Studi Eksperimental Tentang Karakteristik Aliran Fluida Pada Airfoil NACA 0026 Dengan Penambahan Tranversal V-Riblet Sebesar S = H = 2 mm

Sambodo, Adi Aryndra (2024) Studi Eksperimental Tentang Karakteristik Aliran Fluida Pada Airfoil NACA 0026 Dengan Penambahan Tranversal V-Riblet Sebesar S = H = 2 mm. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5007201068-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5007201068-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Airfoil merupakan suatu bentuk geometri yang apabila ditempatkan di suatu aliran fluida akan memproduksi gaya angkat yang besar dengan gaya hambatan sekecil mungkin ketika melalui fluida. Gaya angkat ini dihasilkan oleh interaksi permukaan airfoil dengan fluida yang mengalir, dan gaya hambat terjadi karena gesekan antara permukaan airfoil dengan molekul fluida. Gaya hambat atau gaya drag ini dapat menurunkan gaya lift yang dapat menimbulkan separasi dan akan terjadi stall dalam keadaan angle of attack tertentu. Namun, aliran turbulen cenderung menunda separasi karena memiliki momentum yang kuat. Sehingga dipasang riblet pada airfoil yang diharapkan dapat mempercepat transisi aliran menjadi turbulen untuk menunda separasi agar gaya drag dapat berkurang.
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan benda uji airfoil NACA 0026 yang dipasang riblet tipe V-Riblet dengan ukuran s = h = 2 mm pada area 25%-30% chord, dengan variasi sudut serang (α) = -10o, -5o, 0o, 5o, 10o, serta variasi bilangan Reynolds (Re) = 1x 105, 1.5 x 105, dan 2 x 105. Penelitian dilakukan pada open circuit subsonic wind tunnel dengan ukuran 660 cm x 660 cm x 1165 cm. Model benda uji airfoil dibuat dengan ukuran span = 250 mm dan chord = 200 mm.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa penambahan V-Riblets dapat menimbulkan separasi total di dekat trailing edge airfoil. Penambahan V-Riblets dapat meningkatkan drag (CD) dari airfoil hingga mencapai 7.4% pada variasi bilangan Reynolds 1 x 105 dan angle of attack 10o dan juga menurunkan lift (CL) dari airfoil hingga mencapai 5.32% pada variasi pada variasi bilangan Reynolds 1 x 105 dan angle of attack 10o. Peningkatan bilangan Reynold memiliki efek yang signifikan terhadap performa dari airfoil karena dapat membuat wake menjadi lebih kecil sehingga dapat menurunkan nilai koefisien drag (CD) dari airfoil. Selain itu, peningkatan bilangan Reynolds juga dapat membuat aliran menjadi lebih stabil pada airfoil sehingga semakin meminimalisir aliran untuk lepas dari bodi airfoil hingga terjadi separasi
============================================================
An airfoil is a geometric shape that, when placed in a fluid flow, produces significant lift with minimal drag as it moves through the fluid. This lift is generated by the interaction between the airfoil surface and the flowing fluid, while drag is caused by friction between the airfoil surface and fluid molecules. Drag, or resistance, can reduce lift and lead to flow separation, causing a stall at certain angles of attack. However, turbulent flow tends to delay separation due to its strong momentum. Therefore, riblets are added to the airfoil to accelerate the transition to turbulent flow, delaying separation and reducing drag.
This experimental study involves testing an NACA 0026 airfoil equipped with V-Riblets, measuring s = h = 2 mm, placed at 25%-30% of the chord length. The study varies the angle of attack (α) at -10°, -5°, 0°, 5°, and 10°, and the Reynolds number (Re) at 1 x 105, 1.5 x 105, and 2 x 105. The tests were conducted in an open-circuit subsonic wind tunnel measuring 660 cm x 660 cm x 1165 cm. The airfoil test model was constructed with a span of 250 mm and a chord length of 200 mm.
The results of the study indicate that the addition of V-Riblets can cause total separation near the trailing edge of the airfoil. The addition of V-Riblets can increase the drag coefficient (CD) of the airfoil by up to 7.4% at a Reynolds number of 1 x 10^5 and an angle of attack of 10°, and reduce the lift coefficient (CL) by up to 5.32% at the same Reynolds number and angle of attack. Increasing the Reynolds number significantly affects the performance of the airfoil by reducing the wake size, thereby lowering the drag coefficient (CD). Additionally, a higher Reynolds number stabilizes the flow over the airfoil, minimizing the likelihood of flow separation from the airfoil body.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Airfoil NACA 0026, V-Riblet, Karakteristik Aerodinamika, Aerodynamic Characteristic
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ820 Wind power
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Mechanical Engineering > 21201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Adi Aryndra Sambodo
Date Deposited: 12 Aug 2024 07:55
Last Modified: 12 Aug 2024 07:55
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/114030

Actions (login required)

View Item View Item