Analisis Kinerja Campuran Stone Matrix Asphalt (SMA) Dengan Serat Selulosa Alami Serat Rami (Boehmeria Nivea L. Gaud) Menggunakan Dua Metode Pencampuran

Riswansha, Lalu Naufal Farraz (2024) Analisis Kinerja Campuran Stone Matrix Asphalt (SMA) Dengan Serat Selulosa Alami Serat Rami (Boehmeria Nivea L. Gaud) Menggunakan Dua Metode Pencampuran. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 6012221019-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Iklim tropis, kendaraan dengan muatan berlebih, dan kualitas material yang buruk adalah penyebab utama kerusakan jalan di Indonesia. Salah satu solusi dalam desain campuran aspal yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah Stone Matrix Asphalt (SMA). Campuran SMA merupakan campuran dengan kandungan agregat kasar dan aspal yang tinggi, dengan tambahan serat selulosa sintetis untuk menstabilkan kadar aspal yang tinggi di dalam campuran. Penelitian ini memanfaatkan penggunaan serat selulosa alami, yaitu serat rami (Boehmeria Nivea L. Gaud), yang dikenal memiliki kandungan selulosa tinggi sehingga memungkinkan untuk menstabilkan aspal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variasi penambahaan kadar serat rami dan variasi panjang serat rami, serta dampak dari dua metode pencampuran yang berbeda terhadap kinerja campuran SMA. Metode pengujian yang dilakukan berupa tes Marshall, tes Marshall Immersion dan tes Wheel Tracking Machine. Dengan variasi pengujian berupa variasi penambahan serat rami dengan kadar 0.3%, 0.6%, 0.9% dan variasi panjang serat rami sebesar 5 mm, 10 mm, 15 mm. Metode pencampuran dilakukan dengan dua metode yaitu metode konvensional dan sequential.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa penambahan serat rami berpengaruh terhadap karakteristik volumetrik dan mekanik campuran Stone Matrix Asphalt (SMA), semakin besar variasi penambahan serat rami pada campuran, menghasilkan nilai karakteristik volumetrik dan mekanik campuran semakin baik. Penambahan serat rami yang semakin besar pada campuran Stone Matrix Asphalt (SMA), menghasilkan tingkat durabilitas yang lebih buruk. Nilai deformasi yang diperoleh dari hasil uji WTM menunjukkan bahwa semakin panjang serat rami yang digunakan menghasilkan nilai deformasi yang semakin besar. Dari seluruh variasi campuran, variasi campuran SMA dengan kadar serat rami 0,3% dengan panjang serat 5 mm merupakan komposisi yang paling optimum dari sisi teknis. Dari 2 metode pencampuran yang digunakan, metode pencampuran dengan cara sequential menghasilkan komposisi optimum dari segi durabilitas campuran dibandingkan metode pencampuran konvensional.
========================================================================================================================
The tropical climate, overloaded vehicles, and poor material quality are the main causes of road damage in Indonesia. One of the solutions in asphalt mix design that can address these issues is Stone Matrix Asphalt (SMA). The SMA mix comprises a high content of coarse aggregate and asphalt, with the addition of synthetic cellulose fibers to stabilize the high asphalt content in the mix. This study utilizes the use of natural cellulose fibers, namely ramie fibers (Boehmeria Nivea L. Gaud), which are known to have a high cellulose content, thus allowing for the stabilization of asphalt. The study aims to evaluate the influence of varying levels of ramie fiber addition and different lengths of ramie fibers, as well as the impact of two different mixing methods on the performance of SMA mixes. The testing methods used include the Marshall test, Marshall Immersion test, and Wheel Tracking Machine test. The variations tested include ramie fiber addition levels of 0.3%, 0.6%, and 0.9%, and ramie fiber lengths of 5 mm, 10 mm, and 15 mm. The mixing methods employed are the conventional method and the sequential method.
The results of the study show that the addition of ramie fibers affects the volumetric and mechanical characteristics of the Stone Matrix Asphalt (SMA) mix. The higher the variation in the addition of ramie fibers to the mix, the better the volumetric and mechanical characteristics of the mix. However, increasing the addition of ramie fibers in the Stone Matrix Asphalt (SMA) mix results in poorer durability. The deformation values obtained from the WTM test indicate that the longer the ramie fibers used, the greater the deformation values. Among all the mix variations, the SMA mix with 0.3% ramie fiber content and 5 mm fiber length is the most optimal composition from a technical perspective. Of the two mixing methods used, the sequential mixing method produces the optimal composition in terms of mix durability compared to the conventional mixing method.

Item Type:	Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:	Serat Rami, Stone Matrix Asphalt (SMA), Variasi Kadar dan Panjang Serat, Variasi Metode Pencampuran, Ramie Fiber, Stone Matrix Asphalt (SMA), Variation in Fiber Content and Length, Variation in Mixing Methods.
Subjects:	T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE278.D523 Pavements, Concrete--Testing.
Divisions:	Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Thesis
Depositing User:	Lalu Naufal Farraz Riswansha
Date Deposited:	08 Aug 2024 07:19
Last Modified:	08 Aug 2024 07:19
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/113611

Actions (login required)

View Item