Global Strategic Alliance in Tourism Port: Private Partner Selection for Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)

Fajri, Agung Rizky (2024) Global Strategic Alliance in Tourism Port: Private Partner Selection for Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6021221005-Master_Thesis.pdf] Text
6021221005-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (10MB) | Request a copy

Abstract

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) has been tasked by the Indonesia government to develop the first maritime tourism hub and home port for international cruises and yachts in Benoa, Bali Province. As a pilot project, to overcome their limited experience on a global scale, penetrating the international market, and mitigating associated risks to enhance project success, Pelindo is trying to find the most suitable strategic partner for collaboration. This research aims to provide recommendations to Pelindo for selecting global private strategic partner(s) with proven capabilities to ensure the success of the Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) project, while also contribute in filling research gap by developing a practical partner selection framework for maritime tourism port. Top global prominent cruise lines will be the main potential partners due to their extensive international experience and substantial global market share. They will be evaluated based on three main focus criteria categories: technical and operational global experience, market access, and proven history of strategic alliance success. The analysis to find the best partner(s) will employ the MCDA Weighted Sum Model (WSM) method due to its simplicity and practicality. Both primary and secondary data, including publicly available company information, interviews, and surveys, will be used to answer the research questions. The potential strategic partners for Pelindo include Royal Caribbean International (RCL), Norwegian Cruise Line (NCL), Carnival Cruise Line (CCL), Princess Cruises (PCL), MSC Cruises (MSCL), AIDA Cruise Line (ACL), Celebrity Cruise Line (CLCL), Holland America Cruise Line (HCL), P&O Cruise Line (POCL), and TUI Cruise Line (TCL). The proposed criteria are technical & managerial capabilities, reputation, and financial capabilities (technical and operational global experience), wider market coverage, knowledge of local & regional business practices, and customer diversity (market access), and previous alliance history, compatible strategic objectives, and willingness to share expertise (proven history of strategic alliance success). RCL is considered the best preferred partner for Pelindo due to its market share, brand recognition, operational capacity, financial stability, extensive global and regional knowledge and experience, and broad strategic network. Other top candidates include MSCL for potential future benefit beyond maritime tourism sector and CCL for strong rankings in all focus categories. Port tourism is unique due to the nature of industry, necessitating a specified partner selection framework. However, the proposed criteria and framework are practical and applicable enough within maritime tourism context, although the sub-criteria and measurements should be adjusted based on resource constraints, accuracy targets, and data availability. Additionally, applying this framework for other firms beyond Pelindo requires them to identify their own strategic objectives and alliance drivers before proceeding with the evaluation process. It is recommended that Pelindo prepare a detailed communication and negotiation plan highlighting its strengths to attract the recommended partner, formalized in a comprehensive legal contract. Future research should refine the partner selection framework using more advanced analysis and detailed data. Additionally, comparative studies on homeport impacts and longitudinal performance tracking are suggested to provide deeper insights and enhance strategic alliances in maritime tourism.
=================================================================================================================================
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) telah ditugaskan oleh Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan hub pariwisata maritim dan home port pertama untuk kapal pesiar internasional dan yacht di Benoa, Provinsi Bali. Sebagai proyek percontohan, untuk mengatasi keterbatasan pengalaman mereka di tingkat global, menembus pasar internasional, dan mengurangi risiko terkait guna meningkatkan keberhasilan proyek, Pelindo berusaha menemukan mitra strategis yang paling sesuai untuk beraliansi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi kepada Pelindo dalam memilih mitra strategis global swasta yang memiliki kemampuan terbukti guna memastikan keberhasilan proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), serta berkontribusi pada dunia akademik dengan mengembangkan kerangka kerja pemilihan mitra yang praktis untuk pelabuhan pariwisata maritim. Perusahaan kapal pesiar terkemuka di dunia akan menjadi mitra potensial utama karena pengalaman internasional mereka yang luas dan pangsa pasar global yang signifikan. Mereka akan dievaluasi berdasarkan tiga kategori kriteria utama: pengalaman teknis dan operasional global, akses pasar, dan rekam jejak keberhasilan dalam aliansi strategis. Analisis untuk menemukan mitra terbaik akan menggunakan metode MCDA Weighted Sum Model (WSM) karena kesederhanaan dan kepraktisannya. Data primer dan sekunder, termasuk informasi perusahaan yang tersedia untuk umum, wawancara, dan survei, akan digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Mitra strategis potensial untuk Pelindo mencakup Royal Caribbean International (RCL), Norwegian Cruise Line (NCL), Carnival Cruise Line (CCL), Princess Cruises (PCL), MSC Cruises (MSCL), AIDA Cruise Line (ACL), Celebrity Cruise Line (CLCL), Holland America Cruise Line (HCL), P&O Cruise Line (POCL), dan TUI Cruise Line (TCL). Kriteria yang diusulkan adalah kemampuan teknis & manajerial, reputasi, dan kemampuan finansial (untuk kategori pengalaman teknis dan operasional global), cakupan pasar yang lebih luas, pengetahuan tentang praktik bisnis lokal & regional, dan keragaman pelanggan (untuk kategori akses pasar), serta sejarah aliansi sebelumnya, tujuan bisnis strategis yang kompatibel, dan kemauan untuk berbagi keahlian (untuk kategori rekam jejak keberhasilan aliansi strategis). RCL dianggap sebagai mitra terbaik bagi Pelindo karena pangsa pasar, branding, kapasitas operasional, stabilitas keuangan, pengetahuan dan pengalaman global dan regional yang ekstensif, serta jaringan strategis yang luas. Kandidat unggulan lainnya termasuk MSCL untuk potensi manfaat masa depan di luar sektor pariwisata maritim dan CCL karena mendapat peringkat tinggi di semua kategori fokus. Sektor pariwisata pelabuhan cukup unik karena sifat industrinya sehingga memerlukan kerangka kerja pemilihan mitra yang spesifik. Namun, kriteria dan kerangka kerja yang diusulkan di penelitian ini cukup praktis dan dapat diterapkan dalam konteks pariwisata maritim, meskipun sub-kriteria dan pengukurannya harus disesuaikan berdasarkan keterbatasan sumber daya, target akurasi, dan ketersediaan data. Selain itu, penerapan kerangka kerja ini untuk perusahaan lain di luar Pelindo mengharuskan mereka untuk mengidentifikasi tujuan strategis dan penggerak aliansi mereka sendiri sebelum melanjutkan dengan proses evaluasi. Disarankan agar Pelindo menyiapkan rencana komunikasi dan negosiasi yang terperinci yang menyoroti kekuatannya untuk menarik mitra yang direkomendasikan, yang akan diformalkan dalam kontrak hukum yang komprehensif. Penelitian lebih lanjut harus menyempurnakan kerangka kerja pemilihan mitra menggunakan analisis yang lebih canggih dan data yang lebih rinci. Selain itu, studi komparatif tentang dampak homeport dan pelacakan kinerja jangka panjang disarankan untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam dan meningkatkan aliansi strategis dalam pariwisata maritim.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Tourism Port, Maritime Tourism, Strategic Alliance, Partner Selection, Indonesia, MCDA
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD30.23 Decision making. Business requirements analysis.
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD30.28 Planning. Business planning. Strategic planning.
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD69.S8 Strategic alliances (Business)
H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE564.A1 Shipping
T Technology > T Technology (General) > T56.8 Project Management
T Technology > T Technology (General) > T58.62 Decision support systems
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM293 Shipping--Indonesia--Safety measures
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Transportation Engineering > 21209-(S2) Master Thesis
Depositing User: Agung Rizky Fajri
Date Deposited: 02 Sep 2024 01:45
Last Modified: 02 Sep 2024 01:45
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/115577

Actions (login required)

View Item View Item