Pitaloka, Lidya Dyah Ayu (2024) Karakteristik Mikroplastik dan Kaitannya dengan Histopatologi Insang pada Ikan Pelagis di Perairan Selat Madura. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5005201068-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2026. Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Mikroplastik merupakan salah satu bagian terkecil dari proses degradasi plastik yang memiliki ukuran partikel antara 1 μm hingga <5mm. Sebagian besar hasil penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa hingga saat ini belum banyak ditemukan penelitian terkait paparan mikroplastik secara spesifik pada histopatologi insang ikan terutama pada ikan pelagis. Insang ikan berpotensi mengadsorbsi mikroplastik karena merupakan organ pertama yang terpapar di lingkungan air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter visual dan polimer kimia mikroplastik serta histopatologi insang ikan pelagis yang terpapar mikroplastik di perairan Selat Madura. Ikan pelagis yang digunakan meliputi Katsuwonus pelamis, Rastrelliger kanagurta dan Selaroides leptolepis dengan masing-masing diambil lima individu per spesies. Analisis visual mikroplastik menggunakan mikroskop stereo dan optilab. Analisis kimia mikroplastik menggunakan FTIR. Pengamatan histologi menggunakan mikroskop binokuler dan analisis histopatologi menggunakan perhitungan HAI score. Pada insang ikan pelagis yaitu Katsuwonus pelamis, Rastrelliger kanagurta dan Selaroides leptolepis didapatkan kelimpahan mikroplastik secara berurutan yaitu 204,6±70,62 partikel/individu, 209,4±79,67 partikel/individu dan 135,8±42,83 partikel/individu. Karakter visual mikroplastik yang mendominasi insang ikan pelagis adalah fragmen biru dengan ukuran 0-20 µm. Karakter kimia mikroplastik yang ditemukan pada insang didominasi oleh polimer PS (Polystyrene), PA (Polyamide atau Nylons) dan ABS (Acrylonitrile Butadine Styrene). Hasil perhitungan Histopathological Alteration Index (HAI) menunjukkan bahwa Katsuwonus pelamis dengan nilai HAI 75,67 dapat dikategorikan sebagai severe alteration dengan rentang nilai antara 51-100. Sedangkan Rastrelliger kanagurta dan Selaroides leptolepis dengan nilai HAI berurutan yaitu 105,67 dan 108,67 dapat dikategorikan sebagai irreparable alteration dengan rentang nilai >100.
=====================================================================================================================================
Microplastics are one of the smallest parts of the plastic degradation process which have particle sizes between 1 μm to <5mm. Most of the results of previous research state that until now there has not been much research related to exposure to microplastics specifically on histopathology of fish gills, especially in pelagic fish. Fish gills have the potential to adsorb microplastics because they are the first organs exposed to the aquatic environment. The aim of this research is to determine the visual and chemical polymer characteristics of microplastics as well as the histopathology of the gills of pelagic fish exposed to microplastics in the waters of the Madura Strait. The pelagic fish used included Katsuwonus pelamis, Rastrelliger kanagurta and Selaroides leptolepis with five individuals each taken per species. Visual analysis of microplastics using a stereo microscope and optilab. Chemical analysis of microplastics using FTIR. Histological observations using a binocular microscope and histopathological analysis using the HAI score calculation. In the gills of pelagic fish, namely Katsuwonus pelamis, Rastrelliger kanagurta and Selaroides leptolepis, the abundance of microplastics was found to be 204,6±70,62 particles/individual, 209,4±79,67 particles/individual and 135,8±42,83 particles/individual, respectively. The visual characteristics of microplastics that dominate the gills of pelagic fish are blue fragments with a size of 0-20 µm. The chemical characteristics of microplastics found in gills are dominated by PS (Polystyrene), PA (Polyamide or Nylons) and ABS (Acrylonitrile Butadine Styrene) polymers. The results of the Histopathological Alteration Index (HAI) calculation show that Katsuwonus pelamis with a HAI value of 75,67 can be categorized as severe alteration with a value range between 51-100. Meanwhile, Rastrelliger kanagurta and Selaroides leptolepis with HAI values respectively, namely 105.67 and 108,67, can be categorized as irreparable alteration with a value range of >100
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Histopatologi, Ikan Pelagis, Insang, Mikroplastik, Selat Madura, Histopathology, Pelagic Fish, Gills, Microplastic, Madura Starit |
Subjects: | Q Science > QH Biology > QH541 Ecology |
Divisions: | Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Biology > 46201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Lidya Dyah Ayu Pitaloka |
Date Deposited: | 14 Aug 2024 02:09 |
Last Modified: | 14 Aug 2024 02:09 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/114347 |
Actions (login required)
View Item |