Perencanaan Bendung Krikilan DI. Pemali Kanan Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes Jawa Tengah

Kharist, Adnan (2024) Perencanaan Bendung Krikilan DI. Pemali Kanan Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2036201026-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
2036201026-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (30MB) | Request a copy

Abstract

Bendung Klikiran di Desa Buaran, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, memiliki peran penting dalam pengelolaan sumber daya air, terutama untuk suplesi irigasi ke Saluran Kendawa dan pengendalian banjir. Pada 19 November 2023, bendung ini mengalami kerusakan parah di bagian mercu dan keruntuhan pada Jembatan Inspeksi.
Dalam perencanaannya, dilakukan analisis Daerah Aliran Sungai (DAS) dan tutupan lahan menggunakan ArcGIS. Kesesuaian distribusi hujan periode ulang diuji dengan metode chi-kuadrat dan Smirnov-Kolmogorov. Debit banjir Sungai Klikiran dihitung menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Nakayasu. Analisis stabilitas bendung dihitung secara manual untuk memastikan keamanan terhadap risiko geser, guling, eksentrisitas, dan daya dukung tanah. Untuk memodelkan dan menganalisis besar lendutan yang terjadi pada Jembatan Inspeksi, digunakan perangkat lunak SAP2000. Kondisi aliran sungai digambarkan menggunakan HEC-RAS, dan analisis stabilitas dinding bendung dilakukan menggunakan Geostudio.
Dari hasil ananLuas DAS Kaligondang sebesar 19,44 km² dengan panjang sungai 8,08 km. bendung yang awalnya menggunakan Mercu tipe bulat dan Kolam olak tipe Vlughter direncanakan menggunakan Mercu Ogee tipe III dengan elevasi +6,54 m, lebar tubuh 24 m, dan lebar efektif 19,062 m, tinggi bendung 2,18 m dan Kolam olak USBR IV. Mercu Ogee dirancang untuk mengoptimalkan aliran air di atas permukaannya, mengurangi tinggi energi Muka Air Banjir, dan menghasilkan aliran yang lebih halus dan teratur dibandingkan mercu bulat, sedangkan Kolam olak USBR IV dipilih karena Angka Froude-nya sebesar 2,75, sesuai syarat USBR IV (2,5 < Fr ≤ 4,5). Debit banjir rencana (Q100) sebesar 126,36 m³, dan debit intake yang dibutuhkan sebesar 0,869 m³. Saluran Pembilas bendung dengan lebar 2 m. Tembok sayap hulu dan hilir dengan elevasi masing-masing +9,97 m dan +7,13 m, dan kolam olak USBR IV dengan panjang 13 m. balok muka dengan jumlah 6 buah, dengan dimensi 1,68 m dan jarak bersih antar balok 2,10 m, serta endsill setinggi 1,05 m. Pintu intake lebar 1,2 m dan bukaan 0,55 m, dengan elevasi hulu +5,57 m dan hilir +5,04 m. Saluran kantung lumpur dengan lebar bawah 3 m, lebar atas 5,7 m, tinggi 1,35 m, dan panjang 124 m dengan kemiringan 0,00347. Bangunan penguras memiliki tinggi bukaan pintu 0,715 m, debit pembilas 1,043 m³/det, dan lebar pintu 1 m. Jembatan inspeksi dengan panjang total 24 m dan lebar 1,5 m, menggunakan material WF dan plat beton dengan lendutan maksimum 13,99 mm. Stabilitas bendung diuji pada kondisi muka air normal dan banjir dengan faktor keamanan yang memadai, Total biaya pembangunan bendung sebesar 5,537 Miliar Rupiah. dari hasil analisa diatas diharapkan bendung dapat beroperasi dengan stabil dan aman, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar.
===============================================================================================================
The Klikiran Weir in Buaran Village, Jatibarang Subdistrict, Brebes Regency, Central Java, plays a significant role in water resource management, particularly for irrigation supply to the Kendawa Channel and flood control. On November 19, 2023, the weir suffered severe damage to the weir crest and collapse of the Inspection Bridge.
In its planning, watershed (DAS) and land cover analysis were conducted using ArcGIS. The suitability of the rainfall distribution for the return period was tested using the chi-square and Smirnov-Kolmogorov methods. The flood discharge of the Klikiran River was calculated using the Nakayasu Synthetic Unit Hydrograph (HSS) method. The weir stability analysis was calculated manually to ensure safety against shear, overturning, eccentricity, and soil bearing capacity risks. SAP2000 software was used to model and analyze the deflection occurring on the Inspection Bridge. The river flow conditions were depicted using HEC-RAS, and the stability analysis of the weir wall was carried out using Geostudio.
The Kaligondang watershed area is 19.44 km² with a river length of 8.08 km. The weir, which initially used a round crest type and Vlughter stilling basin, is planned to use Type III Ogee Crest with an elevation of +6.54 m, body width of 24 m, effective width of 19.062 m, weir height of 2.18 m, and USBR IV stilling basin. The Ogee Crest is designed to optimize water flow over its surface, reduce the height of the Flood Water Surface, and produce smoother and more regular flow compared to a round crest, while the USBR IV stilling basin is chosen because its Froude number of 2.75 meets the USBR IV criteria (2.5 < Fr ≤ 4.5). The design flood discharge (Q100) is 126.36 m³, and the required intake discharge is 0.869 m³. The weir’s flushing channel has a width of 2 m. The upstream and downstream wing walls have elevations of +9.97 m and +7.13 m, respectively, and the USBR IV stilling basin is 13 m long. The face beam consists of 6 units, each with dimensions of 1.68 m and a clear spacing between beams of 2.10 m, and an endsill height of 1.05 m. The intake gate has a width of 1.2 m and an opening of 0.55 m, with upstream and downstream elevations of +5.57 m and +5.04 m, respectively. The sediment trap channel has a bottom width of 3 m, a top width of 5.7 m, a height of 1.35 m, and a length of 124 m with a slope of 0.00347. The scour structure has a door opening height of 0.715 m, a flushing discharge of 1.043 m³/s, and a door width of 1 m. The inspection bridge has a total length of 24 m and a width of 1.5 m, using WF material and concrete plates with a maximum deflection of 13.99 mm. The weir's stability was tested under normal and flood water conditions with adequate safety factors. The total construction cost of the weir is 5.537 billion Rupiah. From the above analysis, it is expected that the weir can operate stably and safely, providing long-term benefits to the surrounding community.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Klikiran Weir, Irrigation, Weir Stability, Flood Mitigation, Flood Discharge, Bendung Klikiran, Irigasi, Stabilitas Bendung, Mitigasi Banjir, Debit Banjir.
Subjects: T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC530 Flood control
T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC812 Irrigation
Divisions: Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4)
Depositing User: Adnan Kharist
Date Deposited: 14 Aug 2024 01:47
Last Modified: 14 Aug 2024 01:47
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/113057

Actions (login required)

View Item View Item