Studi Campuran Paving Geopolimer Metode Kering Berbasis High Calcium Fly Ash Dengan Penambahan Bottom Ash Sebagai Subtitusi Pasir

Rahman, Abiyyu Jahfalu (2024) Studi Campuran Paving Geopolimer Metode Kering Berbasis High Calcium Fly Ash Dengan Penambahan Bottom Ash Sebagai Subtitusi Pasir. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2035201113-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
2035201113-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Pembangunan infrastruktur secara masif dan merata di seluruh pelosok tanah air selama 5 tahun terakhir menjadi pondasi untuk kemajuan Indonesia di masa depan. Pengaplikasian infrastruktur tidak terlepas dari semen sebagai bahan dalam proses pembuatan beton. Produksi semen menghasilkan emisi gas CO2 yang banyak dan dapat mencemari lingkungan. Disisi lain pembangkit listrik tenaga uap juga menghasilkan produk sampingan yaitu fly ash yang kaya akan silika dan alumina serta bottom ash yang memiliki karakteristik seperti pasir. Perkembangan ilmu pengetahuan telah membuat produk sampingan ini (FABA) menjadi sebuah beton yang memiliki performa yang cukup baik yang disebut beton geopolimer dan mampu bersaing dengan beton konvesional yang menggunakan semen dalam pembuatannya. Banyak penelitian yang telah dilakukan dalam pemanfaatan FABA seperti dalam pembuatan beton dan paving. Pengembangan dari penelitian ini adalah untuk mencari komposisi paving geopolimer dengan menggunakan fly ash sebagai pengganti semen dan bottom ash sebagai pengganti pasir untuk menghasilkan paving dengan target mutu A. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pemanfaatan FABA terhadap paving geopolimer dengan lebih spesifiknya tentang studi komposisi serta pengaruh penambahan bottom ash sebagai subtitusi agregat halus dalam paving geopolimer dengan metode kering dengan target mutu A dengan pengujian kuat tekan, ketahanan aus, dan resapan sesuai dengan SNI 03-0691-1996. Paving Mutu A memiliki kuat tekan rata-rata sebesar 40 MPa, rata-rata Aus 0,09 mm/menit, dan rata-rata penyerapan air max 3 %. Perbandingan bahan pengikat dan pengisi 35% : 65%, fly ash : alkali aktivator 70% : 30%, NaOH:Na2SiO3 sebanyak 1:2,5 dengan molaritas NaOH 12 M dan 16 M. Variasi dilakukan pada pena,bahan bottom ash dengan presentase 0%, 25%, 50%,75%, dan 100% terhadap berat pasir. Setelah mix design ditetapkan lalu berlanjut ke tahap pembuatan benda uji dan curing, setelah itu dilakukan tahap pengujian. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, didapatkan kuat tekan terbesar usia 28 hari untuk paving geopolimer 12 M pada variasi 12B000 dengan kuat tekan sebesar 34,3 MPa dan kuat tekan dengan menggunakan bottom ash tertinggi pada variasi 12B075 dengan kuat tekan 33,4 MPa. Kuat tekan terbesar untuk paving geopolimer 16 M terdapat pada variasi 16B000 dengan kuat tekan sebesar 68,40 MPa dan kuat tekan dengan bottom ash tertinggi pada variasi 16B075 dengan kuat tekan sebesar 58,07. Hasil Pengujian Aus menunjukkan seluruh sampel paving masuk ke dalam kategori mutu A menurut SNI 03-0691-1996 dengan nilai rata-rata keausan 0,090 mm/menit. Hasil pengujian resapan menunjukkan hampir semua paving memiliki resapan pada mutu A kecuali paving dengan variasi 12B025 dan 12B100 yang memiliki resapan dengan mutu B menurut SNI 03-0691-1996.
=================================================================================================================================
Massive and even infrastructure development throughout the country over the last 5 years has become the foundation for Indonesia's future progress. In infrastructure applications it cannot be separated from cement as an ingredient in the concrete making process. Cement production produces a lot of CO2 gas emissions and can pollute the environment. On the other hand, steam power plants also produce by-products, namely fly ash which is rich in silica and alumina and bottom ash which has sand-like characteristics. The development of science has made this byproduct (FABA) into a concrete that has quite good performance called geopolymer concrete and is able to compete with conventional concrete which uses cement in its manufacture. A lot of research has been carried out on the use of FABA, such as in making concrete and paving. The development of this research is to find the composition of geopolymer paving using fly ash as a cement substitute and bottom ash as a sand substitute to produce paving with a quality target of A. This research aimed to investigate the utilization of FABA (Fly Ash-Based Alkali Activator) in geopolymer paving, with a specific focus on the composition study and the effect of adding bottom ash as a substitute for fine aggregate in geopolymer paving using a dry method, targeting quality A with testing for compressive strength, abrasion resistance, and water absorption according to SNI 03-0691-1996. Quality A paving had an average compressive strength of 40 MPa, an average abrasion rate of 0.09 mm/min, and a maximum average water absorption of 3%. The binder and filler ratio was 35% : 65%, fly ash : alkali activator was 70% : 30%, and NaOH:Na2SiO3 was 1:2.5 with NaOH molarities of 12 M and 16 M. Variations were made with bottom ash at percentages of 0%, 25%, 50%, 75%, and 100%. After determining the mix design, the process proceeded to the stages of specimen production and curing, followed by testing. Based on the test results, the highest compressive strength at 28 days for geopolymer paving with 12 M was observed in the 12B000 variation, with a compressive strength of 34.3 MPa, while the highest compressive strength using bottom ash was found in the 12B075 variation, with a compressive strength of 33.4 MPa. The highest compressive strength for geopolymer paving with 16 M was in the 16B000 variation, with a compressive strength of 68.40 MPa, and the highest compressive strength with bottom ash was in the 16B075 variation, with a compressive strength of 58.07 MPa. The abrasion test results showed that all paving samples fell into quality A according to SNI 03-0691-1996, with an average abrasion value of 0.090 mm/min. The water absorption test results showed that almost all paving samples met the quality A standard, except for the paving variations 12B025 and 12B100, which had water absorption values classified as quality B according to SNI 03-0691-1996.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Paving Geopolimer, Fly Ash, Bottom Ash, Beton, Pemanfaatan FABA, Geopolymer Paving, Concrete, Use of FABA
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA418.16 Materials--Testing.
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA433 Strength of materials.
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA681 Concrete construction
T Technology > TH Building construction
Divisions: Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4)
Depositing User: Abiyyu Jahfalu Rahman
Date Deposited: 23 Aug 2024 06:16
Last Modified: 23 Aug 2024 06:16
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/113115

Actions (login required)

View Item View Item