Integrasi Spasial Bus Rapid Transit (BRT) dan Pengaruhnya pada Produksi Emisi CO Kendaraan berdasarkan Mode Shift Masyarakat Kota Surabaya

Hilmi, Al Hilal (2024) Integrasi Spasial Bus Rapid Transit (BRT) dan Pengaruhnya pada Produksi Emisi CO Kendaraan berdasarkan Mode Shift Masyarakat Kota Surabaya. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6015231005-Master_Thesis.pdf] Text
6015231005-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Transportasi perkotaan yang berkembang pesat meningkatkan emisi pada kota besar. Sektor transportasi menyumbang 24% dari total emisi CO2 global pada 2021. Di Indonesia, literatur menunjukkan volume kendaraan yang tinggi, seperti di Jakarta dan Surabaya berkontribusi signifikan terhadap tingkat emisi. Kota Surabaya menghadapi tantangan dalam mengelola dampak lingkungan dari sektor transportasi. Di sisi lain, layanan transportasi publik eksisting belum memiliki integrasi dan aksesibilitas yang baik. Pengembangan sistem transportasi publik yang terintegrasi, seperti Bus Rapid Transit (BRT), diharapkan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat integrasi rencana BRT di Surabaya dan dampaknya terhadap emisi CO kendaraan bermotor. Penelitian ini mengikuti proses multi-tahap. Penilaian integrasi direpresentasikan oleh nilai konektivitas yang dikembangkan dari graph theory. Analisis pola perjalanan dilakukan melalui pembangkitan, tarikan, dan distribusi perjalanan. Pemilihan moda dilakukan melalui pemodelan multinomial yang menghasilkan kategori perjalanan berdasarkan berbagai moda transportasi. Nilai integrasi dan share setiap moda menggambarkan bagaimana nilai integrasi spasial BRT berkorelasi dengan mode share yang terbentuk. Hasil integrasi spasial menunjukkan bahwa Zona 3, 4, 11, dan 13 memiliki tingkat konektivitas node tertinggi, sementara Zona 3, 4, 11, dan 12 memiliki tingkat konektivitas rute tertinggi. Enam zona ditetapkan sebagai zona transfer center, sementara empat belas zona lainnya tidak mendukung transfer, menunjukkan adanya isolasi pada halte dan rute yang tersedia. Mode split menunjukkan bahwa sepeda motor masih merupakan moda transportasi yang dominan, meskipun pada skenario BRT meningkatkan penggunaan BRT di beberapa zona. Hasil pemodelan menunjukkan integrasi mempengaruhi emisi secara langsung maupun tidak langsung melalui perpindahan moda, rekomendasi modifikasi rute terbukti efektif dalam mengurangi produksi emisi.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Integrasi, Mode Shift, Produksi Emisi, SEM-PLS, 4 Step Model Spatial Integration, Mode Shift, Emission Production, SEM-PLS, 4 Step Model
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.217 Geospatial data
H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE311.I4 Urban transportation
H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE336.C5 Choice of transportation
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Regional & Urban Planning > 35101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Al Hilal Hilmi
Date Deposited: 10 Aug 2024 07:52
Last Modified: 10 Aug 2024 07:52
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/114159

Actions (login required)

View Item View Item