Identifikasi Lapisan Bawah Permukaan dengan Menggunakan Metode Geolistrik dan Boring dalam Perencanaan Pembangunan Pondasi Tower PLN

Zaini, Saltsabitasya Salwa (2024) Identifikasi Lapisan Bawah Permukaan dengan Menggunakan Metode Geolistrik dan Boring dalam Perencanaan Pembangunan Pondasi Tower PLN. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5017201055-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5017201055-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pembangunan Jaringan Transmisi SUTT merupakan salah satu kebijakan yang dilakukan oleh PT PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik. Pada saat pembangunan transmisi salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah penopangan struktur/pondasi untuk tower tersebut. Bangunan yang akan atau sedang dibangun di atas tanah akan memberikan tekanan terhadap tanah. Sehingga dapat menyebabkan tanah bisa merasakan tegangan tergantung beban yang dibebankan dan luas pondasi yang dipakai. Hal ini dapat mengubah bentuk tanah atau penurunan tanah dan menyebabkan bangunan tersebut miring. Maka, sebelum membangun pondasi bangunan perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kondisi lapisan bawah permukaan di daerah tersebut yang nantinya dapat digunakan sebagai penopang pondasi bangunan di atasnya. Dalam penelitian ini digunakan metode geolistrik resistivitas dengan konfigurasi Wenner - Schlumberger dengan jumlah lintasan sebanyak 4 lintasan di area pembangunan. Dilakukan uji boring atau Standar Penetration Test (SPT) sebagai korelasi untuk data geolistrik. Didapatkan hasil dari kedua metode untuk mendapatkan litologi dan dilakukan korelasi nilai Transverse Resistance dan nilai N-SPT. Hasil penampang 2D di area penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian tersebut tersusun oleh lapisan yang dapat dibagi menjadi 3 lapisan, yaitu resistivitas rendah dengan nilai resistivitas antara 1.61 – 6.00 Ωm pada kedalaman 1.25 – 6.38 m diinterpretasi sebagai lanau kelempungan, resistivitas sedang dengan nilai resistivitas antara 6.00 – 27.4 Ωm pada kedalaman 6.38 – 15.9 m diinterpretasi sebagai pasir kelanauan, dan resistivitas tinggi dengan nilai resistivitas antara 27.4 – 85.0 Ωm pada kedalaman 15.9 – 19.8 m yang diinterpretasi sebagai pasir dan kerikil. Sehingga lapisan yang cocok untuk dijadikan titik pondasi dari hasil geolistrik di kedalaman 12.5 – 19.8 meter. Korelasi antara Transverse Resistance dengan N-SPT menunjukkan tidak memiliki korelasi (R2 < 0.3) hingga berkorelasi kuat (R2 0.4 – < 0.6).
========================================================================================================================

The construction of the SUTT Transmission Network is one of the policies carried out by PT PLN to meet electricity needs. During transmission construction, one of the things that needs to be considered is the support structure/foundation for the tower. Buildings that will or are being built on the ground will put pressure on the ground. So that it can cause the soil to feel stress depending on the load imposed and the foundation area used. This can change the shape of the soil or land subsidence and cause the building to tilt. So, before building a building foundation it is necessary to conduct research by considering the subsurface layer in the area which can later be used to support the building foundation above it. In this study, the resistivity geoelectric method with the Wenner - Schlumberger configuration was used with a total of 4 passes in the construction area. A boring test or Standard Penetration Test (SPT) was conducted as a correlation for geoelectric data. The results of the 2D cross section in the research area show that the research area is composed of layers that can be divided into 3 layers, namely low resistivity with a resistivity value between 1.61 - 6.00 Ωm at a depth of 1. 25 - 6.38 m interpreted as clayey silt, medium resistivity with a resistivity value between 6.00 - 27.4 Ωm at a depth of 6.38 - 15.9 m interpreted as clayey sand, and high resistivity with a resistivity value between 27.4 - 85.0 Ωm at a depth of 15.9 - 19.8 m interpreted as sand and gravel. So that the layer that is suitable to be used as a foundation point from geoelectric results at a depth of 12.5 - 19.8 meters. The correlation between Transverse Resistance and N-SPT shows no correlation (R2 < 0.3) to strong correlation (R2 0.4 - < 0.6)

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Geolistrik 2D, Geoteknik, Korelasi, Pondasi, Transverse Resistance; 2D Geoelectric, Geotechnical, Correlation, Foundation, Transverse Resistance
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA775 Foundations.
T Technology > TH Building construction
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geophysics Engineering > 33201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Saltsabitasya Salwa Zaini
Date Deposited: 14 Aug 2024 02:06
Last Modified: 14 Aug 2024 02:08
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/114665

Actions (login required)

View Item View Item