bangun Alat Penetas Telur Ayam Berbasis Arduino Di Rumah Telur Karah Surabaya. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 10211910010013_Undergraduate_Thesis.pdf] Text
10211910010013_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Proses penetasan terbagi dua yaitu proses penetasan alami (menggunakan indukan), dan proses penetasan buatan (menggunakan mesin tetas). Jika hanya mengandalkan penetasan alami persentase keberhasilan telur yang menetas hanya sekitar 50% - 60%. Kegagalan ini dapat disebabkan karena kondisi lingkungan yang tidak stabil sehingga dapat mengakibatkan embrio didalam telur tidak berkembang dengan sempurna. Mesin penetas telur pada awalnya merupakan alat sederhana yang hanya menggunakan lampu untuk menghasilkan panasnya tanpa alat-alat pendukung lainnya yang hanya digunakan oleh para peternak tradisional dengan kapasitas yang kecil, namun seiring dengan perkembangan teknologi mesin ini dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan dan kemudahan dalam penetasan telur. Perkembangan teknologi elektronika telah menciptakan suatu kemudahan dalam melakukan pekerjaan terutama yang membutuhkan waktu yang lama sebagai contoh adalah teknologi alat penetas telur, jika dilaksanakan secara manual maka peternak harus melakukan pemindahan telur secara bertahap, memantau keadaan suhu yang ditetapkan perjam atau setting suhu yang dengan cara melakukan percobaan berkali-kali. Penelitian ini merancang alat penetas telur ayam dimana hanya dengan memerlukan waktu 6 jam sekali saja untuk membalikkan telur. Penelitian ini melibatkan pemilihan komponen antara lain seperti arduino uno sebagai mini controller atau pusat kendali, lampu bohlam sebagai sumber panas, sensor DHT11 sebagai pendeteksi suhu dan kelembapan yang ada dalam alat, layar LCD sebagai pembaca sensor suhu aktual dan kipas sebagai penstabil suhu ruangan pada alat penelitian. Dari hasil pengujian alat dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan program yang telah di setting melalui software Arduino IDE (Integrated Development Environment) yakni mempertahankan suhu 37°C - 38°C dimana diprogram pada suhu 37°C kondisi lampu bohlam menyala. Pada suhu 38°C keatas kondisi lampu bohlam mati. Sedangkan untuk mempertahankan kelembapan 55% - 60% pada alat penetas telur ayam telah diperoleh sistem kendali kelembapan dengan menggunakan kipas DC, yaitu saat kelembapan diatas 60% kipas akan menyala untuk menyetabilkan kelembapan yang ada pada alat penetas telur dan ketika kelembapan kurang dari 55% kipas akan secara otomatis mati.
========================================================================================================================
The hatching process is divided into two, namely the natural hatching process (using broodstock), and the artificial hatching process (using a hatching machine). If you only rely on natural hatching, the percentage of success in hatching eggs is only around 50% - 60%. This failure can be caused by unstable environmental conditions which can result in the embryo in the egg not developing properly. Initially, the egg incubator machine was a simple tool that only used a lamp to produce heat without other supporting equipment which was only used by traditional breeders with a small capacity, but along with technological developments, this machine was developed to increase the ability and ease of hatching eggs. The development of electronic technology has created convenience in carrying out work, especially those that require a long time, for example egg incubator technology. If it is carried out manually, the farmer must transfer the eggs in stages, monitor the condition of the set temperature every hour or set the temperature by doing tried many times. This research designed a chicken egg incubator which only takes 6 hours to turn the egg. This research involves selecting components such as an Arduino Uno as a mini controller or control center, a light bulb as a heat source, a DHT11 sensor as a temperature and humidity detector in the device, an LCD screen as an actual temperature sensor reader and a fan as a room temperature stabilizer in the device. study. From the test results, the tool can function well according to the program that has been set via the Arduino IDE (Integrated Development Environment) software, namely maintaining a temperature of 37°C - 38°C, which is programmed at a temperature of 37°C when the light bulb is on. At a temperature of 38°C and above the light bulb turns off. Meanwhile, to maintain humidity of 55% - 60% in the chicken egg incubator, a humidity control system has been obtained using a DC fan, namely when the humidity is above 60% the fan will turn on to stabilize the humidity in the egg incubator and when the humidity is less than 55% the fan will automatically turn off.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Egg Incubator, Automation, Arduino Uno, Penetas Telur, Otomatisasi, Arduino Uno
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T57.74 Linear programming
Divisions: Faculty of Vocational > Mechanical Industrial Engineering (D4)
Depositing User: Arista Tri Kurnia Surin
Date Deposited: 04 Aug 2024 16:07
Last Modified: 04 Aug 2024 16:07
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/112691

Actions (login required)

View Item View Item