ANALISIS KRITERIA OPERASI: PROSES OFFLOADING DENGAN SISTEM TAMBAT DAN SKENARIO SINGLE-BUOY MOORING (SBM) PADA LAUT NATUNA BARAT

Wijaksara, Gde Mahera (2024) ANALISIS KRITERIA OPERASI: PROSES OFFLOADING DENGAN SISTEM TAMBAT DAN SKENARIO SINGLE-BUOY MOORING (SBM) PADA LAUT NATUNA BARAT. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 5019201047-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Melakukan pemilihan scenario yang tepat sesuai dengan kebutuhan kepemilikan wilayah kerja adalah opsi yang sangat penting untuk menjaga keamanan dalam proses offloading sesuai dengan kondisi lingkungan yang terjadi pada daerah tersebut. Dalam proses pemilihan scenario ini, author mengambil data dari PT. X, sebuah kasus pada laut natuna barat yang dijadikan studi kasus untuk melakukan pertimbangan antara dua scenario yaitu tandem bow-to-stern mooring dan single-buoy mooring pada laut natuna barat. Sebelum proses simulasi, author melakukan 3D Modelling, Meshing, Validation Mesh, Load Scenario Settings, RAO Analysis, dan Mooring Structure Analysis yang akan menghasilkan respon geometry dan mooring cable force. FSO X berdasarkan hasil simulasi, berdasarkan hasil simulasi, RAO yang dihasilkan melalui tiga arah (-180, -135, dan -90) menyimpulkan bahwa position RAO dalam nilai maksimum 25 detik bisa mempertahankan pada nilai sekitar 1 yang menyimpulkan sedikitnya perpindahan yang terjadi. Dalam sebuah simulasi scenario, properti mooring dimasukkan kedalam simulasi, 8 rantai tambat dipasangkan pada FSO dan 6 rantai tambat dipasangkan pada SBM. Dengan mempertimbangkan tiga arah datang (NW, W, dan SW) pada kedua scenario hanya scenario SBM yang memenuhi syarat operasi cuaca dari segala arah (3/3) dan pada scenario tandem bow-to-stern hanya pada NW (1/3).
============================================================
Selecting the appropriate scenario based on the workspace ownership requirements is a crucial option to maintain security during the offloading process in accordance with the environmental conditions prevailing in the area. In this scenario selection process, the author retrieves data from PT. X, a case study in the West Natuna Sea, which is used to consider two scenarios: tandem bow-to-stern mooring and single-buoy mooring in the West Natuna Sea. Before the simulation process, the author performs 3D Modeling, Meshing, Validation Mesh, Load Scenario Settings, RAO Analysis, and Mooring Structure Analysis, which will produce geometry response and mooring cable force. Based on the simulation results, the RAO generated through three directions (-180, -135, and -90) concludes that the position RAO in the maximum value of 25 seconds can be maintained at a value around 1, which indicates minimal displacement. In a scenario simulation, mooring properties are included in the simulation, 8 mooring chains are paired to the FSO and 6 mooring chains are paired to the SBM. Considering the three incoming directions (NW, W, and SW) in both scenarios, only the SBM scenario meets the operational weather conditions from all directions (3/3) and in the tandem bow-to-stern scenario only in NW (1/3).

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	FSO, Mooring, SBM, Tandem, Weather, Cuaca, Tambat
Subjects:	T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ230 Machine design V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM161 Ships--Hydrodynamics
Divisions:	Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Gde Mahera Wijaksara
Date Deposited:	06 Aug 2024 06:41
Last Modified:	06 Aug 2024 06:41
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/113966

Actions (login required)

View Item