Aplikasi Transplantasi Mikrobiota Rhizosfer (TMR) Tanaman Halofit terhadap Pertumbuhan Vegetatif Zea mays saccharata Sturt L. pada Tanah Salin

Cholifah, Via Ayuni (2024) Aplikasi Transplantasi Mikrobiota Rhizosfer (TMR) Tanaman Halofit terhadap Pertumbuhan Vegetatif Zea mays saccharata Sturt L. pada Tanah Salin. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5005201100-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5005201100-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Indonesia mempunyai beragam jenis varietas jagung, salah satunya adalah jagung manis (Zea mays saccharata Sturt L), atau sering disebut sweet corn. Permintaan jagung manis dalam negeri mencapai lebih dari 58% untuk kebutuhan pangan dan pakan. Saat ini produksi tanaman jagung secara umum mengalami penurunan. Salah satu hambatan yang muncul yaitu semakin berkurangnya lahan subur yang sesuai yang disebabkan oleh alih fungsi lahan akibat perluasan kawasan pemukiman dan industri serta salinasi tanah yang dapat menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi kondisi penurunan produksi jagung dengan cara melakukan Transplantasi Mikrobiota Rhizosfer (TMR) dari tanaman donor yang berasal dari famili Poaceae sebagai intrafamili dan tanaman donor Fabaceae sebagai interfamili. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil dari pengaplikasian TMR terhadap pertumbuhan vegetatif Zea mays pada tanah salin sampai tanaman jagung mencapai usia vegetatif akhir. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor pertama yakni perlakuan garam dengan konsentrasi 0,3 % dan 0,6 %. Faktor kedua yaitu perlakuan mikrobiota yang meliputi perlakuan tanpa mikrobiota, dengan mikrobiota intrafamili, dan mikrobiota interfamili. Parameter pengukuran dalam penelitain ini yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah ruas tanaman, klorofil a, klorofil b, karotenoid, berat basah tajuk, berat basah akar, berat kering tajuk dan berat kering akar serta Electrolyte Leakage (EL). Penggunaan TMR dalam penelitian ini diharapkan dapat memitigasi dampak stres cekaman garam terhadap tanaman. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa aplikasi transplantasi mikrobiota rhizosfer (TMR) dari mikrobiota intrafamili dan interfamili menghasilkan pengaruh yang berbeda pada setiap perlakuan. Penambahan mikrobiota intrafamili menghasilkan pengaruh positif dalam meningkatan paramater tinggi tanaman pada kondisi salinitas rendah, jumlah daun pada kondisi salinitas rendah dan electrolyte leakage pada kondisi salinitas tinggi. Sedangkan penambahan mikrobiota interfamili menghasilkan pengaruh positif dalam meningkatkan parameter tinggi tanaman pada kondisi salinitas tinggi, jumlah daun pada kondisi salinitas tinggi, berat basah tajuk dan akar, berat kering tajuk dan akar, klorofil a, klorofil b, dan karotenoid.
======================================================================================================================================
Indonesia has various types of corn varieties, one of which is sweet corn (Zea mays saccharata Sturt L), or often called sweet corn. Domestic demand for sweet corn reaches more than 58% for food and feed needs. Currently, corn production is generally declining. One of the obstacles that arise is the decreasing availability of suitable fertile land caused by land conversion due to the expansion of residential and industrial areas and soil salinity which can inhibit the growth and development of plants. This study was conducted to overcome the condition of declining corn production by conducting Rhizosphere Microbiota Transplantation (RMIC) from donor plants from the Poaceae family as intrafamily and donor plants from Fabaceae as interfamily. This study was conducted to determine the results of the application of RMIC on the vegetative growth of Zea mays on saline soil until the corn plants reach their final vegetative age. This study design used a Randomized Block Design (RBD) with 2 factors. The first factor is salt treatment with concentrations of 0.3% and 0.6%. The second factor is microbiota treatment which includes treatment without microbiota, with intrafamily microbiota, and interfamily microbiota. The measurement parameters in this study were plant height, number of leaves, number of plant segments, chlorophyll a, chlorophyll b, carotenoids, wet weight of the crown, wet weight of the root, dry weight of the crown and dry weight of the root and Electrolyte Leakage (EL). The use of TMR in this study is expected to mitigate the impact of salt stress on plants. Based on the research that has been done, it can be concluded that the application of rhizosphere microbiota transplantation (TMR) from intrafamily and interfamily microbiota produces different effects in each treatment. The addition of intrafamily microbiota produces a positive effect in increasing plant height parameters in low salinity conditions, number of leaves in low salinity conditions and electrolyte leakage in high salinity conditions. While the addition of interfamily microbiota produces a positive effect in increasing plant height parameters in high salinity conditions, number of leaves in high salinity conditions, wet weight of the crown and roots, dry weight of the crown and roots, chlorophyll a, chlorophyll b, and carotenoids.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Mikrobiota, Pertumbuhan, Salinitas, Zea mays Growth, Microbiota, Salinity, Zea mays
Subjects: Q Science > QK Botany
Q Science > QK Botany > QK710 Plant physiology
Divisions: Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Biology > 46201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Via Ayuni Cholifah
Date Deposited: 13 Aug 2024 06:25
Last Modified: 13 Aug 2024 06:25
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/115225

Actions (login required)

View Item View Item