Fabrikasi Nanofiber Polivinil Alkohol - Ekstrak Orthosiphon Stamineus Dengan Metode Elektrospining Sebagai Wound Dressing Antibakteri

Yanuar, Laudy Nasya (2024) Fabrikasi Nanofiber Polivinil Alkohol - Ekstrak Orthosiphon Stamineus Dengan Metode Elektrospining Sebagai Wound Dressing Antibakteri. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5004201081_Undergraduate Thesis.pdf] Text
5004201081_Undergraduate Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Sekitar 75-80% populasi dunia, terutama di negara berkembang, masih mengandalkan obat herbal untuk perawatan kesehatan primer karena keyakinan bahwa obat herbal aman, murah, dan mudah diakses. World Health Organization (WHO) mencatat penggunaan obat herbal global melebihi obat konvensional dua hingga tiga kali lipat. Orthosiphon stamineus Benth., tanaman dari famili Lamiaceae, biasa disebut juga sebagai tanaman kumis kucing yang populer di Afrika dan Asia Tenggara, memiliki dua varietas bunga yaitu putih dan ungu. Di Indonesia, O. stamineus digunakan sebagai teh herbal untuk meningkatkan produksi urine dan mengobati penyakit seperti rematik, diabetes, dan hipertensi. Kandungan utama O. stamineus adalah terpenoid, polifenol, dan sterol. Nanoteknologi telah memajukan pembuatan nanofiber, salah satunya dengan metode electrospinning. Electrospinning adalah teknik pembuatan nanofiber dengan menggunakan tegangan tinggi untuk memintal larutan polimer menjadi serat berukuran nano. Nanofiber ini digunakan dalam penyaringan, insulasi termal, pembuatan pakaian pelindung, pembalut luka, dan struktur penyangga untuk jaringan. Bahan alami dengan aktivitas antimikroba, seperti fitokimia dari tanaman obat, dapat diintegrasikan ke dalam nanofiber untuk mengurangi resistensi antimikroba dan meningkatkan efektivitas terapi, menciptakan bahan dengan kinerja mekanis unggul dan aplikasi medis luas. Pada penelitian ini telah berhasil dibuat nanofiber PVA-ekstrak tanaman kumis kucing (O. stamineus) dengan metode electrospinning. Pada penelitian ini dilakukan uji antibakteri menggunakan bakteri S. aureus (gram positif) dan E. coli (gram negatif) serta dilakukan pengukuran menggunakan instrument light microscope, FTIR, dan DSC. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa nanofiber electrospun yang mengandung ekstrak kumis kucing (O. stamineus) termasuk ke dalam kategori resisten terhadap antibiotik. Selain itu, penambahan ekstrak tanaman pada larutan polimer menyebabkan perbedaan struktur dan perubahan kristalinitas pada nanofiber electrospun yang memungkinkan lebih cocok untuk pengembangan wound dressing karena fleksibilitasnya yang lebih baik, penggunaan kapasitas panas yang efisien, dan kenyamanan yang lebih tinggi ketika digunakan pada kulit
====================================================================================================================================
Approximately 75-80% of the world's population, especially in developing countries, still rely on herbal medicines for primary health care because of the belief that herbal medicines are safe, cheap and easily accessible. The World Health Organization (WHO) notes that global use of herbal medicine exceeds conventional medicine by two to three times. Orthosiphon stamineus Benth., a plant from the Lamiaceae family, also known as the cat's whisker plant which is popular in Africa and Southeast Asia, has two varieties of flowers, namely white and purple. In Indonesia, O. stamineus is used as a herbal tea to increase urine production and treat diseases such as rheumatism, diabetes and hypertension. The main contents of O. stamineus are terpenoids, polyphenols and sterols. Nanotechnology has advanced the manufacture of nanofibers, one of which is the electrospinning method. Electrospinning is a technique for making nanofibers using high voltage to spin a polymer solution into nano-sized fibers. These nanofibers are used in filtration, thermal insulation, making protective clothing, wound dressings, and support structures for tissues. Natural ingredients with antimicrobial activity, such as phytochemicals from medicinal plants, can be integrated into nanofibers to reduce antimicrobial resistance and increase therapeutic effectiveness, creating materials with superior mechanical performance and broad medical applications. In this research, PVA nanofiber-extract from the cat's whisker plant (O. stamineus) was successfully made using the electrospinning method. In this study, antibacterial tests were carried out using S. aureus (gram positive) and E. coli (gram negative) bacteria and measurements were carried out using light microscope, FTIR and DSC instruments. The results of the research show that electrospun nanofiber containing cat's whisker (Ostamineus) extract is included in the antibiotic resistant category. In addition, the addition of plant extracts to the polymer solution causes structural differences and changes in crystallinity in the electrospun nanofibers which makes them more suitable for the development of wound dressings due to their better flexibility, efficient use of heat capacity, and higher comfort when used on the skin

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Antibacterial, Electrospinning, Orthosiphon stamineus, PVA, Wound Dressing, Antibakteri, Elektrospining, Orthosiphon Stamineus, PVA, Wound Dressing
Subjects: Q Science > QD Chemistry > QD251.2 Chemistry, Organic. Biochemistry
Q Science > QD Chemistry > QD63 Extraction
Q Science > QD Chemistry > QD79.T38 Thermal analysis
Divisions: Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Chemistry > 47201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Laudy Nasya Yanuar
Date Deposited: 19 Aug 2024 05:51
Last Modified: 19 Aug 2024 05:51
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/114362

Actions (login required)

View Item View Item