Analisis Kekuatan Maksimum Pelat Berpenegar pada Struktur Geladak Kapal Berbahan Aluminium

Rasyafi, Hannan Agung (2024) Analisis Kekuatan Maksimum Pelat Berpenegar pada Struktur Geladak Kapal Berbahan Aluminium. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5018201041-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5018201041-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Struktur kapal merupakan sebuah tulang punggung operasional dari sebuah kapal. Oleh karena itu, kinerja dan ketahanan sebuah struktur kapal merupakan salah satu aspek penting dalam industri maritim. Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja dan ketahanan sebuah struktur kapal adalah dengan mengoptimalkan pelat berpenegar pada sebuah kapal. Pelat berpenegar, sebagai gabungan pelat dan penegar, merupakan struktur dasar yang membentuk struktur utama kapal dan platform lepas pantai. Kekuatan global akhir dari lambung kapal dianggap sebagai penilaian pertama dalam tahap desain struktural kapal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh skala model dengan kekuatan maksimum di sebuah struktur kapal Variasi modifikasi dalam penelitian ini adalah pelat berpenegar dengan skala 1:1, 1:2, 1:3, dan 1:4, dibandingkan dengan skala awal 1:1. Beban yang diterapkan dalam penelitian ini terdiri dari tekanan yang didapatkan dari beban dari hasil pengujian. Tekanan diaplikasikan pada yang sudah disesuaikan dengan pengujian buckling. Kondisi batas yang digunakan dalam penelitian ini adalah "pinned" untuk membatasi pergerakan translasi model dan “fixed“ untuk membatasi seluruh pergerakan translasi dan rotasi model. Metode yang digunakan adalah metode elemen hingga dengan analisis struktural untuk mendapatkan nilai tegangan dan deformasi maksimum. Metode elemen hingga adalah metode yang digunakan untuk melakukan analisis struktural tegangan maksimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tegangan maksimum pada Model eksperimen 115,39. Model 1:1 sebesar 115,4 MPa. Model 1:2 sebesar 1 MPa. Model 1:3 sebesar 115,44 MPa. Model 1:4 sebesar 115,44 MPa. Selain itu, model juga telah mengalami buckling Setelah dilakukan analisis, hal ini mengindikasikan bahwa material properties bermain peran yang besar saat dalam kekuatan struktural. Model-Model sudah mengalami buckling di mode deformasi. Pemodelan beberapa jenis skala menghasilkan perbedaan hasil analitikal dan simulasi atau eksperimen sebesar 26% yang disebabkan oleh adanya kondisi-kondisi seperti deformasi awal atau pengaruh panas yang dapat menyebabkan perbedaan hasil deformasi tersebut.
========================================================================================================================
The ship structure is the operational backbone of a ship. Therefore, the performance and durability of a ship's structure are crucial aspects of the maritime industry. One way to improve the performance and durability of a ship's structure is by optimizing the stiffened plate on a ship. The stiffened plate, as a combination of plate and stiffener, is the fundamental structure that forms the main structure of ships and offshore platforms. The ultimate global strength of the ship's hull is considered the first assessment in the structural design stage of a ship. The aim of this study is to determine the effect of model scale on the maximum strength of a ship's structure. The modifications in this study involve stiffened plates with scales of 1:1, 1:2, 1:3, and 1:4, compared to the initial scale of 1:1. The loads applied in this study consist of pressure obtained from load testing results. The pressure is applied according to the buckling test. The boundary conditions used in this study are "pinned" to restrict the model's translational movement and "fixed" to restrict all translational and rotational movements of the model. The method used is the finite element method with structural analysis to obtain maximum stress and deformation values. The finite element method is used for structural analysis to obtain stress values. The study results show that the maximum stress value in the experimental model is 115.39 MPa. The 1:1 model has a stress of 115,4 MPa. The 1:2 model has a stress of 115,44 MPa. The 1:3 model has a stress of 115,44 MPa. The 1:4 model has a stress of 115,44 MPa. In addition, the model also experienced buckling during the analysis. After analysis, this indicates that material properties play a significant role in structural strength. The models have experienced buckling in the deformation mode. The modeling of several types of scales resulted in a 26% difference between analytical and simulation or experimental results. This discrepancy is caused by conditions such as initial deformations or the influence of heat, which can lead to different deformation outcomes.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: geladak kapal, pelat berpenegar, tekuk, metode elemen hingga, tegangan maksimum. ======================================================================================================================== ship deck, stiffened plate, buckling, finite element method, maximum stress.
Subjects: V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM156 Naval architecture
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Naval Architecture and Shipbuilding Engineering > 36201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Hannan Agung Rasyafi
Date Deposited: 08 Aug 2024 03:53
Last Modified: 08 Aug 2024 03:53
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/112705

Actions (login required)

View Item View Item