Pemetaan Respon Dinamik Tanah Di Kota Padang Menggunakan Metode Horizontal To-Vertical Ratio (Hvsr)

Yulians, Melya (2024) Pemetaan Respon Dinamik Tanah Di Kota Padang Menggunakan Metode Horizontal To-Vertical Ratio (Hvsr). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5017201017_Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5017201017_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Pulau Sumatera merupakan wilayah dengan kompleksitas tektonik tinggi, dipengaruhi oleh sesar yang membelah pulau dan zona subduksi di barat. Sumatera Barat mengalami siklus gempa besar setiap 200 tahun, dengan siklus terakhir dimulai pada awal abad ke-21. Gempa besar tahun 2009 mengakibatkan kerusakan parah dan korban jiwa. Tanpa teknologi prediksi gempa yang akurat, edukasi dan pemetaan risiko menjadi krusial. Berdasarkan nilai frekuensi dominan dengan rentang 0,5 Hz hingga 1,78 Hz menunjukkan bahwa wilayah pesisir memiliki nilai frekuensi dominan yang relatif rendah disbanding daerah pegunungan, hal ini mengindikasi bahwa ketebalan sedimen di daerah pesisir cukup tinggi. Sementara itu, dari hasil nilai faktor amplifikasi dengan rentang nilai 3,2 hingga 3,63 menunjukkan bahwa daerah pesisir memiliki nilai yang lebih tinggi disbanding daerah pegunungan. Hal tersebut berbandinglurus dengan hasil dari indeks kerentanan seismik yang memiliki rentang nilai dari 8,36 hingga 25,53, dimana hasilnya menunjukkan bahwa daerah pesisir memiliki nilai indeks kerentanan seismic yang lebih tinggi di banding daerah pegunungan, khususnya bagian utara. Sedangkan dari hasil VS30 memiliki rentang nilai 111 m/s hingga 340 m/s yang menunjukkann bahwa daerah pesisir bagian utara memiliki kondisi batuan yang lebih lunak dibandingdaerah lainnya.

==========================================================

Sumatra Island is a region with high tectonic complexity, influenced by faults that split the island and a subduction zone to the west. West Sumatra experiences a cycle of major earthquakes every 200 years, with the latest cycle beginning in the early 21st century. The major earthquake in 2009 caused severe damage and casualties. Without accurate earthquake prediction technology, education and risk mapping become crucial. Based on dominant frequency values ranging from 0.5 Hz to 1.78 Hz, it shows that coastal areas have relatively low dominant frequency values compared to mountainous areas, indicating that sediment thickness in coastal areas is quite high. Meanwhile, the amplification factor values, ranging from 3.2 to 3.63, show that coastal areas have higher values compared to mountainous areas. This is consistent with the seismic vulnerability index results, which range from 8.36 to 25.53, indicating that coastal areas have a higher seismic vulnerability index compared to mountainous areas, especially in the northern part. Additionally, the VS30 results, with values ranging from 111 m/s to 340 m/s, indicate that the northern coastal area has softer rock conditions compared to other areas.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Mikrotremor, Mikrozonasi, Kota Padang. Microtremor, Microzonation, Padang City.
Subjects: Q Science > QE Geology > QE539 Microseisms.
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geophysics Engineering > 33201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Melya Yulians
Date Deposited: 08 Aug 2024 06:10
Last Modified: 08 Aug 2024 06:10
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/114878

Actions (login required)

View Item View Item